-->

Rabu, 16 Februari 2022

Melalui Pelatihan Smart Farming Kementan Tingkatkan Kompetensi Petani Milenial



Gowa (Sulsel), Sigapnews.com-Perubahan sistem pertanian tradisional ke modern mendesak untuk dilakukan, karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) mulai berbenah untuk memulai melakukan perubahan pertanian di pedesaan.

Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian adalah melakukan penguatan kapasitas SDM pertanian, diantaranya pelatihan Smart Farming.

Sehingga melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan melaksanakan pelatihan Smart Farming bagi petani milenial di BBPP Batangkaluku, 14-21 Januari 2022.

Kegiatan Pelatihan Smart Farming bagi petani milenial bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan wawasan petani milenial sehingga para petani milenial mampu menerapkan teknologi smart farming dan mengakses kredit usaha rakyat (KUR) yang berada di wilayah program READSI.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan penerapan smart farming untuk menghadapi tantangan perubahan iklim tidak bisa dilakukan dengan cara-cara klasik. Tapi harus dengan metode yang lebih modern salah satunya smart farming, karena perkembangan kedepannya yang membuat lahan semakin sempit, jumlah penduduk semakin besar dan lainnya mengharuskan penggunaan teknologi yang smart.

“Kemudian, digitalisasi pertanian menjadi efektif dan penggunaan mekanisasi semakin maju sehingga produksi terus meningkat dengan kualitas yang tinggi dan pendapatan petani semakin naik,” jelas Mentan SYL.


Menurutnya, kemajuan pertanian turut didukung generasi milenial karena memiliki semangat berinovasi yang tinggi untuk melakukan cara-cara yang baru terhadap penanganan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, saat pembukaan Pelatihan smart farming angkatan 1 dan angkatan 2 di BBPP Batangkaluku , Selasa (15/2), secara virtual.

Dalam arahannya, Dedi mengatakan pertanian modern yaitu dengan teknologi smart farming, tujuan pembangunan pertanian akan tercapai.

“Tujuan pembangunan pertanian yaitu mendongkrak produktivitas, kualitas, dan efisiensi pertanian,” ujarnya.

Dia mengatakan bahwa yang mendongkrak produktivitas adalah insan pertanian yaitu penyuluh pertanian dan juga stakeholder pertanian.

“Dalam kondisi perubahan iklim dan kondisi kita yang masih dihantam pandemi COVID-19, produktivitas dan produksi pertanian tidak boleh berkurang. Sebaliknya, harus terus meningkat,” kata Dedi.

Karena itu, implementasi smart farming dan digitalisasi pertanian menggunakan Internet of Things (IoT) harus segera dilaksanakan guna meningkatkan agenda intelektual seluruh stakeholder pertanian.

“Smart farming memungkinkan petani memiliki kontrol yang lebih baik terhadap proses produksi, melalui pengelolaan pertanaman dan ternak yang baik dan efisien,” tambah Dedi.

Dedi menambahkan smart farming adalah pemanfaatan produk bioteknologi, antara lainnya di dalamnya ada pemupukan berimbang, penggunaan varietas yang berproduksi tinggi, mekanisasi pertanian, dan pemanfaatan IoT.

“Dengan pemupukan berimbang, kita bisa mengurai polemik harga pupuk kimia yang harganya naik dan penggunaan pupuk organik meningkat sehingga produksi lebih tinggi. Penerapan teknologi IoT merupakan terobosan yang dapat menjadikan produksi pertanian lebih efektif dan berkelanjutan,” jelasnya.


Pelatihan smart farming bagi Petani Milenial penting sebagai salah satu upaya mencetak pelaku utama dan pelaku usaha sektor pertanian yang unggul dan adaptif, menguasai dan menerapkan teknologi dalam usahatani.

Pengembangan smart farming bagi Petani Milenial dilaksanakan secara berkelanjutan melalui kegiatan pendampingan pasca pelatihan, untuk memastikan implementasi oleh peserta pelatihan dan tercapainya tujuan utama dalam menghasilkan usaha agribisnis modern berbasis smart farming.

Program READSI bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku melaksanakan “Pelatihan Smart Farming bagi Petani Milenial Program READSI Angkatan l dan II dengan jumlah 60 peserta” di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku.

Sementara itu, Plt. Kepala BBPP Batangkaluku, Syaifuddin juga memberikan motivasi kepada peserta agar mereka juga mempersiapkan diri dengan ilmu, pengalaman, mental dan yang utama modal. Karena Kementerian Pertanian mengalokasikan KUR khusus untuk pertanian, semua ini bisa dimanfaatkan oleh poktan, gapoktan, P4S, praktisi, KWT hingga petani milenial. “ingat Jika datang ombak yang besar jangan sekali-kali kita mengubah arah tujuan Haluan kita, tapi harus hadapi dengan kemampuan dan tetap tenang.”tutupnya

Pelatihan ini akan dilaksanakan selama 7 (Tujuh) hari, yaitu pada tanggal 14 sampai dengan 21 Februari Tahun 2022 bertempat di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku.

Jumat, 10 Desember 2021

Evaluasi Alumni Widyaiswara Pada Pelatihan Manajerial Konstratani, Upaya BBPP-BK Tingkatkan Efektivitas dan Penerapan Hasil Pelatihan


Gowa (Sulsel), Sigapnews.com,-BBPP Batangkaluku melaksanakan evaluasi pasca pelatihan untuk alumni (Purnawidya) pada pelatihan Manajerial Kostratani.

Tujuannya kegiatan evaluasi pasca pelatihan ini adalah untuk melihat sejauhmana tingkat efektivitas pelatihan yang sudah diadakan serta sejauhmana tingkat penerapan hasil pelatihan dan menggali informasi apakah pelatihan yang telah diikuti oleh purnawidya memberikan dampak terhadap kinerja penyuluh yang dilaksanakan oleh purnawidya maupun masyarakat sekitarnya.


Selain itu, juga ingin dilihat bagaimana peningkatan kompetensi manajerial pengelola BPP Kostratani, sebab peran Kostratani yang perlu diterapkan yaitu sebagai pusat pembangunan pertanian, pusat data dan informasi serta pembelajaran.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian. SDM pertanian merupakan komponen penting dalam peningkatan produksi pertanian Nasional.

“Salah satu fokus kita adalah meningkatkan kualitas SDM, karena dengan SDM yang berkualitas tersebut, kita akan meningkatkan pertanian,” ujar Mentan Syahrul.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa BPPSDMP berada di garis terdepan dalam pembangunan SDM pertanian.

“Itu berarti segala sesuatu yang terkait peningkatan kapasitas SDM merupakan tugas BPPSDMP, " ujar Dedi Nursyamsi.

Dedi menjelaskan tentang tiga pilar dalam peningkatan SDM pertanian yakni “Pilar pertama adalah penyuluhan, pilar kedua pelatihan dan pilar yang ketiga adalah Pendidikan dan semua harus berjalan seiring dan seimbang, tiga pilar ini mengemban tugas dalam peningkatan SDM pertanian untuk peningkatan produktifitas”, jelasnya.


Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo menyampaikan bahwa evaluasi pasca pelatihan ini merupakan wujud peningkatan kualitas pelatihan pertanian yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian.

Terlihat hasil pelatihan kemarin telah menjawab tantangan dalam mencapai tujuan pembangunan pertanian yang semakin berat, melalui pelatihan tersebut masalah yang ditemukan dilapangan dapat terselesaikan utamanya dalam sistem pemanfaatan teknologi" Ungkap Rahmat.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku Sabir menjelaskan bahwa Evaluasi Pasca Pelatihan PEN dilaksanakan di 3 kabupaten di yaitu Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Konawe, dan Kabupaten Polewali Mandar.

Evaluasi Pasca Pelatihan pada tahap ini dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2021 dan diikuti oleh 85 orang purnawidya beserta atasan langsung.

Sabir berharap kegiatan pasca pelatihan ini berjalan lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan bersama sehingga nanti sistem penyelenggaraan pelatihan kedepannya lebih baik lagi. (Al-Aziz/Yuli N).

Selasa, 07 Desember 2021

Prospek Agribisnis Pisang Yang Menjanjikan, Petani Gorontalo Diberi Bintek dan Pelatihan


Gowa (Sulsel), Sigapnews.com,-Program The Development of Integreted Farming System In Uploand Areas ( UPLAND) focus pada kegiatan pengembangan Pisang melalui Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku melaksanakan Bimbingan Teknis Agribisnis Pisang bagi Petani yang dilaksanakan selama 3 hari efektif dari tanggal 06 Desember – 08 Desember 2021.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam hal agrisbisnis pisang serta meningkatkan kapasitas dan kelembagaan petani dalam mendorong peningkatan produksi tanaman pisang.

Sabir, Kepala BBPP Batangkaluku menyampaikan terimakasih atas kepercayaan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo kepada Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku untuk pelaksanaan Bimbingan Teknis Agribisnis Pisang bagi petani.


Beliau menyampaikan bahwa prospek / potensi Agribisnis Pisang sangat menjanjikan dikarenakan manfaat buah pisang itu sendiri mulai dari Bonggol Pisang, Daun Pisang, Jantung Pisang sampai dengan buah pisang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Selain itu pisang juga dapat diolah baik untuk skala rumah tangga seperti keripik, getuk, sale, kue kue tradisional, maupun industry berskala besar seperti tepung, puree, jam yang dapat merangsang tumbuhnya agribisnis hilir.

Dengan kegiatan ini diharapkan Peserta Pelatihan betul betul memaksimalkan waktu untuk belajar bagaimana cara agribisnis yang baik sehingga tujuan pemerintah mengalokasikan dana untuk program ini betul-betul tercapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan, imbuh Kepala BBPP-BK.


Diakhir sambutannya, Sabir menyampaikan bahwa BBPP Batangkaluku akan memberikan yang terbaik dan usaha maksimal untuk memberikan kenyamanan dan pelayanan kepada peserta sehingga, ilmu dan Teknologi yang diperoleh bisa diterima dengan baik, ujarnya.

Dikesempatan yang sama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Rahwat AW Pomalingo mengatakan, "Sejarah membuktikan bahwa di Gorontalo merupakan mayoritas petani pisang, namun seiring dengan jalannya waktu serta dengan berjalannya program dari Pemerintah peningkatan Produksi Padi, jagung dan kedelai yang meningkat khsususnya Jagung yang tetap diekspor meskipun bukan waktu tanamnya, dengan peningkatan produksi pada komuditas tanaman pangan , mendorong pemerintah Kabupaten Gorontalo untuk selanjutnya dapat meningkatkan komoditas lain (Hortikultura) untuk mendapatkan perhatian selain komoditas tanaman pangan, melalui program Lima Tahun UPLAND .

Rahmat AW Pomalingo juga menyampaikan bahwa Petani Di Gorontalo sudah sangat paham tentang cara budidaya Pisang.

"Mereka hanya membutuhkan pengetahuan cara teknologi pemanfaatan pisang, pemasaran pisang sehingga bisa mengetahui ruang/ informasi daerah mana yang bisa diajak bekerja sama , sehingga menambah semangat kepada masyarakat bagaimana untuk pemasaran pisang, serta pemberi program juga mengetahui pasaran pisang sehingga termotivasi untuk memberikan Program pengembangan pisang lebih lanjut dan juga bisa mengembalikan sejarah Kejayaan Pisang di Provinsi Gorontalo, terangnya.


"Waktu lalu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, kebijakan nasional dalam RPJMN 2020-2024, khususnya kebijakan pertanian diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi termasuk memperhatikan kesejahteraan keluarga petani dan memperhatikan keberlanjutan sumber daya pertanian.

"Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan khususnya di bidang pertanian maka dana pembangunan dapat bersumber dari beberapa pendanaan yang bersifat multiplier effect, maka harus ditanamkan semangat untuk dapat mencapai target agar kegiatan ini dapat menjadi success story dan teladan sehingga dapat direplikasi pada kegiatan Kementerian Pertanian di masa yang akan datang," jelas Mentan Syahrul.

Selain materi dikelas kunjungan lapangan juga menjadi agenda yang penting bagi peserta Bimtek, karena di sana mereka menjadi paham bagaimana kelayakan produk hasil pertanian untuk bisa masuk pasar modern.

Suhartono menambahkan agar seluruh petani mampu untuk menjaga kualitas pasca panen buah/sayur mereka agar dapat menembus pasar modern hingga ekspor.


Pada pembukaan pelatihan kemarin dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo Rahmat AW, Pomalingo, S.HUT, M.H dan dihadiri oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku Dr. Sabir, S.Pt, M.Si Koordinator Program dan Evaluasi BBPP Batangkaluku, Kepala Bidang PSP Kabupaten Gorontalo , dan Konsultan Program UPLAND Kementerian Pertanian dan Seluruh Peserta Pelatihan yang terdiri dari 18 ( Delapan Belas) Anggota Kelompok Tani Yang menerima Bantuan Dana LOAN melalui Program Development Of Integrated Farming System In Uploand Areas (UPLAND).


(tim humas bbpp-bk)

Minggu, 28 November 2021

Mentan SYL Hadir di Gowa Jalin Kerjasama Pembangunan Kawasan Jagung


Gowa (Sulsel), Sigapnews.com,-Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan membangun kawasan budidaya jagung seluas 1.200 hektar yang berlokasi Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa untuk mendukung ketahanan stok jagung nasional dan bahkan ditargetkan ekspor.

Oleh karena itu, pembangunan kawasan jagung ini digarap secara serius melalui bimbingan teknis yang intensif dan hingga membangun industri pengolahan agar petani mendapatkan tambahan nilai ekonomi yang tinggi.

"Menindaklanjuti perintah Bapak Presiden Jokowi untuk menyiapkan upaya-upaya optimalisasi ketersediaan pangan di tahun 2022 nanti dan lebih khusus lagi ketersediaan jagung dalam negeri maupun kelebihanya untuk ekspor, oleh karena itu saya bersama Bupati Gowa merencanakan kawasan jagung 1.200 hektar. Ini dilakukan dalam regulasi maksimum untuk melakukan akselerasi jagung," ujar Mentan SYL pada acara panen jagung dengan produktivitas 6 ton perhektar bersama Bupati Gowa di Desa Katangka, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa pada hamparan seluas 250 hektar, Minggu (28/11/2021).

Mantan Gubernur dua periode ini menjelaskan langkah nyata yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk pengembangan kawasan jagung seluas 1.200 tersebut yakni mulai dari menyediakan sarana penanganan budidaya, pasca panen, dan produk olahan turunan jagung. Kabupaten Gowa sendiri merupakan daerah penghasil jagung, dimana di semua kecamatan terdapat lahan jagung, namun khusus kawasan jagung 1.200 hektar ini diarahkan untuk menghasilkan jagung dengan kualitas tertentu.

"Jika kebutuhan nasional terpenuhi, nanti kita lakukan ekspor, sama halnya dilakukan di daerah lainnya. Oleh karena itu, ini upaya yang maksimal bersama Bupati Gowa untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Lebih lanjut SYL menjelaskan pembangunan kawasan jagung merupakan contoh pengembangan kawasan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Upaya nyata yang dilakukan yakni melakukan intervensi peningkatan indeks pertanaman, bimbingan teknis dan memperbaiki sarana produksi yang digunakan petani.

"Kita berharap tidak hanya untuk komoditas jagung, tapi juga komoditas lainnya yang bisa mendukung akselerasi penyediaan pangan. Dan pengembangan kawasan seperti ini tentu tidak hanya di Gowa ini kami lakukan, tapi juga sudah dilakukan di daerah lainnya sehingga ketersediaan jagung kita aman, bahkan ada kelebihan kita lakukan ekspor," tegasnya.

"Intervensi lainnya yang lebih pentingnya adalah kami siapkan dana KUR. Tahun ini dana KUR sektor pertanian Rp 78 triliun. Petani di Bontonompo dan umumnya Kabupaten kami bantu dapatkan KUR Rp 10 sampai 50 juta tanpa agunan. Tentu peningkatan pinjaman berdasarkan kinerjanya bertahap ditingkatkan," kata SYL.

Sementara itu, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan memberikan apresiasi atas dukungan Kementan untuk pembangunan pertanian Kabupaten Gowa, dimana tahun 2021 ini mendapat total bantuan sebesar Rp 59 miliar. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Gowa siap berkontribusi menjaga ketahanan pangan nasional, salah satunya komoditas jagung berkualitas ekspor dengan pendekatan pembangunan pertanian berbasis teknologi.

"Hari ini kita melaksanakan panen jagung tiada lain ini merupakan wujud kontribusi kabupaten Gowa untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Ini terbukti meskipun di tengah situasi pandemi covid 19 di mana semua daerah mengalami penurunan, Kabupaten Gowa tidak mengalami dampak. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gowa tetap tumbuh positif meskipun hanya satu persen," ujarnya.

Adnan menegaskan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gowa ini ditopang oleh kinerja sektor pertanian sebesar 60 persen. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Gowa telah mengagendakan 5 tahun kedepan sampai dengan tahun 2026, di mana program pertanian menjadi salah satu program prioritas.

"Sebab jika kita ingin meningkatkan pendapatan masyarakat maka sektor pertanian tentu menjadi salah satu sektor yang harus menjadi prioritas. Sehingga secara perlahan, teknologi pertanian diperkenalkan kepada petani supaya produksinya bisa lebih meningkat," pungkas Adnan. 

Ditemui juga Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku yang diwakili Sugeng Mulyono Widyaiswara BBPP Batangkaluku mengatakan pihaknya selaku UPT dibawah naungan BPPSDMP siap mendukung program kementerian pertanian dalam hal peningkatan SDM Pertanian melalui pelatihan (Bimbingan Teknis). (Al-Aziz/Yuli N).

Jumat, 26 November 2021

Belajar Pertanian Sedini Mungkin, Didampingi Guru Sejumlah Siswa Siswi SMPN 40 Makassar Kunjungi BBPP Batangkaluku


Gowa, Sigapnews.com,-Kementerian Pertanian memiliki Program Family Farming dan Pertanian Masuk Sekolah (PMS). Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Seluruh kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan akan mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial, salah satunya mendukung Program Pertanian Masuk Sekolah.”.

“Pertanian Masuk Sekolah sebagai upaya untuk mengenalkan pertanian kepada generasi milenial Indonesia dan menarik minat mereka untuk terjun ke ke sektor pertanian,” ungkapnya.


Penting menjelaskan kepada generasi milenial bahwa sektor pertanian tidak lagi identik dengan kemiskinan dan kotor.

Bertani bisa menjadi profesi yang menguntungkan yang tentunya semua dengan kerja keras.

Berbagai sekolah dasar, menengah dan atas menerapkan materi pembelajaran dengan mengenalkan pertanian sedari dini.

UPT Satuan Pendidikan Formal SMP Negeri 40 Makassar melakukan Outing Class di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku sebagai bagian dari kegiatan untuk memperkenalkan “Pengelolaan dan Pemanfaatan Serta Pencegahan Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup”.


Sebanyak 40 siswa-siswi yang didampingi oleh guru dan orang tua mempelajari Pengelolaan Limbah Hasil Pertanian, Budidaya Jamur Tiram dan Pembibitan di Screen House BBPP Batangkaluku.

Mentan SYL pernah mengucapkan bahwa“Keahlian bertanam itu bisa menjadi sebuah aset di masa depan.

Untuk itu, program Pertanian Masuk Sekolah (PMS) sangat penting dijadikan materi pembelajaran.”

Herman yang merupakan petugas Pengolahan Limbah Pertanian menjelaskan tentang manfaat pupuk organik baik untuk tanah maupun tumbuhan.

Setelah itu teori tentang pembuatan pupuk dan proses pengolahan limbah ternak menjadi BIOGAS.

Bahan yang didapatkan berasal dari daun kering disekitar balai.


Selanjutnya budidaya jamur tiram, dari pembuatan bibit jamur, pembuatan baglog (media tanaman jamur) hingga proses pemanenan.

Mereka juga dijelaskan jenis - jenis jamur kayu yang aman sebagai jamur pangan yang bisa di konsumsi dan mengandung Nutrisi dan protein yang tinggi oleh ferial yang merupakan widyaiswara BBPP Batangkaluku.

“Diharapkan seluruh siswa mampu untuk praktek langsung agar mereka paham dan bisa mengaplikasikan ilmu yang di dapatkan di sekolah/lingkungan tempat tinggal mereka.”pungkas ibu Ernawati Guru SMPN 40 Makassar.

(Tim Humas BBPP-BK).

Belajar Pertanian Sedini Mungkin, Sejumlah Siswa Siswi SMPN 40 Makassar Kunjungi BBPP Batangkaluku


Gowa, Sigapnews.com,-Kementerian Pertanian memiliki Program Family Farming dan Pertanian Masuk Sekolah (PMS). Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Seluruh kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan akan mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial, salah satunya mendukung Program Pertanian Masuk Sekolah.”.

“Pertanian Masuk Sekolah sebagai upaya untuk mengenalkan pertanian kepada generasi milenial Indonesia dan menarik minat mereka untuk terjun ke ke sektor pertanian,” ungkapnya.

Penting menjelaskan kepada generasi milenial bahwa sektor pertanian tidak lagi identik dengan kemiskinan dan kotor.

Bertani bisa menjadi profesi yang menguntungkan yang tentunya semua dengan kerja keras.

Berbagai sekolah dasar, menengah dan atas menerapkan materi pembelajaran dengan mengenalkan pertanian sedari dini.

UPT Satuan Pendidikan Formal SMP Negeri 40 Makassar melakukan Outing Class di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku sebagai bagian dari kegiatan untuk memperkenalkan “Pengelolaan dan Pemanfaatan Serta Pencegahan Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup”.

Sebanyak 40 siswa-siswi yang didampingi oleh guru dan orang tua mempelajari Pengelolaan Limbah Hasil Pertanian, Budidaya Jamur Tiram dan Pembibitan di Screen House BBPP Batangkaluku.

Mentan SYL pernah mengucapkan bahwa“Keahlian bertanam itu bisa menjadi sebuah aset di masa depan.

Untuk itu, program Pertanian Masuk Sekolah (PMS) sangat penting dijadikan materi pembelajaran.”

Herman yang merupakan petugas Pengolahan Limbah Pertanian menjelaskan tentang manfaat pupuk organik baik untuk tanah maupun tumbuhan.

Setelah itu teori tentang pembuatan pupuk dan proses pengolahan limbah ternak menjadi BIOGAS.

Bahan yang didapatkan berasal dari daun kering disekitar balai.


Selanjutnya budidaya jamur tiram, dari pembuatan bibit jamur, pembuatan baglog (media tanaman jamur) hingga proses pemanenan.

Mereka juga dijelaskan jenis - jenis jamur kayu yang aman sebagai jamur pangan yang bisa di konsumsi dan mengandung Nutrisi dan protein yang tinggi oleh ferial yang merupakan widyaiswara BBPP Batangkaluku.

“Diharapkan seluruh siswa mampu untuk praktek langsung agar mereka paham dan bisa mengaplikasikan ilmu yang di dapatkan di sekolah/lingkungan tempat tinggal mereka.”pungkas ibu Ernawati Guru SMPN 40 Makassar.

(Tim Humas BBPP-BK).

Sabtu, 05 Juni 2021

Konsolidasi di Malino, WPP Sulsel Gelar Rakerwil dan Halal Bi Halal di Malino


Gowa (Sulsel), Sigapnews.com, - Pimpinan Wilayah Wanita Persatuan Pembangunan (PW WPP) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) di Malino Kecamatan Tinggimoncing Kabupaten Gowa, Sabtu (5/6/2021).

Kegiatan konsolidasi organisasi sayap perempuan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini dihadiri Pimpinan Cabang WPP se Sulawesi Selatan diantaranya Makassar, Soppeng, Pinrang, Pangkep, Enrekang, Bantaeng, Jeneponto, Tana Toraja.

"Terimakasih banyak kehadiran teman-teman pengurus WPP kabupaten/kota di tempat ini. Selain untuk menyusun program kerja, kegiatan ini juga untuk menerima masukan dan saran teman-teman dari kabupaten/kota," ujar Ketua PW WPP Sulsel, Andi Nurhidayati.

Didampingi sekretaris WPP Sulsel, Maipa Anwar Said, Andi Etti sapaannya mengungkapkan beberapa capaian WPP Sulsel selama diberikan amanah untuk mengendalikan salah satu badan otonom (Banom) PPP di Sulsel ini.

"Kita telah melantik 16 pimpinan cabang, sebenarnya ada beberapa kabupaten (pimpinan cabang) yang sudah siap dilantik seperti Enrekang tapi karena pandemi Covid-19 maka beberapa kabupaten melakukan pengetatan terkait izin keramaian, maka ditunda pelantikannya," ujarnya.

Sekretaris Fraksi PPP DPRD Sulsel ini juga mengungkapkan peran penting WPP untuk membesarkan partai dan sangat diharapkan memberikan konstribusi maksimal di Pileg 2024 mendatang.

"Dengan aturan kepemiluan yang mewajibkan partai politik memenuhi kuota 30 persen dalam penyusunan calon anggota legislatif di setiap dapil, maka WPP memiliki peran yang sangat vital bagi PPP untuk mempersiapkan kadernya mengambil peran di Pileg mendatang," jelasnya.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Sulsel ini juga berharap perhatian struktur PPP di Kabupaten/kota kepada WPP dan sayap PPP lainnya untuk terus melakukan kerja-kerja organisasi untuk membesarkan partai.

"Harapan Kami di wilayah, teman-teman DPC terus mensupport WPP di kabupaten/kota untuk terus eksis membuat program. Karena jika WPP terfasilitasi dengan bagus tentu akan berdampak positif bagi partai ke depan, setidaknya teman-teman DPC tidak sulit lagi memenuhi kuota 30 persen perempuan di setiap dapil," jelasnya.

Berikut beberapa rekomendasi Rakerwil PW WPP Sulsel yaitu:
1. Meminta Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kabupaten/Kota mengalokasikan anggaran bagi WPP untuk menjalankan roda organisasi di daerah masing-masing.
2. Di pemilihan legislatif (Pileg) 2024 mendatang, calon legislatif (Caleg) Perempuan PPP harus direkomendasikan oleh WPP.
3. Untuk mempersiapkan kader-kader perempuan PPP di Pileg 2024 mendatang, WPP harus menggelar Sekolah Kader Politik dan pelatihan-pelatihan lainnya seperti pelatihan admin media sosial dan pelatihan publik speaking. (Rhm)

Selasa, 25 Mei 2021

Melalui Pelatihan, SDM Penyuluh Pertanian Terus Ditingkatkan

Para penyuluh peserta pelatihan (Foto Istimewa)

Gowa (Sulsel), Sigapnews.com,-Sebanyak 53 orang peserta yang berasal dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Maluku mengikuti pelatihan Fungsional Alih Kelompok dan Pelatihan Fungsional Dasar bagi Penyuluh Pertanian Ahli yang dilaksanakan diBalai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku mulai Senin tanggal 24 hingga 7 Juli 2021. Selasa. 25/05.

Pelatihan ini adalah upaya mempercepat terwujudnya SDM yang professional dan kompeten dilakukan melalui kegiatan pelatihan terstruktur dan terprogram. Untuk menjamin mutu penyuluh dan peningkatan profesionalisme demi mencapai tujuan pertanian tersebut maka dibutuhkan sosok penyuluh yang pintar, gesit, dan cerdas, karena problem sektor ini makin kompleks. “Jadilah penyuluh yang luar biasa karena tugas penyuluh dalam peningkatan produksi bukan tugas yang biasa” ujar Dedi Nursyamsi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).

Fitriani, Koordinator Program dan Evaluasi menjelaskan bahwa pelatihan ini wajib sebagai ASN yang menduduki jabatan fungsional penyuluh pertanian. Saat ini penyuluh dituntut untuk bekerja lebih professional, kreatif, inovatif, dan responsif. Artinya di lapangan nanti penyuluh mampu memecahkan permasalahan di lapangan sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki.

Baik itu dari segi pengetahuan, teknologi, metodologi hingga substansi teknis sesuai dengan potensi wilayahnya masing-masing.

Tuntutan penyuluh selanjutnya yaitu meneruskan program – program Kementerian Pertanian hingga program unggulan BPPSDMP demi peningkatan produksi. Penyuluhpun harus mengikuti perkembangan teknologi di era 4.0 sehingga menjadi penyuluh yang milenial, bukan lagi kolonial.

Hal ini senada kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, bahwa saat ini generasi muda/milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian dengan kemampuannya untuk membuat perubahan serta mengadopsi inovasi dan teknologi baru. Kita meyakini tongkat estafet pembangunan pertanian ada pada pundak mereka.

Tidak lupa juga beliau terus menghimbau untuk seluruh peserta untuk tetap melaksanakan protokol pencegahan penyebaran COVID-19 walaupun beberapa dari kita telah divaksin.

"Vaksin ini merupakan salah satu upaya kita untuk memutus rantai penyebarannya tapi tetap ingat 3M yaitu Menjaga Jarak/Jauhi Kerumunan, Mencuci tangan dan Menggunakan Masker selama berada di lingkungan BBPP Batangkaluku, tutup koordinator program dan kerjasama", jelas Fitriani. (Al Aziz / Yuli N)
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved