-->

Kamis, 21 Mei 2020

Tim Supriansa Terus Bergerak Salurkan Bantuan, Warga Bone : Terima Kasih Pak Supri Atas Keprihatinannya Ditengah Pandemi Covid 19



Sigapnews.com, Bone (Sulsel) -Tim Supriansa Peduli memasuki hari kesembilan dalam upaya meringankan beban warga kurang mampu di Dapil Sulawesi II di tengah pandemi Covid-19 dengan memberikan bantuan Sembako dan Masker. Kamis (21/5).

Tim yang di koordinir A. Wahyu Aco tiba di Kab. Bone sekitar pukul 17.15 dan langsung lakukan penyerahan sembako dan masker ke Emmang selaku koordinator Tim Supriansa Peduli untuk wilayah Kab. Bone.

Tepat pukul 17.00 wita, Emmang menerima Sembako dan Masker yang akan diserahkan di beberapa titik di Kab. Bone.

Melalui Ketua Tim Supriansa Peduli di kabupaten Bone, Warga mengucapkan Terima Kasih kepada Bapak Supriansa anggota DPR RI Komisi III dari partai Golkar atas keprihatinannya menyalurkan bantuan di tengah pandemi covid 19.

“Terima kasih Pak Supri telah mewujudkan kepedulian diri sebagai wakil rakyat terhadap warga kurang mampu di Bone yang saat ini memang tengah berjuang melawan Covid-19, hari ini karena jelang buka puasa kita serahkan sebagian dan akan kita lanjutkan besok”, tutur Emmang.

Penyerahan sembako ke warga kurang mampu dilakukan di Kecamatan Tanete Riattang, Kelurahan Watampone.

“A. Wahyu Aco sangat bersyukur karena Sahabat Super di Bone bersedia bahu-membahu menyalurkan Sembako dan Masker bantuan Pak Supri, sehingga tali kasih antara Pak Supri dan warga di tengah Pandemi Covid-19 tetap terjalin”, ujar Aco saat salurkan bantuan. (Red).

Kamis, 14 Mei 2020

Guna Amankan Stok Pangan, Petani Bone Lakukan Percepatan Tanam Usai Panen



Sigapnews.com, Bone (Sulsel) - Sektor pertanian tak boleh berhenti dalam kondisi apapun. Kita harus pastikan ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.” Itulah kalimat yang memotivasi Poktan Sipatollong, Desa Lontara, Kecamatan Tanenete Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Ditengah pandemi ini Kelompok Tani Sipatokkong terus semangat melakukan kegiatan pertanian. Kamis. (14/05/2020). 


Puasa dibulan Ramadhan ini merupakan tantangan lebih setelah wabah Covid-19 yang masih mengancam negara kita. Tapi petani tetap bekerja dan harus sehat demi melindungi pangan. 

Seperti arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) kepada seluruh insan pertanian harus tetap melakukan pekerjaannya di tengah Pandemi Covid 19, khususnya mencegah terjadinya krisis pangan.

“Walaupun dalam kondisi pandemi covid-19, don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh kekurangan pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama satu bulan,” tegas SYL.

Senada arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP), Prof Dr Dedi Nursyamsi M.Agr  menyatakan bahwa masyarakat Indonesia semua butuh pangan.

"Dari pangan yang sehat dan bergizi akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat. Karena itulah pertanian tidak boleh berhenti,” tegas Dedi.

Di tengah kondisi pendemi Covid-19, penyuluh dan petani sebagai garda terdepan pertanian diminta selalu siap untuk tetap berproduksi dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.


“Meski besok kiamat, hari ini kita tetap tanam," tandas Dedi.

 Antusias poktan ini terlihat oleh penyuluh pendamping, Fatmawati karena mereka selalu siap kerja, memiliki semangat yang tinggi dan menerima tantangan ditengah pandemi Covid-19 untuk memenuhi ketersediaan pangan di daerahnya.


Fatmawati mengatakan saat ditemui dilahan bahwa beberapa waktu yang lalu petani kami sudah lakukan panen padi, dan saat ini sudah melakukan olahan lahan dan segera tanam, hal itu agar lahan tidak nganggur terlalu lama, selagi ketersediaan air tercukupi kami lakukan penanaman, sehingga ketersediaan pangan khususnya dikecamatan Tanenete Riattang ini tetap terjaga. 

"Luas lahan penanaman saat ini sekitar 25 Hektar dengan varietas mekongga, mengingat sedang masa wabah virus corona petani menggunakan mesin transplanter untuk mempercepat proses tanam, namun kami tetap bekerja sesuai protokol pencegahan Covid-19, yaitu menjaga jarak aman, pakai masker, dan selalu menjaga kebersihan tangan serta kesehatan," ujarnya. 


Mudah-mudahan protokol pencegahan tersebut dapat diterapkan tidak hanya Poktan Sipatollong, tapi juga poktan-poktan lainnya di seluruh Indonesia agar petani kita tetap bekerja dan sehat sehingga pertanian tidak berhenti. Ayo genjot terus produksi pertanian.  (BBPP-BK).

Penulis : Al AzIz
Sumber : Fatmawati (Penyuluh Pertanian Kab. Bone) / Terkelin Pinem

Rabu, 13 Mei 2020

Kelompok Tani Siamasei Bone Mulai Tanam Padi



Sigapnews.com, Bone (Sulsel) - Wabah pandemi Covid-19 masih  mengancam stabilitas kehidupan, meskipun demikian pertanian berjalan terus. Kegiatan olah lahan, tanam, dan panen hampir terjadi secara merata di seluruh penjuru Negara Indonesia. Salah satu buktinya adalah kegiatan tanam dan panen yang dilakukan oleh petani di Kabupaten Bone. Setelah dilakukan panen raya oleh Bupati Bone (12/05/2020) di Desa Barebbo, Kec. Barebbo, di lokasi terpisah pada desa yang sama sudah dilaksanakan tanam dengan Sistem Tanam Pindah menggunakan Transplanter dan Tanam Benih Langsung.

Tanam padi dilaksanakan oleh Kelompok Tani Siamasei Desa Barebbo, Kec. Barebbo, Kab.Bone pada lahan seluas 13 ha dengan menggunakan varietas inpari 42. Pelaksanaan tanam didampingi oleh Penyuluh Pertanian Erni Bayani, SP.,MP. Menurut Erni, ketersediaan air yang bersumber dari air hujan dan irigasi perlu disikapi dengan bersegera melakukan pengolahan lahan. Hal ini karena kondisi cuaca yang sulit diprediksi, khususnya musim hujan. 

"Kami terus berusaha memberikan motivasi ke petani agar semangat dalam melakukan pengolahan lahan, apalagi ada potensi kekeringan yang sudah diprediksi oleh BMKG, maka kami sebagai penyuluh harus melakukan langkah-langkah antisipasi agar pangan bisa tetap tersedia dengan aman di tingkat petani, salah satunya dengan mempercepat pertanaman," tutur Erni. Rabu (13/5/2020).

Apa yang dilakukan oleh penyuluh dan petani di Kabupaten Bone sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang akrab disapa SYL. Menurut SYL, dalam kondisi apapun, termasuk saat Wabah Covid-19, petani dan penyuluh harus terus bergerak untuk mendukung ketersediaan pangan bagi 267 juta rakyat Indonesia.

“Kita takut corona, tetapi don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah dengan pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama sebulan,” tegas SYL.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi yang meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani. 

“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada komoditas pangan yang tertahan. Penyuluh harus memastikan petani tetap menanam, seandainya besok kiamat, maka hari ini harus tetap menanam,” jelas Dedi.

Penulis : Jamaluddin Al Afgani
Editor : Risna/Resky

Bupati Bone, "Produksi Pangan di Bone Sangat Menggembirakan



Sigapnews.com, Bone (Sulsel) - Kementerian Pertanian melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone melaksanakan panen raya di Desa Samaelo Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone.

Hadir dalam acara Panen raya, Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi bersama Forkopimda Kabupaten Bone. 

Menurut Bupati Bone, satu kesyukuran karena di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19), petani di Bone tetap bersemangat bekerja memanen padi musim tanam Oktober-Maret.


Setelah melakukan panen, Bupati Bone melaksanakan teleconference dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Pada pelaksanaan teleconference, Bupati Bone melaporkan terkait kesiapan pangan Kabupaten Bone di tengah pandemi Covid-19.

Fahsar menyampaikan, kondisi Kabupaten Bone sangat menggembirakan. Khususnya produksi pertanian. Hal ini sejalan dengan harapan Mentan selalu surplus. Produksi rata-rata yang dihasilkan sangat menggembirakan. Hal ini berdasarkan hasil ubinan yang dilakukan oleh penyuluh pertanian diperoleh provitas 8.5 ton/ha, dan untuk produksi padi 2019 hingga April 2020 mencapai 1.543.684 ton

"Kami melaporkan, di Bone baru saja melaksanakan panen raya sebelum vicon. Kurang lebih 100 hektare,” jelas Fahsar.

Sementara itu, Kadis Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone, Sunardi Nurdin berujar, bahwa ada penambahan luas lahan sawah.

Diketahui, lahan sawah petani di Kabupaten Bone terdiri atas sawah irigasi seluas 42.000 hektare, tadah hujan 70.159 hektare, rawa pasang surut 5.479 hektare, dan rawa lebak seluas 924 hektare. Untuk produksi padi 2019 hingga April 2020 mencapai 1.543.684 ton.

“Saat ini kondisi di Kabupaten Bone Tiada hari tanpa panen dan tanam," ujar Sunardi. Rabu (13/5/2020).

Kegiatan Panen di Kabupaten Bone sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang akrab disapa SYL. Menurut SYL, dalam kondisi apapun, termasuk saat Wabah Covid-19, petani dan penyuluh harus terus bergerak untuk mendukung ketersediaan pangan bagi 267 juta rakyat Indonesia.

“Kita takut corona, tetapi don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah dengan pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama sebulan,” tegas SYL.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani. 

“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada komoditas pangan yang tertahan. Penyuluh harus memastikan petani tetap menanam, seandainya besok kiamat, maka hari ini harus tetap menanam,” jelas Dedi. (BBPP-BK).

Penulis : Jamaluddin Al Afgani

Kamis, 07 Mei 2020

Mentan Tegaskan Pejuang Pangan Tetap Produksi, Poktan Sipakalebbi Panen Jagung



Sigapnews.com, Bone (Sulsel) - Penyuluh dan Petani yang ada di Kecamatan Dua Boccoe semangat panen jagung meskipun dalam suasana puasa rhamadhan, Rabu (6/5/2020).

Berdasarkan pantauan dilapangan , penyuluh dan Petani masih aktif turun ke lahan, termasuk yang dilakukan oleh kelompok tani Sipakalebbi  yang ada di Desa Laccori Kecamatan Dua Boccoe, kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan.

Dengan didampingi penyuluh, petani semangat bekerja melakukan panen untuk menjaga ketersedian pangan tetap stabil.

Dalam kegiatan Panen jagung tersebut yang didampingi Penyuluh Pertanian Taswin dari BPP Kostratani Dua Boccoe, dilakukan oleh Poktan Sipakalebbi  dengan potensi panen 15 Ha dengan Produktivitas 7 Ton/ Ha .

Dikesempatan itu penyuluh pendamping Taswin  mengatakan, " penyuluh siap dukung program kostratani dengan selalu mendampingi petani.

"Kami penyuluh tetap bekerja seperti biasa dilapangan, memotivasi dan memberikan bimbingan kepada petani untuk menjaga ketersediaan pangan serta memberikan arahan kepada petani agar tetap waspada dengan adanya pendemi ini untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar, tandas Taswin.


Masyarakat  semakin gelisah dengan pendemi covid 19 , khususnya dalam memenuhi ketersedian pangan , Namun Kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah tetap menjamin stok pangan  termasuk stok jagung.

Menteri Pertanian  Syahrul Yasin Limpo dalam setiap kesempatan menegaskan pertanian tidak boleh mati, pertanian harus terus hidup untuk menyediakan kebutuhan pangan rakyat Indonesia. Apalagi panen raya serentak dilakukan untuk mengamankan pangan jutaan masyarakat Indonesia .  Sebelas komoditas strategis telah dipastikan aman menjelang puasa dan Idul Fitri.

Sejalan dengan apa yang disampaikan Menteri Pertanian,  Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ( BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan masalah pangan adalah masalah yang sangat utama , masalah hidup matinya suatu bangsa.

"Meskipun saat ini negara kita diserang wabah Covid 19, tetapi petani tetap semangat tanam, semangat olah, dan semangat panen, Ini membuktikan pertanian tidak berhenti, " tukas Dedi.

Ditengah kondisi pendemi Covid -19 Penyuluh dan Petani sebagai garda terdepan pertanian diminta selalu siap untuk tetap berproduksi dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran Covid 19.

Penulis : Erma Dewi
Sumber  data : Taswin/ BPP Dua Boccoe, Kabupaten Bone

Sabtu, 02 Mei 2020

Kiat Petani Jagung Gapoktan Mattiro Bulu Laccori Kab. Bone Tetap Bekerja dan Produktif Ditengah Pandemi Covid 19



Sigapnews.com, Bone (Sulsel) - Jagung merupakan tanaman kedua yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia setelah padi. Kadar karbohidrat  jagung cukup tinggi yaitu 72,4 gram/100 gram jagung dan bila dibandingkan dengan kadar karbohidrat padi sebesar 78,9 gram/100 gram beras maka tidak terdapat perbedaan yang terlalu besar dan dapat dipertimbangkan menjadi bahan pengganti beras. 

Menteri pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), Menyampaikan pada penyuluh pertanian, petani dan seluruh insan pertanian tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia. Dalam bekerja memperjuangkan ketersedian pangan diharapkan tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Hal demikian ditegaskan kembali oleh Kepala badan penyuluhan dan pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi, dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan keberlangsungan hidup suatu bangsa.

Untuk memenuhi harapan tersebut, meski di tengah ancaman wabah virus corona, panen jagung masih tetap dapat dilakukan. Para petani mulai memetik buah hasil kerja keras selama tiga bulan terakhir. Guna memenuhi ketersediaan pangan.

Kegiatan panen didampingi penyuluh pertanian Taswin yang dilakukan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mattiro Bulu Laccori Desa Laccori Kecamatan  Dua Boccoe Kabupaten Bone dengan Varietas NK 212 yang dibudidayakan seluas 8-10 Ha sementara panen 1 Ha dengan hasil panen 7 ton. 


Taswin sebagai pendamping selalu mengingatkan petani agar tetap bekerja dan produktif di tengah pandemi covid 19 dengan tetap mengikuti anjuran pemerintah untuk menjaga jarak dan mengenakan masker sebagai pencegahan dari penyebaran virus.


Dahlan (Ketua Gapoktan) juga mengungkapkan bahwa panen kali ini berbeda dengan panen sebelumnya karena petani harus mengenakan masker, jaga jarak dan tidak terlalu berdekatan, namun hal ini tidak menurunkan semangat kami untuk tetap turun ke lahan. 

"Setelah panen ini, kami bersama anggota sepakat untuk  memulai pengolahan lahan guna percepatan tanam kembali."Pungkasnya.

Penulis : Heppy Sinaga
Sumber Data : Taswin /Penyuluh Pertanian
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved