Sultra, sigapnews.com-
Sejumlah barang berharga milik Nurjannah dibawa lari oleh terduga pelaku, termasuk kue mentega 100 Toples. Fenomena kasus tersebut terungkap menjelang lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah 2023 Masehi, mendapat perhatian dari Polisi.
Pasalnya pasca kejadian itu, Nurjannah Warga Singgere melaporkan kasus dugaan kekerasan dan Pencurian Ke Mapolsek Mowewe, Polres Koltim.
Tak berselang lama, setelah Polsek Mowewe, menerima laporan korban, pihaknya berhasil mengetahui identitas terduga pelaku. (16/4).
Selain Petugas berhasil mengetahui identitas terduga pelaku adalah inisial K. Petugas juga berhasil mengamankan sebagian barang bukti dari tangan inisial As.
Kendati begitu, saat aksi dugaan kekerasan dan Pencurian berlangsung, inisial As tidak berada di TKP (Puncak Ambapa).
Lantas, bagaimana bisa barang bukti (BB) seketika berada dalam penguasaan inisial As.
Kapolres Koltim, AKBP YUDHI PALMI, menjelaskan, barang bukti (BB) berupa Handphone (HP) berhasil diamankan dari tangan AS. Handphone tersebut diperoleh As dari tangan Pelaku inisial K, dengan alasan As membeli handphone seharga Rp1.000.000,- (satu juta rupiah).
Setelah menyita barang bukti dari tangan As. Selanjutnya petugas berhasil menemukan rumah inisial K, dalam keadaan tampa ada K di dalam rumah tersebut.
"Pelaku dicari dirumahnya sampai saat ini belum ketemu, untuk Identitas pelaku sudah diketahui.
"HP milik korban diamankan ditangan Inisial As, dari pengakuan As, HP tersebut dijual pelaku inisial K dengan harga 1 juta", terang, Kapolres Koltim, AKBP YUDHI PALMI Sabtu malam (15/4)
Perlu diketahui Tempat kejadian Perkara (TKP) berjarak jauh dari jangkauan Masyarakat tempatan.
Pusat pemukiman warga Desa Ambapa maupun warga Desa Solewatu, sekitar kurang lebih 1 kilometer dari lokasi kejadian.
Sementara, ketika menempuh perjalanan dari arah kota kolaka, maupun dari kota Kolaka Timur menuju rumah korban di Desa Singgere, satu-satunya Jalan alternatif Jalan Poros Mowewe-Mowewe Utara otomatis melintas di puncak Ambapa.
Padahal Ketika malam hari di area' puncak Ambapa, sangat gelap "tidak ada penerangan". Suasana sangat sepi dan mencekam. Selain itu disepanjang jalan, dibagian sisi sebelah kiri maupun sebelah kanan, hanya terdapat pegunungan hutan belantara dan sejumlah Jurang siap menelan korban. Disanalah, Senin malam, Korban wanita asal kabupaten Bone Sulsel ini, bersama anaknya yang masih dibawah umur di hadapkan kenyataan pahit. .
Bagaimana tidak, dibalut suasana mencekam sekitar pukul 01.00 Wita, korban bersama buah hatinya, hanya bisa menangis, dan pasrah. Beruntung dua nyawa korban tidak melayang malam itu.
Sopir mobil yang ditumpanginya bukannya memberikan perlindungan justru malahan sebaliknya.
Ironisnya, dugaan Kekerasan dan Pencurian dilakukan Sopir inisial K. Sungguh kejam, kenapa tidak, korban' mengaku saat kejadian, diancam hendak dipotong.
"Turun ko, nanti sa geree,ko (turun ko nanti saya potong ko- arti Bahasa Nasional)".
Demikian korban mengisahkan saat melapor ke Mapolres Mowewe Rabu kemarin.
Sebelumnya, diberitakan Kapolres Koltim membenarkan adanya laporan tersebut.
"Iya Ada. Laporan di Polsek Mowewe, dan kita sudah turunkan Sat Reskrim Polres koltim untuk mem back tim dalam melakukan pengungkapan pelaku", Demikian kata Kapolres Koltim, AKBP Yudhi Palmi DJ, S.IK, M.Si saat dihubungi melalui sambungan WhatsApp tim Redaksi pukul 22.31 Rabu malam (12/4/2023)
Sampai berita ini disiarkan terduga pelaku inisial K masih dalam bidikan Polisi.
(1 TULISAN)
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram