-->

Rabu, 24 Juni 2020

Abah Harum Bersinergi Dengan BAZNAS Bangun Waduk Penampungan Air Di Lereng Gunung Argopuro



Sigapnews.com, Jember - Dalam rangka program SDGs (Sustainable Development Goals), khususnya dibidang Lingkungan dan Clean Water and Sanitasion (air bersih), Founder Taruna Bumi Foundation HM. Arum Sabil membangun Waduk Penampungan Air di Perkebunan Zalandia atau lereng gunung Argopuro Kampung Manggungan Dusun Zalandia Desa Kramat Sukoharjo Tanggul. Rabu (24/6/2020).

Waduk Penampungan Air ini diresmikan oleh Abah Arum bersama Ketua BAZNAS Jember ( H. M. Misbahus Salam), Pengurus VES COMMUNITY (Fahad, Anis, Mimik, Heri gong), PAJERO INDONESIA Jember ( Andar), Meneger Zalandia (Jatmiko), dan tokoh masyarakat ( H. Jasad, P.Heri).

Waduk Penampungan Air ini dapat mengalirkan air ke masyarakat tiga desa, ; Patemon, Manggisan dan Kramat Sukoharjo.

Semoga Waduk Penampungan Air ini menjadi amal jariyah bagi pihak pihak yang telah membangun , dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

Rabu, 20 Mei 2020

Alumni Unej Saling Buka Data dalam Webinar Kauje-LP2M



Sigapnews.com, Jember (Jatim) - Webinar Series III Kauje-LP2M dengan tema Intrik , Kejahatan Baru, dan Penegakan Hukum Diera pandemi covid 19 berjalan semarak. Peserta yg mencapai 500-an turut interaktif. Narasumber yang berasal dari alumni Unej akhirnya banyak memberikan informasi yang Ekslusif.

Narasumber yang dimaksud adalah Wakil Ketua KPK RI Dr. Nurul Ghufron , SH, MH , Asstafsus Wapres RI Dr.Ikhsan Abdullah, SH, MH dan Anggota Ombudsman RI Dr. Niniek Rahayu, SH,MS.
Acara yang dimoderatori Dedy Hariyadi S, Praktisi Hukum Telematika juga dihadiri langsung Rektor Universitas Jember(Unej) dan Ketua Umum Keluarga Alumni Unej (Kauje) M.Sarmudji, SE, M.Si.

Moderator sempat mempertanyakan mengapa belum ada kabar lagi KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT). Ghufron(Sapaan Nurul ghufron) lantas mengatakan bahwa substansi dari pemberantasan korupsi bukan hanya penangkapan. Namun juga pencegahan. "Terbukti banyak sekali langkah pencegahan dari KPK yang terbukti membuat orang/pejabat untuk tidak melakukan korupsi," terangnya.

Namun Ghufron dipertengahan acara mengumumkan bahwa KPK pada beberapa jam yang lalu telah melakukan OTT. "Ini kabar yang baru saja saya peroleh,"tukasnya sembari disambut tepuk tangan peserta Webinar Series yang mengangkat tema Intrik, Kejahatan Baru, dan penegakan Hukum di era Pandemi Covid-19.

Tak kalah memberikan informasi ekslusif, Ninik juga membuka data aduan maladministrasi yang masuk ke Ombudsman RI. Beberapa lembaga keuangan banyak dikeluhkan masyarakat. "Ada banyak keluhan terkait lembaga keuangan. OJK harus segera merespon ini," tegasnya.
Tidak hanya itu Ninik juga menyoroti pendistribusian bansos yang kerap menjadi ajang pungli oknum tertentu. Untuk itu Ombudsman menurutnya sudah membuat aduan online yang bisa langsung dideliver ke Ombudsman."Adukan saja ke aduan online kami atau dinomor 082137777. Akan langsung kami tindaklanjuti," terangnya.

Menimpali pernyataan Ninik, Ikhsan yang juga Wakil ketua komisi hukum MUI mengatakan bahwa pihaknya sudah beberapa kali melangsungkan pertemuan dengan pihak OJK. Dan OJK telah menyatakan agar perbankan dapat  melakukan relaksasi kredit terkait nasabah yang terdampak covid19."Tidak ada alasan pihak bank terus menekan nasabah untuk membayar apabila terkena dampak covid-19," terangnya.

Ikhsan Bahkan siap pasang badan apabila aduan yang masuk ke dirinya dan memang aduan itu terkait persoalan relaksasi kredit."Laporkan kesaya.Akan saya minta OJK menindak perbankan atau lembaga pembiayaan yang tidak patuh kepada OJK," Tambahnya.

Diakhir acara Niniek membuka data yang krusial terkait dampak covid 19.Khususnya di dalam keluarga. Niniek dulunya mantan Komisioner Komisi Perlindungan perempuan dan Anak(KPPA). "Semasa covid banyak kekerasan terjadi dirumah tangga. Tidak hanya kekerasan. Perkosaan juga terjadi, " terangnya. Untuk itu ia meminta aparat penegak hukum bersikap tegas terkait hal itu. "Tidak hanya itu.Kehamilan juga meningkat di era pandemi ini ," timpalnya.

Diakhir acara moderator meminta agar participant yang tidak bisa menonton utuh acara ini dapat menonton di channel youtube Unej Official.

Moderator yang dibantu oleh MC Frenza akhirnya ditutup oleh pernyataan Ketum kauje dan Rektor dengan mengucapkan minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir batin. "Saya mendahului ya agar tidak lupa nantinya," pungkas Iwan.

Acara diikuti oleh 500 peserta yang berasal dari latar belakng berbeda. Ada dari instansi pemerintah, kementerian, lembaga, bank indonesia, dosen, TNI/Polri, OKP dan mahasiswa. (Urc).

Sabtu, 07 Maret 2020

Baznas Jember Tawarkan Lima Program untuk Diabdikan Pada Umat dan Negara


Sigapnews.com, Jember - KH. Mishabus Salam Ketua Baznas Kabupaten Jember pada Sabtu, 7 Maret 2020 diminta menjadi narasumber dalam acara Rapat Kerja AZKA Al Baitul Amien Jember. Di forum itu dirinya menyampaikan perlunya optimalisasi dalam pengelolaan Zakat Infaq dan Shadaqoh (ZIS) secara profesional.

"Pengolaan Zakat Infaq dan Shadaqoh (ZIS) harus dikelola secara profesional, transparan dan akuntable (red-bertanggungjawab). Tentu hal ini agar optimal membantu umat dengan kepercayaan masyarakat," katanya menegaskan.

Katanya saat ini Baznas Kabupaten Jember dengan lima programnya, Jember Cerdas, Sehat, Taqwa, Peduli dan Makmur akan diabdikan untuk umat dan negara. Dimana kata Kyai Misbah sapaan akrabnya, semuanya sudah masuk dalam penyusunan di RKAT (Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan).

"Dari lima program ini sangat penting bila bersinergi dengan LAZ - LAZ terutama dalam pendistribusian agar tidak terjadi tumpang tindih," tandasnya.

Terakhir menurut Kyai Misbah, para pejuang LAZ ini sebenarnya adalah pengabdian pada Agama dan Negara. Sebab lanjut Kyai Misbahus dengan LAZ masyarakat dhu'afa dapat dibantu.

"Dengan membantu kaum dhu'afa maka pertolongan, Rizqi dan Kasih sayang Allah akan terus turun dalam kehidupan ini," pungkas Kyai Misbah. (red)

Penulis: Syafrudin Budiman SIP

Kamis, 27 Februari 2020

Darus Salam Center Kecam Pembakaran Masjid Ashok Nagar di New Dehli India

HM. Misbahus Salam bersama Sayyid Ahmad Bin Muhammad Alawi Al Maliki dari Makkah. (Foto : istimewa)

Sigapnews.com, Jember - Sungguh miris dan menyakiti umat Islam se dunia, Direktur Darus Salam Centre (DSC) Education and Peace Institute, HM. Misbahus Salam mengecam keras para demonstran yang membakar Masjid Ashok Nagar di New Delhi India. Dimana katanya juga mengakibatkan puluhan orang terbunuh dan ratusan orang luka-luka.

HM. Misbahus Salam bersama Sayyid Ahmad Bin Muhammad Alawi Al Maliki dari Makkah. (Foto: istimewa)

"Tidak boleh ada pembakaran dan pembunuhan atas nama perbedaan agama atau identitas lainnya. Kami dari Darus Salam Center mengecam dan mengutuk keras kejadian tersebut," kata HM. Misbahus Salam Direktur Darus Salam Centre (DSC) Education and Peace Institute kepada media, Kamis (27/02/2020).

Menurutnya, pemicu bentrokan ini, berawal dari aksi terhadap undang-undang (UU) kewarganegaraan yang baru (CCA). Dimana UU ini memberikan izin untuk memberikan status kewarganegaraan terhadap imigran yang menerima persekusi di negara asalnya seperti Bangladesh, Pakistan, dan Afghanistan. Namun, UU itu hanya berlaku bagi imigran pemeluk agama Hindu, Kristen, dan agama minoritas lainnya. Tetapi bagi Muslim tidak.

"Jelas sebuah UU Kewarganegaraan yang diskriminatif dan rasialis, karena itu diprotes banyak umat Islam di India. Seharusnya aparat pemerintah melalui aparat keamanan bertindak preventif dan persuasif demi kedamaian antar umat beragama," kata Misbahus.

Dengan peristiwa sungguh sangat memprihatinkan ìni, Misbahus meminta kepada semua pihak untuk bisa menahan diri dan menyelesaikan dengan cara dialogis dan pendekatan kemanusiaan.

"Kami khawatir kejadian pembakaran Masjid itu menimbulkan emosional umat Islam di dunia. Jangan sampai terjadi perang yang mengatasnamakan agama," tegasnya.

Misbahus juga menghimbau pada pihak keamanan negara India harus menghentikan kerusuhan tersebut. Selain dari itu dirinya meminta pada negara-negara di dunia, aktifis HAM dan NGO-NGO internasional untuk ikut menyuarakan perdamaian di India.

"Stop konflik atas nama agama. Sudah saatnya antar umat beragama berangkulan dan membangun toleransi bersama dimanapun di dunia ini," pungkasnya. (red).
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved