-->

Kamis, 22 April 2021

Babinsa Sukses Amankan Pilkades Wates


Babinsa saat di TPS kegiatan Pilkades (Foto Istimewa)

Boyolali (Jateng), Sigapnews.com,- Serma Purwito anggota Koramil 12/Simo Kodim 0724/Boyolali bersama anggota Polsek dibantu Linmas turut melaksanakan pengamanan pemilihan Kepala Desa Wates yang digelar di Balai Desa Wates Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali dengan tiga orang kandidat bakal calon Kades yang maju dalam pemilihan itu. Kamis (22/04).

"Sebanyak 73 orang perwakilan perwakilan dari seluruh RT hadir memenuhi undangan panitia, adapun para calon kades yang akan bertarung yakni nomor urut 1 Eko Prasetyo, nomor urut 2 Anjat GT dan nomor urut 3 M.F.Rozak. Hajat penting tersebut berjalan dengan tertib dan aman. Hal ini berkat kerjasama semua pihak termasuk panitia yang kita kawal dan kita bantu jalannya proses pemungutan suara agar berjalan lancar. Tentunya dalam pelaksanaan ini sudah sesuai dengan UU No 30 Tahun 2004, kita membeckup personel Polsek yang ada di wilayah Koramil 12/Simo." kata Babinsa Wates Serma Purwito
 
Menurut Danramil 12/Simo Kapten Cba Pujiarto ditempat yang sama juga mengatakan, "Babinsa Koramil 12/Simo terus mengawal jalannya proses tahapan pemilihan kepala desa sejak pembentukan panitia hingga proses pemungutan suara. Pengawalan proses tahapan Pilkades yang dilakukan Babinsa bertujuan untuk memberikan jaminan rasa aman serta Babinsa mampu mengantisipasi merancang sistem keamanan dan kondisi sosial di wilayah binaan

(Agus Kemplu)

Sabtu, 10 April 2021

Hotel Nginap PSM Makassar dan Barito Putera Rasakan Guncangan Gempa di Malang



Malang (Jateng), Sigapnews.com, – Baru saja gempa bumi mengguncang Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021) sekitar pukul 14.00 WIB. Gempa bumi itu guncangannya sangat terasa di Hotel Ascent Premiere, tempat PSM Makassar dan Barito Putera menginap.

Seperti yang diketahui, PSM Makassar dan Barito Putera tengah berada di Malang untuk melakoni laga 8 besar Piala Menpora.

Kerasnya guncangan gempa membuat tamu Hotel Ascent panik dan berlarian keluar hotel.

Pantauan awak media, para tamu hotel masih belum berani kembali ke hotel. (Syarif).

Senin, 22 Juni 2020

Ditolak Dikampung Asal, Pelaku Penyerangan Wakapolres Karangayar Dimakamkan di Semarang



Direktur Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Pol Wihastono Yoga Pranoto (kiri) menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga diwakili adik pelaku (Foto Istimewa)

Sigapnews.com, Semarang - Polda Jawa Tengah (Jateng) akhirnya memakamkan pelaku penyerangan anggota polisi Karanganyar itu di Semarang.

Penyerahan dilakukan Direktur Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Pol Wihastono YogaPranoto, sementara dari keluarga diwakili adik pelaku yaitu Rohman Budi .

Usai di identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Tengah kemudian di serahkan ke perwakilan keluarga pelaku.

Dirkrimum Polda Jateng Kombes Pol Wihastono Yoga Pranoto mengatakan setelah Jenazah Karyono W pelaku penyerangan rombongan polisi Polres Karanganyar ditolak dimakamkan di daerah asalnya di Madiun, Jawa Timur.

"Dari informasi Direktur Intelijen Polda Jatim ternyata ada penolakan dari sana (Madiun) dengan alasan kemanusiaan, polisi selanjutnya membantu keluarga untuk memakamkan jenazah Karyono di Semarang," ujarnya, kepada Wartawan, di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jateng Semarang, Senin (22/6).

Adik Karyono, Rohman Budi Santoso menuturkan kakaknya tersebut jarang berinteraksi dengan keluarga dan tertutup.

"Karyono pernah dipenjara di Mako Brimob sebelum dipindahkan ke penjara di Sumatera dan Karyono baru bebas tahun lalu, info dari dia seperti itu orangnya sangat tertutup,"ujarnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana mengatakan pelaku diduga sudah merencanakan aksi penyerangan tersebut.

"Menurut warga pelaku terlihat dua kali berjalan lalu-lalang di area Pos masuk Gunung Lawu. Namun warga saat itu menduga pelaku salahseorang pencinta alam,"tutur Iskandar.

Seperti diberitakan kemarin, pelaku Karyono menyerang rombongan polisi Polres Karanganyar di lereng Gunung Lawu. Wakapolres Karanganyar Kompol.Busroni sempat dikejar pelaku menggunakan pisau yang dibawanya.(*)

Tak Patuhi Protapkes Covid 19, Pesta Pernikahan Berakhir Duka, Kerabat Terpapar dan Meninggal



Sigapnews.com, Pesta pernikahan di Semarang, Jawa Tengah,  melanggar ketentuan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) menjadi malapetaka.

Pesta pernikahan tersebut justru berakhir duka setelah satu per satu kerabat sakit hingga meninggal dunia.

Berdasarkan keterangan Pemkot Semarang, banyak di antara mereka yang rupanya terkonfirmasi positif Covid-19 seusai dilakukan tracing.

Namun, tutur Hendi, pernikahan itu dilakukan tak sesuai prosedur yang seharusnya di tengah pandemi.

"Kejadian empat hari yang lalu ada pernikahan yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan karena lebih dari 30 orang," kata dia, Sabtu (20/6/2020).

Satu per satu meninggal, ditemukan banyak kasus positif.

Acara pernikahan yang seharusnya berakhir bahagia justru menjadi duka.

"Tersiar kabar ibu salah seorang pengantin meninggal dunia. Kemudian menyusul ayahnya sakit kritis positif Covid-19," tutur dia.

Tak berhenti sampai di situ, kasus keluarga yang meninggal masih berlanjut hingga pemerintah melakukan tracing.

"Terus anak atau adiknya yang pengantin juga meninggal. Lalu kami tracing," ujar dia.

Dari hasil tracing, rupanya takmir masjid pelaksanaan acara pernikahan tertular Covid-19.

Hendi mengatakan, awalnya dari pesta pernikahan itu ditemukan lima orang positif Covid-19.

Setelah tracing diperluas, masih banyak yang terinfeksi.

"Dari sembilan orang, ada lima orang yang tertular positif Covid-19. Tracing lagi ke keluarganya banyak yang positif," katanya

Hendi membenarkan, pesta pernikahan ini menyumbang lonjakan kasus positif Covid-19 di Semarang.

Ia meminta masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan agar kejadian serupa tak terulang. (*)

Kronologis Penyerangan Wakapolres Kompol Busroni Oleh Pria Tak Dikenal Dengan Celurit



Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni menunjukkan alat untuk menangkis serangan aksi OTK yang sempat mengenai ajudannya secara mambabi buta, Minggu (21/6/2020)

Sigapnews.com, Karanganyar (Jateng) - Peristiwa penganiayaan perwira polisi oleh pria memakai sabit menghebohkan warga Karanganyar.

Pasalnya, Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni sempat lari dan dikejar.

Ia selamat tapi menderita luka. Namun nahas bagi sopirnya yang nyaris meregang nyawa. 

Berikut kronologi lengkapnya.

Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni menjadi korban penyerangan seorang pria tak dikenal saat kegiatan susur Gunung Lawu di pokso jalur pendakian Cemoro Kandang Gondosuli Tawangmangu, Minggu (21/6/2020) sekitar pukul 10.20 WIB.

Selain itu, sopir Wakapolres Karanganyar, Bripda Arif Hariyono serta seorang relawan turut menjadi korban dalam aksi penyerangan tersebut.

Beruntung, saat kejadian Busroni selamat setelah berhasil menangkis serangan pria tersebut dengan menggunakan tongkat pendaki atau trekking pole.

Busroni hanya menjalani rawat jalan lantaran mengalami luka pada bagian tangan.

Namun, sopirnya Bripda Hanif Ariyono mengalami luka sobek di leher sebelah kanan dan punggung setelah terkena sabitan celurit dari pelaku.

Sementara relawan yang menjadi korban bernama Jarot Broto Sarwono, warga Kecamatan Brebes, Solo, Jawa Tengah, mengalami luka sobek di lengan kanan dan punggung.

Setelah kejadian itu, pelaku langsung dikejar dan diberi tindakan tegas dan terarah hingga akhirnya pelaku tewas kehabisan darah.

Penjelasan Resmi Polda

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, semula anggota Polres Karanganyar mengikuti acara Susur Gunung di Cemoro Kandang.

Pada saat melakukan kegiatan, datang orang tak dikenal sambil membawa sabit sekitar pukul 10.45 WIB.

"Tiba-tiba ada seorang tidak dikenal (laki-laki) mengejar anggota (Wakapolres Karanganyar) dengan membawa sabit (celurit). Senjata itu ditolak (tangkis menggunakan tongkat). Mengenai bagian tangan," katanya seusai melihat kondisi anggota Polres Karanganyar di rumah sakit, Minggu (21/6/2020).

Melihat itu, relawan yang tak jauh dari lokasi kejadian menangkis senjata yang dibawa pelaku dan mengenai lengan kanan dan punggungnya.

"Pelaku kemudian dikejar dan diambil tindakan, dilumpuhkan tiga kali, lalu pelaku terjatuh," kata Luthfi.

Kemudian pelaku dan korban langsung dilarikan ke RSUD Karanganyar untuk perawatan lebih lanjut.

"Pelaku langsung dibawa ke RSUD Karanganyar, dan kehabisan darah, lalu meninggal dunia," ungkap Luthfi

Luthfi mengaku pihaknya belum mengetahui identitas pelaku. "Kami belum tahu identitas pelaku," ujarnya.

Sementara itu, Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni mengatakan, saat diserang pelaku ia menggunakan tongkat pendaki sepanjang dua meter berwarna biru untuk menangkis serangan membabi buta yang dilakukan pelaku.

Kata Busroni, tongkat yang ia gunakan itu sempat bengkok sedikit karena menangkis sabetan celurit pelaku.

"Alhamdulilah ini tongkat penyelamat saya untuk menangkis serangan-serangan dari kelompok-kelompok tertentu yang menyerang saya dan driver saya," katanya. "Terima kasih ya Allah sudah menyelamatkan kami," pungkasnya.

Satuan Sabhara Polres Batang Giatkan Patroli Sepeda Sebarkan Pesan Kamtibmas



Sigapnews.com, Batang (Jateng) - Untuk menjaga Keamanan dan Ketertiban  Masyarakat tetap kondusif, Satuan Sabhara Polres Batang menggiatkan patroli sepeda di wilayah hukumnya.

Patroli itu dipimpin Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Ipda Zaenal Mutakin. Dia bersama delapan personelnya menyisir tempat rawan kejahatan dan pusat keramaian, Minggu Sore (21/6/2020).

Kasat Sabhara Polres Batang AKP Farid Amirulah mengatakan, patroli sepeda ini bertujuan meningkatkan pelayanan polisi ditengah –tengah masyarakat, sebagai upaya mencegah timbulnya gangguan kamtibmas maupun aksi kriminalitas.


“Kegiatan patroli sepeda tidak efektif jika kondisinya emergency atau memerlukan penanganan yang cepat. Patroli ini lebih pada upaya pencegahan,” jelasnya.

Menurutnya, patroli bersepeda dinilai lebih efektif, karena memudahkan petugas  bisa lebih detail mengawasi dan mengontrol setiap lingkungan masyarakat yang dilalui dan dapat leluasa langsung menyapa warga yang ditemui di jalan.

“Kami berharap masyarakat tetap nyaman dengan kehadiran polisi sehingga menjadikan Polri lebih dekat dengan masyarakat,” harapnya,

Patroli sepeda tidak hanya dipusatkan pada satu tempat saja. Dalam patroli dialogis ini, anggota kepolisian menyambangi beberapa lokasi seperti tempat keramaian, pasar, perbankan, pemukiman penduduk, perkantoran dan sekolah.

“Menuju new normal, pesan kamtibmas selalu kami sampaikan pada masyarakat agar menaati anjuran pemerintah untuk menjaga jarak aman, hindari kerumunan, biasakan pola hidup sehat rajin mencuci tangan dan memakai masker saat keluar rumah guna mencegah penyebaran virus Covid-19,” tutupnya. (HPN.01)

Jumat, 19 Juni 2020

Kasus Covid-19 di Klaten, Penambahan 14 Pasien Positif Masih di Rawat dan 1 Orang Meninggal Dunia


Foto : Bupati Klaten Sri Mulyani

 
Sigapnews.com, Klaten (Jateng) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten mengumumkan penambahan jumlah kasus Covid-19. Pada Kamis (18/06), gugus tugas mengumumkan penambahan 15 pasien positif Covid-19. Dari 15 pasien tersebut, sebanyak 14 orang dirawat di rumah sakit sementara satu orang meninggal dunia.

Dengan penambahan kasus tersebut jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 di Klaten menjadi 45 orang. Sebanyak 23 orang menjalani perawatan di rumah sakit, 21 orang sembuh, dan satu orang meninggal dunia.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Klaten, Sri Mulyani, menyampaikan penambahan 15 kasus baru Covid-19 di Kab. Klaten. Kasus baru tersebut berasal dari Kecamatan Bayat (7 orang), Kecamatan Pedan (1 orang), Kecamatan Cawas (1 orang), Kecamatan Tulung (1 orang), Kecamatan Kebonarum (2 orang), Kecamatan Karangnongko (1 orang), Kecamatan Wedi (1 Orang), dan Kecamatan Trucuk (1 orang).

7 pasien dari Kecamatan Bayat berinisial SP (laki-laki 60 tahun), Sk (perempuan 54 tahun), St (perempuan 70 tahun), NH (perempuan 41 tahun), HAP (perempuan 10 tahun), TWN (laki-laki 17 tahun), dan Sm (perempuan 38 tahun).

“Ketujuh pasien tersebut merupakan kontak erat dari salah satu kasus terkonfirmasi klaster Semarang yang ada di Kecamatan Bayat,” tutur Sri Mulyani.

1 pasien dari Kecamatan Karangnongko berinsial P (laki-laki 62 tahun). Sehari-hari P beraktivitas di rumah. 1 pasien dari Kecamatan Tulung berinsial S (laki-laki 55 tahun), aktivitas sehari-hari sebagai pedagang keliling. S sudah dirawat di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten sejak 14 Juni 2020.

Dari Kecamatan Cawas ada 1 pasien terkonfirmasi positif berinisial JPS (perempuan 76 tahun), setiap hari beraktivitas sebagai ibu rumah tangga. JPS sudah dirawat di RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten sejak 14 Juni 2020.

1 pasien dari Kecamatan Trucuk berinisial WM (laki-laki 72 tahun) aktivitas sehari-hari di rumah. WM menjalani perawatan di RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten sejak 13 Juni 2020.

2 pasien dari Kecamatan Kebonarum berinsial RD (laki-laki 75 tahun) yang telah menjalani perawatan di RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten sejak 13 Juni 2020, dan inisial BA (laki-laki 33 tahun) seorang ABK. 1 kasus dari Kecamatan Wedi berinisial AGA (laki-laki 30 tahun) dengan aktivitas sehari-hari di Klaten. AGA diduga kontak dengan salah satu kasus terkonfirmasi positif di Klaten.

1 pasien dari Kecamatan Pedan berinisial S (perempuan 54 tahun) aktivitas sehari-hari sebagai pedagang. S menjalani perawatan di RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten sejak 12 Juni 2020. S meninggal dunia pada 13 Juni 2020. Sebelumnya pasien tersebut berstatus ODP.

Sri Mulyani menghimbau warga tetap tenang dan semakin disiplin mematuhi protokol pencegahan Covid-19. Ketua gugus menghimbau untuk Gugus Tugas RT/RW lebih memperketat dalam memantau warganya yang baru saja pulang dari luar wilayah Klaten. Dan untuk warga yang baru saja pulang dari luar wilayah, segera untuk melaporkan kepada Gugus Tugas RT/RW dan mengisolasi dirinya selama 14 hari dirumah masing-masing.

Apabila mengalami gejala-gejala atau sakit segera periksa di Puskesmas terdekat. Serta untuk seluruh masyarakat dihimbau untuk tidak takut, tidak panik, lakukan PHBS, makan makanan yang bergizi, berjemur antara jam 9-10 pagi selama 10-15 menit guna meningkatkan imunitas tubuh dan wajib menggunakan masker ketika sedang berada di luar rumah. Hendaknya masyarakat menaati protokol kesehatan dan jangan panik.

Kamis, 05 Maret 2020

Dugaan Pungli SMKN 1 Miri Sragen Resmi di Laporkan Polda Jateng


Sigapnews.com, Semarang - Setelah diadakan rapat sosialisasi informasi sekolah di gedung IPHI Miri, SMKN 1 Miri Kabupaten Sragen, dengan Wali murid kelas 10, selasa (25/2/2020) disebutkan sumbangan sukarela di sertai pernyataan adalah hal yang keliru, apalagi di sebutkan pemilihan nominal angka secara tertulis. 

Kini oleh Warsito salah satu wali murid SMKN 1 Miri Sragen resmi melaporkan dugaan pungli yang di lakukan oknum Komite dan pihak SMKN 1 Miri.


Laporan ini tertuju kepada Kapolda Jateng Irjen Pol Dr. H. Rycko Amelza Daniel, M. Si di jalan Pahlawan Nomer 1 Kota Semarang, isi laporan tersebut perihal dugaan pungli uang gedung dan seragam SMKN 1 Miri sejak 2018/2019, yang di sinyalir merugikan masyarakat 2,4 milyar.

Dalam melaporkan ini, Warsito di dampingi Sugiyanto dari LSM Lidikkrimsus RI dan LPKSM Putra Lawu Rois Hidayat dan beberapa awak media, surat tersebut di Terima di ruang Setum Polda Jateng, Kamis (5/3/2020). https://youtu.be/6lL4wpaN_kk


Selain itu isi surat juga di sebutkan biaya yang di tentukan sekolah di papan nama proyektor, dengan berbagai pilihan bagi siswa yang mampu yakni Rp. 3,5 juta, 3 juta dan 2,5 juta.

Sedangkan bagi siswa yang tidak mampu Rp 2 juta, 1,5 juta dan 1 juta. Sarno selaku Kasek juga memberi arahan agar membayar di tengah-tengah yakni Rp 1,5 juta.


Uang dari wali murid pembayaran melalui Agustina. Sementara untuk jumlah siswa keseluruhan laki-laki ada 916 anak dan perempuan 425 anak, hingga total keseluruhan 1441 siswa.

Jika di kalkulasi praktik dugaan pungli ini, menurut Warsito sejak tahun 2017 hingga 2019 sekitar Rp.2.161.500.000,00.

Saat di konfirmasi di basemant parkir Polda Jateng, Warsito di dampingi Sugiyanto dari LSM Lidikkrimsus RI menyampaikan visinya kedepan, yakni di ingin sekolah khususnya di Kabupaten Sragen tingkat SMK/SMA tidak ada lagi pungli.

“Kami berharap pungli tidak ada lagi di sekolah, khusunya Sragen yang saat ini memang di duga marah pungli,“ Urainya.

Saat di tanya harapan kedepan, Warsito ingin SMKN 1 Miri segera di tindak sesuai hukum yang berlaku. Dia katakan hukum tetap berjalan agar ada efek jera bagi para oknum kepala, sekolah.

Ketika di tanya tentang analogi kesamaan dan perbedaan pungli dan korupsi, Warsito berujar pungli dan korupsi adalah sama yakni perbuatan jahat. Namun dia menimpali pungli lebih kejam dari perbuatan korupsi.

“Kalau pendapat saya korupsi itu kejam, tapi pungli sangat kejam dari kejahatan lainnya, karena yang di pungli adalah masyarakat tidak mampu“ pungkas warsito. (Tim/AWPI/PPWI)
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved