-->

Senin, 04 Mei 2020

Kelompok Tani Makmur Tanam Padi Gogo Organik, Beras Sehat Masyarakat Ikut Sehat


Sigapnews.com, Buton (Sultra) - Padi gogo merupakan padi yang di tanam pada lahan kering atau lazim disebut dengan padi tegalan. Budidaya padi gogo sama sekali tidak membutuhkan irigasi dan dapat diaplikasikan di daerah yang bercurah hujan rendah.

Di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, tepatnya di Desa Sribatara, Kecamatan Lasalimu, padi gogo banyak dibudidayakan oleh petani. Varietas yang ditanam  merupakan padi varietas lokal, seperti sribatara, seram dan wokuwondu.

Varietas padi lokal umumnya berumur panjang, potensi hasil dibawah 4 ton/ Ha, namun kelebihannya mempunyai rasa nasi yang enak. Selain itu varietas lokal toleran terhadap kondisi lahan yang marginal, tahan terhadap beberapa jenis hama dan penyakit, memerlukan masukan (pupuk dan pestisida) yang rendah serta pemeliharaan yang mudah dan sederhana. 

Menurut penyuluh pertanian pendamping, Zufan Safaat, SP, budidaya padi gogo dominan dilakukan petani di wilayah binaanya karena sawah yang ada di Desa Sribatara lebih banyak adalah sawah tadah hujan serta jaringan irigasi masih terbatas. 

“Masyarakat sangat memiliki harapan yang besar terhadap pengembangan padi gogo dalam memenuhi kebutuhan pangan, khususnya di Kabupaten Buton, apalagi ditengah kondisi pandemi covid-19 sekarang ini,” tutur Zufan, Senin (4/5/2020).

Padi yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia sangat penting untuk selalu tersedia. Hal ini selalu digaungkan oleh  Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang mengatakan bahwa  pangan adalah kebutuhan dasar manusia, yang harus selalu terpenuhi.

“Kita takut corona, tetapi don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah dengan pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama sebulan," tegas Mentan, Syahrul Yasin Limpo.

Sejalan dengan arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani. “Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada (komoditas) pangan yang tertahan,” jelas Dedi.

   
Zufan Sapaat adalah salah satu insan pertanian yang terus aktif bergerak di tengah kondisi pandemic covid-19. Baru-baru ini Zufan melakukan pengawalan kegiatan panen padi gogo di lahan petani anggota Kelompok Tani Makmur, Anina, pada lahan seluas 1.5 Ha. Adapun varietas padi gogo yang ditanam adalah sribatara dan potensi luas lahan yang akan dipanen seluas 30 Ha. Dari hasil panen diperoleh produktivitas sebesar 3,2 ton/Ha.

“ini masih dibawah angka rata-rata produktivitas padi gogo  secara nasional yaitu maksimal 4 ton /Ha. Mudah-mudahan ke depannya kami dapat mencapai angka 4 ton,” Kata Zufan.

Menurut Zufan, budidaya padi gogo yang dilakukan petani di wilayah binaannya adalah organik. "Tentu ini adalah nilai tambah karena beras yang dihasilkan lebih sehat tanpa kandungan residu kimia, dan ini bagus untuk  kesehatan. Dengan budidaya padi gogo, lahan tanpa irigasi bisa tetap produktif, menjaga ketersediaan pangan,” tutup Zufan.(RSN) BBPP-BK.

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved