Sigapnews.com, Gowa (Sulsel), - Peranan pertanian dalam perekonomian di negara kita semakin besar terutama sebagai penghasil bahan makanan, sebagai penghasil bahan baku dan pasar hasil non pertanian, sebagai sumber devisa dalam persaingan global yang makin liberal, sebagai sumber investasi, dan sebagai sumber pemasok tenaga kerja.
Tanaman pangan yang banyak diusahakan oleh rumah tangga petani adalah padi sebagai penghasil beras.
Di Indonesia beras merupakan komoditas
yang sangat penting sebab beras merupakan bahan makanan pokok dan merupakan sumber kalori bagi sebagaian besar
penduduk.
Kementerian Pertanian senantiasa mendorong agar insan pertanian berperan aktif mengupayakan peningkatan produksi khususnya tanaman padi. Diantara faktor utama yang menentukan hasil produksi padi adalah pemeliharaan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa Insan pertanian harus berperan aktif dalam meningkatkan produksi pangan khususnya tanaman padi.
Di sisi lain Kepala Badan penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Prof. Dr. Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa produksi pangan adalah hal yang sangat penting oleh karena itu semua Insan pertanian harus berperan aktif dalam meningkatkan produksi pangan.
Menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian dan Kepala BPSDM Kementerian Pertanian, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku Dr. Sabir, S.Pt., M.Si menginstruksikan kepada seluruh staf BBPP Batangkaluku untuk melakukan kerja bakti pemeliharaan tanaman padi. Kegiatan kerja bakti ini meliputi pengendalian gulma dan penyulaman.
"Sebagai Balai Pelatihan Pertanian kita berharap bahwa apa pun aktivitas budidaya yang ada di dalam kampus bisa menjadi percontohan bagi masyarakat, oleh karena itu seluruh staf BBPP Batangkaluku harus memahami cara budidaya yang baik khususnya tanaman padi," ungkap Sabir. Jumat (17/7/2020)
"Dalam pemeliharaan tanaman padi, pengendalian gulma dan penyulaman adalah dua hal yang sangat berperan besar dalam peningkatan produksi. Apabila penyulaman dilakukan dengan baik sejak dini maka tanaman yang tidak tumbuh karena beberapa faktor misalnya karena dimakan oleh keong ini bisa segera tertangani dan akan meminimalisir potensi penurunan hasil produksi akibat berkurangnya rumpun tanaman.
Demikian pula dalam pengendalian gulma, jika dilakukan sedini mungkin dan sesering mungkin maka fase Vegeratif tanaman akan maksimal sehingga jumlah anakan bisa lebih banyak dan akan memperbaiki produksi," tutup Sabir.
Penulis : Jamaluddin Al Afgani
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram