-->

Selasa, 21 Juli 2020

Penyuluh dan Petani di Takalar Genjot Produksi Jagung, Kadis Pertanian Apresiasi Capaian Hasil

Penyuluh dan Petani di Takalar Genjot Produksi Jagung, Kadis Pertanian Apresiasi Capaian Hasil



Takalar, Sigapnews.com, - Berbagai sektor telah kembali beraktivitas normal seperti sedia kala dengan diberlakukannya new normal oleh Pemerintah bulan Juni ini. Sektor Pertanian, salah satu sektor yang tetap bekerja aktif sebelum new normal diberlakukan. Insan pertanian yang tetap memberikan kinerja yang luar biasa bagi masyarakat Indonesia diantaranya adalah penyuluh dan petani. Mereka bekerja ikhlas demi memenuhi pangan 267 juta jiwa masyarakat sesuai dengan instruksi Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL). 

“Ingat, ada harapan dan hidup 267 juta jiwa rakyat Indonesia yang ada di pundak kita. Pentingnya pangan bagi kehidupan sangat jelas. Belajarlah menghargai kami dan petani. Kami bersama petani berjuang mewujudkan pertanian bangsa dan negara yang Maju, Mandiri dan Modern," tutur SYL. 

Indonesia mulai memasuki era new normal. Semua sektor telah kembali beraktivitas dengan tetap menjalani protokol pencegahan Covid-19, termasuk sektor pertanian. Untuk itu, Kementerian Pertanian mengajak petani dan penyuluh untuk siap hadapi tatanan new normal, namun tetap produktif dan terus genjot produktivitas. 

“Dalam situasi ini, petani dan penyuluh tetap harus produktif, tetap kembali beraktivitas dan menjalankan pertanian sehingga perekonomian bergeliat lagi. Jalankan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin dalam setiap aktivitas,” ujarnya.

Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman pangan pengahasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan juga padi. Jagung sering juga dijadikan sebagai pengganti makanan pokok karena jagung juga sebagai sumber karbohidrat.

Dan tidak hanya itu, jagung juga menjadi komponen yang penting untuk pakan ternak, selain sebagai sumber makanan pokok, jagung juga diambil minyaknya dan bisa pula diolah menjadi tepung.

Berbagai jenis produk turunan hasil pengolahan jagung juga menjadi bahan baku dalam sejumlah produk industri pangan, seperti diolah menjadi makanan ringan dan juga campuran kopi.

Melihat manfaat jagung yang besar, Kementerian Pertanian terus menggenjot produksi jagung dengan menggalakkan penanaman jagung, baik sebagai tanaman utama maupun sebagai tanaman sela di lahan perkebunan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam setiap kesempatan menegaskan petani dan penyuluh adalah pahlawan. Garda terdepan di sektor pertanian yang menjadi harapan, tulang punggung dalam upaya Pemerintah menanggulangi Covid-19.

"Dalam situasi saat ini, spirit keluarga besar Kementan dan semua pelaku pembangunan pertanian termotivasi bekerja maksimal mendampingi petani. Walau dalam kondisi pandemi covid-19, don't stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah pangan. Setelah panen, segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama satu bulan," kata Mentan Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP), Prof Dr Dedi Nursyamsi M.Agr  senantiasa mengingatkan bahwa masyarakat Indonesia semua butuh pangan.

“Masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat. Dan ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian, sebagai pejuang dalam melawan COVID-19 ini,” tegas Dedi 

Sejalan dengan arahan Kepala BPPSDMP Kementan, Kepala Dinas Pertanian Kab. Takalar, Muh. Hasbi bersama penyuluh dan petani melakukan panen jagung di Kelompok Tani Usaha Jujur, Desa Laikang, Kec. Marbo, Kab. Takalar.
Pada kesempatan ini Penyuluh Pertanian Muh. Jafar melakukan pengambilan ubinan tanaman jagung varietas Asia 92. Hasil ubinan diperoleh Produktivitas lahan berdasarkan sebesar 12,8 ton/ha kering panen.  

PPL Laikang, Muh. Jafar menjelaskan bahwa produksi jagung yang dihasilkan pada musim panen kali ini sangat menggembirakan. Hal ini tidak terlepas dari dukungan petani dalam melakukan pemeliharaan dan kondisi cuaca yang sangat kondusif.

"Alhamdulillah, ini sangat luar biasa, hasil ubinan yang diperoleh mencapai 12,8 ton kering panen per hektar. Harga saat ini untuk kering panen di tingkat petani adalah Rp.2.500/kg," tutur Jafar.

Sementara itu, Pasallang Dg. Ta'le selaku petani pemilik lahan menjelaskan bahwa produksi jagung yang diperoleh musim tanam ini jauh lebih baik dari musim sebelumnya. 

"Terimakasih kepada PPL yang terus mendampingi dan mengarahkan kami dalam melakukan budidaya yang baik. Sekarang kami benar-benar merasakan manfaatnya karena hasil panen jagung meningkat sangat signifikan" jelas Ta'le.

Kepala Dinas Pertanian Kab. Takalar, Muhammad Hasbi memberikan apresiasi atas capaian yang diperoleh oleh petani dan penyuluh BPP Marbo.

"Terimakasih saya haturkan kepada petani dan penyuluh atas kerja kerasnya menjaga ketahanan pangan bangsa di tengah Wabah Covid-19. Sinergi inilah yang terus kita dambakan, kolaborasi yang bagus sehingga menghasilkan produksi yang maksimal dan membawa manfaat bagi petani," ungkap Hasbi.

Penulis : Jamaluddin Al Afgani

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved