Minggu, 26 Juli 2020
Sabtu, 25 Juli 2020
Ketua MPR RI Minta Para Siswa Kritis Terhadap Informasi Menyesatkan
Jumat, 24 Juli 2020
Kementan Sosialisasi Budidaya Porang dan Bantuan KUR Pertanian di Kab. Sidrap
Patroli PDPK di Galakkan Tim Gabungan TNI, Polres dan Pemkab Soppeng di Pasar Tanjonge, Ini Tujuannya
Kamis, 23 Juli 2020
Rumah Tim Investigasi GoWa-MO di Teror Preman
Gowa (Sulsel), Beritarepublik.com, - Seorang pria bernama Muh Nasution Bin Mansyur Maman (26) warga Jalan Karang Pado (Pinus), Kelurahan Malino, Kecamatan Tinggi Moncong Kabupaten Gowa, dijerujikan oleh Reskrim Polsek Tinggi Moncong, Kamis (23/7/2020).
Nasution diduga melakukan tindakan pengancaman dan penganiayaan, tindakan pelaku ini dilaporkan oleh para korban dan diterima langsung petugas SPKT yakni Aiptu Ansar dengan nomor STPL/22/7/2020/Sulsel /Res.Gowa dengan dugaan tindak pidana pengancaman sebagaimana dimaksud dalam rumusan pasal 335 jo 336 KUH Pidana
Kronologi pengancaman dan penganiayaan Nasution ini bermula pada hari rabu tanggal
(22/7/2020) sekitar pukul 16.00 sore hari.
Dalam pengaruh minuman keras pelaku mengendarai sebuah mobil brio berwarna kuning bernomor plat DD 1634 KJ, dengan kecepatan tinggi dari arah jalan Mangerangi menuju ke jalan S Dg Jarung (malino), tepat depan rumah Agung, pelaku hampir menabrak anak salah satu staf kecamatan Tinggimoncong bernama Bahtiar.
Melihat kejadian tersebut, Siswanto menegur pelaku bahwa ada apa", namun pelaku yang hampir menabrak anak tersebut tidak terima ditegur, bahkan pelaku malah menggertak Siswanto, apa kau telaso (bahasa kotor, red), ungkapnya kepada media.
Lanjut jelasnya, setelah itu teman terduga pelaku yang ikut berada dalam mobil langsung turun meminta maaf bahwa temannya dalam pengaruh minuman beralkohol.
Tak berselang lama kemudian pelaku pulang dan kembali lagi ke TKP langsung mengancam Siswanto dengan sebilah parang dan mengejarnya sampai kedalam rumah
Setiap warga yang mengingatkan pelaku juga di ancam dengan sebilah parang bahkan salah satu warga bernama Dg Sila sempat dipukul pada bagian mata sebelah kanannya hingga mengalami luka memar,"tuturnya
"Tidak hanya sampai disitu seorang perempuan bernama winda juga sempat diburu pelaku dengan sebilah parang terhunus
Setelah kejadian tersebut pelaku pergi entah kemana, namun kembali lagi ke TKP menitip pesan ke Siswanto dengan nada menantang "silahkan kau melapor ke kantor polsek Tinggimoncong karena dikantor tersebut anggotaji itu semua, ujar Siswanto," sambil meniru dialeg bahasa dari pelaku
Setelah pelaku melakukan pengancaman dan penganiayaan dan menitip pesan ancaman, pelaku sedang bersantai di Polsek Tinggi Moncong,"tutupnya
Sekedar diketahui rumah TKP dan korban adalah keluarga dari Heri Dg Sore anggota tim investigasi dan dokumentasi Group Wartawan Media Online "GoWa-MO" yang sedang menginvestigasi sebuah kasus di Polsek Tinggi Moncong.
Peringati Hari Anak Nasional, Bamsoet Ajak Bangun Karakter Anak Melalui Empat Pilar MPR RI
Sosialisasi Konstratani di Kab.Gowa, Kepala BBPP Batangkaluku Harap Optimalisasi Fungsi BPP
Ketua MPR RI Dorong Komite Pemulihan Ekonomi Nasional dan Komite Penanganan Covid-19 Berkoordinasi dengan Kepala Daerah
Rabu, 22 Juli 2020
Kapolres Soppeng Bacakan Amanat Kapolda Sulsel Pada Upacara Ops Patuh 2020, Ini Ulasannya
OOTS 23 Peduli Bencana Masamba, Ini Realisasinya
Rajiun Dituding, Ali Abdin Angkat Bicara
Laworo- Sigapnew.com. Melihat pemberitaan salah satu media bahwa Bupati Mubar, mengarahkan Kepala Desa yang ada di Kabupaten Muna Barat ini untuk pengadaan baju, Ali Abdin angkat bicara bahwa itu tidak benar.
Hal ini di ungkapkan Oleh Kabag Humas muna barat sebagai Juru bicara pemerintah bahwa apa yang di beritakan salah satu media itu Tidak benar dan tudingan itu dikarang oleh salah satu akun ramalan dan Jibril dan dimainkan salah satu media.
Bupati Mubar La Ode M Rajiun Tumada selama Kepala desa Baru ini usai dilantik hanyalah melakukan rapat dengan Kepala Desa yang dalam rapat tersebut bupati hanya menyampaikan tentang penanganan covid di desa masing-masing, begitupun mengenai jalanya pemerintah di desa tersebut. Jadi terkait tudingan itu, tidaklah benar atau Hoax.
Tentu bagi yang menyampaikan tudingan itu, saya kira permainan politik saja untuk menjatuhkan LM Rajiun yang akan maju sebagai calon bupati di Pilkada Muna nantinya sehingga dapat di nilai hanya sebuah dinamika Pilkada yang melempar Issu.
Isu itu dicoba diulas seolah-olah memerintahkan seluruh Kepala Desa membantu beliau maju di Pilkada Muna, namun apa yang disampaikan salah satu media tentang ciutan itu semua itu tidak benar " kata Ali Abdin
Rabu 22/07/2020
Saya berkomentar bukan urusan politik. Itu bukan urusan saya dan Itu hak pribadi Rajiun Tumada sebagai warga negara kalau beliau tampil di Pilkada Muna, Tapi dalam urusan pemerintahan, sebagai juru bicara pemerintah, saya harus menyampaikan bahwa informasi dan berita itu menyudutkan bupati Muna Barat. Pemberitaannya tidak benar dan informasinya semua dikarang. Geram Kabag Humas Ali Abdin, menepis tudingan miring atas pemberitaan yang ada.
Hal ini di benarkan para Kepala Desa yang ada di kabupaten muna barat yang salah satunya Kepala Desa Ondoke Abdul Latif menyampaikan bahwa apa yang dia diberitakan oleh salah satu media itu tidak benar. Bupati Muna Barat tidak pernah menyuruh kami seperti pengadaan baju 200 per kepala desa, selama saya dilantik jadi kepala desa, bupati Muna barat hanya menyampaikan untuk menjalankan roda pemerintahan di desa dengan sebaik baiknya dan untuk tetap waspada dalam menghadapi covid 19 selama masih ada. Tutur Kepala Desa Ondoke.
Kardono
Anggaran Dikurangi, Kementan Makin Selektif Salurkan Pupuk
Bantaeng, Sigapnews.com, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan, Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini lebih selektif dalam menyalurkan pupuk bersubsidi.
“Anggaran untuk pupuk subsidi memang dikurangi agar pupuk bisa lebih maksimal dan bermanfaat bagi petani yang membutuhkan," kata Mentan dalam keterangan tertulis, Senin (20/07/2020).
Dengan adanya pengurangan anggara itu, SYL pun meminta petani tidak hanya tergantung pada pupuk subsidi dan juga manfaatkan pupuk non-subsidi.
Terkait hal itu, Kementan melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy mengimbau, petani di Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk memanfaatkan pupuk non-subsidi bila alokasi pupuk bersubsidi sudah terealisasi seluruhnya.
Menurut dia, upaya memanfaatkan pupuk non-subsidi tersebut dilakukan untuk memastikan budidaya pertanian tetap berlangsung.
Meski demikian, realisasi pupuk subsidi untuk Kabupaten Bantaeng sendiri sudah mencapai 7.217 ton.
“Jika alokasi pupuk subsidi tidak mencukupi, maka petani dapat menggunakan alternatif pupuk non-subsidi, sehingga pertanian dapat terus berlangung,” ujar dia.
Selain itu, Sarwo Edhy mengatakan bahwa penerima pupuk bersubsidi akan dilakukan berdasarkan pengajuan yang ada dalam data elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (eRDKK).
“Daerah mengajukan alokasi dan nama penerima pupuk dalam eRDKK, serta melalui verifikasi bertahap," kata Edhy seperti dalam keterangan tertulisnya.
Ia melanjutkan, data yang diajukan tersebut selanjutnya disinkronkan dengan serapan pada tahun sebelumnya.
"Jika sudah sinkron, data itu yang digunakan dalam penyaluran pupuk bersubsidi tahun ini,” katanya.
Kembangkan Sektor Pertanian, Ini Harapan Kadin
Optimalisasi Program Ketapang dan Kesmas, Konstratani Gandeng Muspida Wajo Kembangkan Tanaman Porang
Dinas Sosial Kabupaten Soppeng Salurkan Bantuan Bencana Melalui IWO Soppeng
Kapolres Soppeng Hadiri Hari Bhakti Adhyaksa ke 60, Ini Harapannya
Kepala BBPP Batangkaluku Sebut Agribisnis Dibangun Diatas Empat Subsistem
Takalar, Sigapnews.com, - Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku melakukan sosialisasi KOSTRATANI di BPP Galesong, Kab. Takalar. Rabu (22/7/2020).
Hadir dalam kegiatan sosialisasi Kostratani adalah Kepala BBPP Batangkaluku, Kepala BPTP Sulawesi Selatan, Camat Galesong, Dinas Pertanian Provinsi Selatan, Dinas Pertanian Kab. Takalar, Kepala Desa dan Banbinsa. Rabu (22/7/2020).
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menjadi kelembagaan penyuluhan pertanian terdepan dan sangat strategis untuk mengawal program pembangunan pertanian. Balai Penyuluhan Pertanian sebagai kelembagaan penyuluhan pertanian mempunyai tugas dan fungsi yang tidak mungkin dikerjakan lembaga lain untuk menyelenggarakan penyuluhan pertanian di kecamatan.
Penyelenggaraan penyuluhan pertanian memasuki era baru pasca terbitnya Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mengancam eksistensi penyuluhan karena tidak mengakomodir secara jelas keberadaan kelembagaan penyuluhan di daerah. Undang Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan mengatur tentang Sistem Penyelenggaraan Penyuluhan mengalami perubahan-perubahan terutama terkait organisasi penyelenggara penyuluhan pertanian mulai dari provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan dengan nomenklatur dan pengelolaan yang masih berbeda-beda.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian mendorong agar Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dijadikan sebagai simpul gerakan pembaharuan pembangunan pertanian nasional berbasis teknologi informasi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi saat membuka acara sosialisasi Kostratani melalui AOR BPPSDMP menjelaskan bahwa Kegiatan ini merupakan gerakan pembaharuan pembangunan pertanian kecamatan, melalui optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian.
Simpul gerakan yang sangat strategis dalam mendukung keberhasilan pembangunan pertanian adalah lewat koordinasi, sinergi, dan penyelarasan kegiatan pembangunan pertanian akan berpusat di kecamatan atau yang disebut sebagai Kostratani.
"Kostratani sebagai sebuah gerakan, maka harus berjalan seirama, penyuluh, peneliti, petani semua harus nyambung sehingga tujuan akan tercapai. Pada pelaksanaannya, Kostratani bekerjasama dengan PJ Provinsi yaitu Kostrawil, PJ Kabupaten yaitu Kostrada, dan Kostratanas ditingkat pusat. Kostratani juga dibantu sepenuhnya oleh Babinsa," tutur Dedi.
Lebih lanjut, Dedi menjelaskan bahwa dengan Kostratani semua harus bekerja all out, semua fungsional di kecamatan juga harus bergerak dan berperan, tidak hanya penyuluh pertanian, tetapi juga fungsional lainnya seperti Mantri Tani, POPT, petugas medik veteriner, paramedik veteriner, petugas penjaga pintu air, petugas IT, pengawas alsintan, pengawas benih tanaman, dan pengawas mutu pakan.
Camat Galesong, H. Baso Sau mengungkapkan bahwa kolaborasi horisontal perlu digalakakkan dalam membangun pertanian, Khususnya dalam meminimalisir alih fungsi lahan pertanian. Interaksi antara pemerintah dengan masyarakat mutlak dibutuhkan dalam membangun pertanian.
Kepala BBPP Batangkaluku, Dr. Sabir, S.Pt., M.Si menjelaskan bahwa Fungsi Kostratani diantaranya adalah sebagai Pusat data, Pusat Pembelajaran, Pusat pergerakan pembangunan pertanian, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring kemitraan.
"Pusat data artinya di tingkat BPP sudah harus tersedia data yang bisa diinput dan terintegrasi dengan agriculture war room (AWR) dan Agricutural Operation Room (AOR). Pusat pembelajaran, artinya di BPP harus memiliki demplot sebagai pembelajaran. Pusat pergerakan pembangunan pertanian, artinya SDM yang ada harus mampu mengawal program pertanian. Pusat Konsultasi, oleh karenanya SDM BPP khusunya penyuluh harus bisa berperan sebagai konsultan. Untuk bisa berperan sebagai konsultan, penyuluh harus memiliki keahlian," jelas Sabir.
Lebih lanjut Sabir menjelaskan bahwa Agribisnis dibangun diatas empat subsistem, diantaranya adalah subsistem agroinput, agroproduksi, agroprosesing, agroniaga ditambah subsistem penunjang seperti jasa angkutan, dan permodalan. Olehnya itu, maka setiap penyuluh dituntut agar memahami sistem agribisnis dari hulu sampai hilir.
Penulis : Jamaluddin Al Afgani
PDAM Gowa Lanjutkan Pemasangan Gratis Untuk 1.115 MBR
Gowa, Sigapnews.com, - Perusahaan Daerah air minum (PDAM) Tirta Jeneberang Gowa kembali memberikan kemudahan bagi warga yang kurang mampu yang masuk dalam kriteria Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk menjadi pelanggan.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Gowa, H Hasanuddin Kamal mengatakan program pemasangan sambungan baru ini tidak dipungut biaya alias gratis bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) atau warga yang tergolong kurang mampu.
“Untuk program ini kita memang tidak memberikan beban kepada masyarakat dengan menggratiskan biaya pemasangan barunya. Namun, syaratnya harus warga yang tergolong kurang mampu dari segi penghasilan,” kata Hasanuddin Kamal, Rabu (22/7/2020).
Ia menjelaskan, program yang bersentuhan dengan masyarakat berpenghasilan rendah ini sudah berjalan sejak awal bulan Juli ini dan diupayakan akan rampung pada Agustus mendatang.
“Saat ini sudah ada 40 persen yang terealisasi, insya Allah Agustus sudah rampung semua,”ucapnya.
Adapun jumlah masyarakat penerima pemasangan sambungan secara gratis ini, kata H Hasanuddin Kamal, itu berjumlah 1.015 KK yang tersebar di beberapa Kecamatan yang ada di kabupaten Gowa.
“Sebenarnya yang kita usulkan ke kementerian PUPR itu ada 1.050, namun yang diterima hanya 1.015 KK. Program ini sudah kita lakukan sejak 2017 lalu,” sambungnya.
Diketahui, program pemasangan baru secara gratis dari PDAM Gowa ini ditujukan kepada masyarakat yang tergolong kurang mampu agar dapat menikmati sarana air bersih untuk dikomsumsi
(Rilis GoWa-MO).
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram