-->

Senin, 11 Mei 2020

Panen Jagung Kelompok Tani Imanuel Sulut Dimasa Covid-19, Tetap Optimalkan Hasil Panen



Sigapnews.com, Minahasa (Sultra) - Pandemi corona yang tengah mewabah di dunia menyebabkan beberapa negara khawatir dengan ketahanan pangan mereka, Bagaimana dengan Indonesia? Ketersediaan pangan selama pandemi corona tetap melimpah hampir di seluruh wilayah, bahkan untuk komoditas pakan ternak. Hal ini di buktikan dengan dilaksanakannya panen jagung pakan ternak varietas Bisi 222 di Kelompok Tani Imanuel, Desa Raringis, Kec. Langowan Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. 

Seperti arahan Menteri Pertanian SYL, “Pandemi Covid 19 ini tidak mematikan semangat Pahlawan pangan kita yaitu petani dan para penyuluh untuk tetap termotivasi melakukan pekerjaan sehari-hari mereka, yaitu menyediakan kebutuhan pangan untuk kita semua sehingga tidak terjadi krisis pangan yang diramalkan oleh FAO. Mari bekerja dan saling menjaga untuk melawan pandemi Covid 19 ini”. 

"Walau dalam kondisi pandemi covid-19, don't stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah pangan. Setelah panen, segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama satu bulan," kata Mentan SYL.

Hal senada juga disampaikan Kepala Badan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi agar seluruh pelaku pertanian senantiasa bergerak untuk mempertahankan ketersediaan pangan di negeri ini. 


“Panen jagung kami laksanakan ditengah pandemi corona dengan tetep mengedepankan keamanan dan kesehatan, produktivitas jagung yang kami panen sangat baik yakni 9 ton per ha dan kami telah bekerjasama dengan kios pakan yang siap menerima hasil panen kami dengan harga Rp. 3.200/kg”, demikian diungkap Hans Maki selaku petani, Senin (11/5/2020).

Hal tersebut juga dibenarkan oleh penyuluh Pertanian yang mendampingi selama masa budidaya Michael Rundengan, bahwa dalam setiap tahap budidaya kami berusaha menerapkan aspek keselamatan dan kesehatan kerja disamping usaha agar hasil panen tetap optimal. (BBPP-BK).

Penulis : Intan Ariani
Editor    : Al Aziz / Jamaluddin
Sumber Data : Michael Rundengan/Hari Ismanto

Jumat, 08 Mei 2020

Dipastikan Hingga Lebaran Stok Bawang Merah di Minahasa Aman Terkendali


Sigapnews.com, Minahasa (Sulut) -
Gunakan masker dan selalu menjaga jarak saat di lahan pertanian. Begitulah gambaran kondisi saat ini, petani di Desa Seretan Kecamatan Lembean Timur Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara yang melakukan panen bawang merah.

Petani bawang merah,  Welem Lowing, menyatakan bahwa aktivitas petani tetap normal seperti biasa, dengan tetap menerapkan aturan di tengah Pandemi Covid-19. Welem melanjutkan, pada musim ini varietas yang ditanam adalah varietas Langsuna. Jumat (8/5/2020).

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mampu bertahan dalam kondisi apapun, termasuk dalam situasi wabah Pandemi Covid-19.

Sektor pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun. Kita harus pastikan tersedianya pangan untuk seluruh rakyat Indonesia. Ketersedian stok pangan termasuk bawang merah menjadi hal yang utama bagi pemerintah", ungkapan tersebut dibuktikan dengan kemampuan produksi petani bawang merah di berbagai daerah.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga menegaskan masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa. Meskipun saat ini negara kita diserang wabah Covid-19 tetapi petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen, Ini membuktikan pertanian tidak berhenti.

Sementara itu, Penyuluh Pertanian Bertty Oroh, mengtakan bahwa panen bawang merah kali ini menyebabkan harga bawang merah mulai merangkak naik, disebabkan permintaan yang tinggi khususnya menjelang Lebaran. Di sisi lain, perubahan atau pergeseran musim tanam akibat perubahan iklim memang cukup mempengaruhi ketersediaan bawang merah di Kabupaten Minahasa.BBPP-BK.

Penulis : Hari ISMANTO
Eeditor : Al Az

Kamis, 07 Mei 2020

Bupati Bolamo Berikan Bantuan Bibit Kepada Petani Berprestasi



Sigapnews.com, Bolamo (Sulut) - Bupati Bolaang Mongondow Dra. Hj. Yasti Soepredjo Mokoagow beserta jajaran dibawahnya, Kadis Pertanian, Kadis Perkebunan, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Perikanan dan Penyuluh Pertanian dan BPP Lolak melakukan tanam dan menyerahkan bantuan benih jagung, benih padi, benih ikan dan pupuk gratis kepada masyarakat secara simbolis yang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bolaangmongondow.

Kegiatan tersebut bertajuk “Gerakan Tanam dan Penyerahan Bantuan Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun Anggaran 2020”.



“Saya berharap dengan bantuan paket bibit jagung, padi dan ikan yang diberikan ini dapat membantu masyarakat tani. Hasilnya nanti dapat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat sehingga dampak covid-19 di Kabupaten Bolaang Mongondow ini dapat diminimalisir,”ujar Bupati.

Dalam acara tersebut bantuan yang diserahkan berupa paket benih jagung Hibrida Bisi-18 dan jagung manis yang disiapkan untuk 10.000 Ha lahan. Paket bantuan untuk benih jagung yang akan disebar ke seluruh Kecamatan yang ada di Kab.Bolaangmongondow.

Setiap Kecamatan akan ada 2 kelompok tani yang mendapatkan paket benih jagung tersebut. Paket jagung untuk tahap awal ada 300 sachet (15 kg /sachet) benih jagung, pupuk cair ZPT 24.000 Liter dan pupuk kompos.

Paket bantuan benih padi akan diberikan langsung kepada petani berprestasi yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow. Paket ini berupa benih padi sejumlah 211.850 Kg, Pupuk Organik Cair (POC) sejumlah 22.208 Liter, Urea 700 Ton dan NPK 525 Ton.

Paket bantuan benih ikan nila akan diberikan kepada 8 kelompok sasaran pembudidaya ikan nila yang ada di Kab. Bolaang Mongondow. Paket ikan yang diserahkan pada kegiatan ini sejumlah 200.000 ekor serta pakan ikan 4 ton.

Selain petani dan kelompok tani, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang saat ini dikembangkan sebagai pusat informasi, pusat data dan tempat pelatihan dengan program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KOSTRATANI) juga diberikan paket bantuan benih Jagung.

Kadis Pertanian Kab. Bolaang Mongondow Ir. Raymon Ratu mengatakan benih jagung yang diberikan diharapkan ditanam dilahan BPP masing-masing. Dari 15 BPP yang ada di kab. Bolaang Mongondow diharapkan dapat membantu kebutuhan pangan masyarakat sekitar. Masing-masing BPP diharapkan mengatur waktu dan pola tanam dari paket bibit jagung yang diberikan, sehingga panen tidak berhenti.

“Kepada Kepala BPP dan Jajaranya saya harapkan paket bibit ini diatur waktu tanamnya, misal dengan waktu selang 10 hari per BPP. Waktu dan Pola tanam yang tepat diharapkan setiap minggu kita ada panen di BPP mulai dari 2 bulan kedepan. Hasil Panen nantinya kita akan sumbangkan kepada masyarakat terdampak covid-19. Saya harap semua jajaran di BPP medukung penuh program ini,” tandas Kadis Pertanian.



Pengembangan BPP saat ini sebagai garda terdepan kemajuan pertanian indonesia dengan Program KOSTRATANI. “Dengan dukungan pemerintah daerah dari Bupati melalui program bantuan paket benih saya harapkan BPP lebih semangat lagi dalam menjalankan Tugas, Fungsi dan Peran BPP dalam mengerakan pembangunan pertanian di tingkat Kecamatan yang muara nantinya adalah kesejahteraan masyarakat tani selain itu pertanian jangan sampai terhenti gara-gara wabah ini, kita harus tetap semangat membantu masyarajat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya, " Imbuhnya menutup.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Indonesia Bapak Syahrul Yasin Limpo (SYL), KOSTRATANI merupakan program pembangunan pertanian berbasis teknologi informasi dalam rangka meningkatkan produkstivitas dan pendapatan yang bermuara pada kesejahteraan petani. Selain itu Pertanian tidak boleh berhenti, meminta agar insan pertanian untuk terus aktif bergerak, demi menjaga ketersediaan stok pangan dan olahannya.

Selain tetap maju pertanian itu harus modern, dimana dalam usaha dibidang pertanian harus selalu mengunakan teknologi terbaru yang berkembang pesat di Era-4.0 saat ini sehingga para petani dituntut untuk mampu mengimbangi perkembangan yang ada demi kesejahtraan petani itu sendiri, serta tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes),

Sejalan dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan hidup matinya  suatu bangsa, dimana petani tetap semangat tanam, semangat panen dan semangat olah. Ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti ditengah wabah covid-19  dan meminta kepada para Penyuluh Pertanian melalui progran KOSTRATANI untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

Penulis: Rostanti Paudi, STP, Agus Hariyono, S.ST
Editor: Mahardhika Atmaja

Selasa, 05 Mei 2020

Konsumsi Minuman Herbal Dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh, Produk P4S Inovasi Ditengah Pandemi Covid 19


Sigapnews.com, Minsel (Sulut) - Pandemi covid-19 berdampak pada berbagai sektor usaha, dimana banyak sektor usaha diantaranya pariwisata, transportasi, retail mengalami penurunan bahkan terhenti, namun tidak untuk sektor pertanian.

Sektor pertanian harus terus berjalan karena berkaitan dengan pangan yang merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus  selalu terpenuhi dan tentu saja dengan pangan, maka  daya tahan tubuh lebih terjaga.

Salah satu usaha  pertanian yang semakin eksis di tengah pandemi covid-19 adalah usaha pengolahan minuman herbal. Mengkonsumsi minuman herbal diyakini dapat meningkatkan imunitas tubuh untuk menghindari paparan covid-19, sehingga permintaan akan produk minuman herbal semakin meningkat.

Berkenaan dengan hal tersebut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengintruksikan jajarannya baik pusat, UPT maupun daerah sampai akar rumput insan pertanian untuk terus melakukan pengembangan tanaman herbal dan tanaman obat  yang memiliki nilai ekonomis dan manfaat tinggi khususnya di tengah situasi pandemi seperti saat ini.

“Salah satu upaya yang dapat dilakukan seseorang adalah dengan rutin minum jamu atau herbal. Banyak bahan alami yang berasal dari bumi ini dan diyakini mampu meningkatkan kekebalan tubuh atau daya tahan tubuh” ungkap SYL.

Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian, Dedy Nusyamsi meminta  agar insan pertanian selalu menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan kerjanya, karena hanya dengan badan yang sehat maka aktivitas dapat dilakukan. Dan salah cara menjaga kesehatan bisa dengan mengkonsumsi minuman yang dapat meningkatkan imunitas yaitu minuman herbal.

Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Retey Indah yang berlokasi di kabupaten Minahasa Selatan, propinsi. Sulawesi Utara salah satu produk unggulannya adalah minuman herbal. P4S ini dibawah pimpinan ibu Ketsi Pojoh. Usaha pengolahan minuman herbal yang diberi label TEMUKAB,  saat ini kecipratan untung ditengah pandemi Covid-19.

Menurut penuturan beliau melalui sambungan telpon (4/5), produk yang dihasilkan oleh P4S cukup banyak dipesan oleh konsumen yang datang  dari dalam kabupaten maupun luar kabupaten.

“Sejak 3 bulan terakhir ini kami banyak mendapatkan orderan minuman herbal yang kami produksi, baik itu dari teman-teman ataupun masyarakat luar yang menginginkan produk kami ini. Hal ini disebabkan  minuman  dibuat dari rempah-rempah diyakini dapat menangkal serangan virus corona. Selain untuk dijual, produk juga dibagikan kepada warga sekitar sebagai ulur kasih kami dalam usaha menjaga kesehatan bersama,” ungkap bu Ketsi.

Lantaran jumlah permintaan yang meningkat, produksi juga  meningkat.  Biasanya sebelum wabah ini ada, dalam seminggu hanya sekali produksi, namun untuk saat ini bisa 2-3 kali produksi dalam seminggu. Itupun masih banyak pesanan yang ditolak dikarenakan kapasitas mesin produksi yang terbatas dan juga keterbatasan bahan baku yang hanya berasal dari hasil kebun sendiri.

P4S Retey Indah yang  fokus bergerak dalam bidang pengolahan hasil pertanian, banyak menghasilkan produk diantaranya minyak kelapa (VCO), minyak urut, cuka kelapa, aneka tepung baik dari pisang; singkong serta talas dan tentunya minuman herbal  TEMUKAB..

“Sebetulnya banyak hasil olahan kami diantaranya minyak kelapa (VCO), minyak urut, cuka kelapa, aneka tepung dan minuman herbal. Saat ini minuman herbal dengan merk TEMUKAB yang paling banyak dipesan, dimana bahan untuk membuat produk tersebut adalah jahe, temulawak dan kunyit, merupakan bahan rempah yang diyakini dapat meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas untuk menangkal virus yang saat ini mewabah,” tutur bu Ketsi, Rabu (6/5/2020).

Minuman TEMUKAB yang dihasilkan P4S Retey Indah berupa serbuk siap saji (instan) yang sangat praktis untuk diminum, bercitarasa khas rempah dan menyehatkan. “Semua produk dan jenis minuman yang kami hasilkan ini diolah secara alami tanpa bahan pengawet sehingga lebih sehat.” tutupnya. BBPP-BK.

Penulis : Gede Mahardika
Editor : Risna Ardhayanti

Sabtu, 02 Mei 2020

Mentan Instruksikan Insan Pertanian Untuk Terus Aktif Bergerak, Demi Menjaga Ketersediaan Stok Pangan


Sigapnews.com, Minahasa (Sulut) - Ketersediaan pangan akhir akhir ini menjadi perhatian utama dalam menghadapi pandemi Covid-19, khususnya beras yang merupakan makanan pokok masyarakat kita menjadi penting untuk tetap selalu tersedia di tengah mewabahnya virus Covid-19.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meminta agar insan pertanian untuk terus aktif bergerak, demi menjaga ketersediaan stok pangan.

"Untuk menghadapi pandemi Covid-19 dibutuhkan ketahanan pangan yang kuat maka dari itu kementerian pertanian telah menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi pandemi Covid-19 ini, " jelasnya.

Sejalan dengan arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada (komoditas) pangan yang tertahan,” jelas Dedi.

Pesan inilah yang selalu memotivasi para petani dan penyuluh untuk tetap beraktivitas di lahan, sama seperti sebelum mewabahnya virus covid-19.

Kami tetap turun mendampingi petani dalam kegiatan budidaya dan panen, ini merupakan tanggung jawab kami sebagai penyuluh. "Namun kami harus tetap menjaga kesehatan ketika berada di lapangan sesuai dengan menerapkan protokol kesehatan yang instruksikan pemerintah seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan" kata Eldy Korompis. Penyuluh Pertanian Desa Touliang saat ditemui mendampingi petani di wilayah binaannya melakukan panen padi.

Saat ini musim panen masih berlangsung di beberapa daerah di Sulawesi Utara,  salah satunya di Kabupaten Minahasa, tepatnya di Kelompok Tani Suka Maju, Desa Touliang, Kecamatan Kakas Barat, Ahad (3/5/2020).

Informasi dari Pak Temy Rumagit salah satu anggota kelompok tani Suka Maju bahwa luas panen  dari awal 29 April 2020 lalu di wilayah poktan Suka Maju di atas lahan seluas 1 Ha dan tentunya hingga saat ini makin bertambah, Varietas yang ditanam adalah varietas lokal (Superwin) dengan produktivitas rata-rata 6,2 ton / Ha.

Pemanenan dilakukan dengan menggunakan Combine Harvester, sehingga pekerjaan pemanenan lebih cepat selesai dan tingkat kehilangan hasil lebih kecil serta jumlah orang yang dibutukan untuk kegiatan panen tidak banyak sehingga meminimalkan interaksi orang-orang di lahan.

Harga hasil panen petani kali ini sangat bersahabat harga jual gabah  ke pengumpul Saat ini yaitu Rp. 5.200 /kg. “semoga harga di tingkat petani tetap stabil sehingga kesejahteraan para petani semakin meningkat" tutur Temy. (AZR/AL Az) BBPP-BK.

Kamis, 30 April 2020

Walaupun Ditengah Covid 19, Kab.Tomohon Jaga ketersediaan dan kestabilan Harga Bawang Putih



Sigapnews.com, Tomohon (Sulut) - Kementerian Pertanian berupaya untuk bisa swasembada bawang putih tahun 2021, hal ini bukan mustahil jika dilihat dari karakteristik lahan beberapa daerah di Indonesia.

Dari data yang diperoleh terkait pasokan bawang putih, perkiraan produksi bawang putih lokal bulan Februari hingga Mei yang secara kumulatif mencapai 43 ribu ton. Sekitar 10 persen kebutuhan bawang putih secara Nasional dapat dipenuhi dari produksi bawang putih dalam negeri. 


Kementerian Pertanian mendorong segenap insan pertanian untuk selalu aktif dilapangan. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta kepada para insan pertanian untuk terus aktif bergerak dan tidak berhenti dalam mengawal ketersediaan pangan rakyat Indonesia.

Hal senada juga sering disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, “Untuk  seluruh insan pertanian tidak terkecuali penyuluh pertanian dan para petani juga ikut serta, pertanian tidak boleh pindah tetap menggunakan tanah, tanam dan panen”, ujar Dedi.


Kebutuhan dan permintaan masyarakat saat ini akan bawang putih juga mengalami peningkatan terlebih di Bulan Ramadhan ini, hal ini dikarenakan bawang putih menjadi bumbu masakan utama  yang menjadi pelengkap di setiap masakan. 

Walaupun ditengah covid 19, diharapkan ketersediaan dan kestabilan harga bawang putih dapat terjaga. Untuk menjaga ketersediaan dan kestabilan harga bawang putih maka pemerintah khususnya Kabupaten Tomohon menyalurkan bantuan berupa bibit bawang putih kepada petani yang mempunyai wilayah yang strategi untuk budidaya bawang putih. 


Semangat petani untuk menanam bawang putih dilihat dari kegiatan pertanaman bawang putih yang dilakukan oleh Kelompok tani Mandiri di Kelurahan Kakaskasen Satu Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara. Kelompok tani Mandiri mempunyai lahan 16 Ha sebagai lahan pertanian, dan digunakan 0,5 Ha untuk bercocok tanam bawang putih. Kamis (30/4/2020).


Kegiatan pertanaman bawang putih ini didampingi oleh Erni Wajonh, SP selaku Koordinator BPP Kelurahan Kakaskasen Satu. 

“Petani bersemangat untuk mencoba melakukan penanaman bawang putih, dimana permintaan bawang putih saat ini sangat tinggi sehingga akan mempengaruhi kenaikan harga bawang putih,
dan untuk itu kami memotivasi petani di daerah ini untuk mencoba bertanam bawang putih terlebih karena kami melihat kondisi lahan mereka sesuai untuk pertanaman bawang putih, di samping itu mereka juga menerima bantuan bibit bawang putih dari Dinas Pertanian Kabupaten Tomohon”, ujar Erni.

Penulis : Sumarni
Editor : Rezky Yulianti

Jumat, 24 April 2020

Kelompok Tani Mandiri Kab. Minahasa, Panen Tomat Hingga 24 Ton


Sigapnews.com, Minahasa (Sulut) - Panen merupakan saat yang ditunggu-tunggu oleh setiap petani, senyum dan harapan akan hasil melimpah merupakan sebuah kepuasan tersendiri untuk menggerakkan roda ekonomi di kalangan petani.

Hal serupa di kelompok tani Mandiri, Desa Pinabetengan Utara, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Bela Roring, ketua kelompok tani tersebut, menyampaikan bahwa tomat yang dipanen saat ini adalah varietas Servo. Hingga hari ini, sudah panen ke sepuluh kali dengan total produksi mencapai 24 ton. Jumat. (24/04/2020).

Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai SOP pencegahan di tengah pandemi Covid-19, petani didampingi Penyuluh Pertanian Rohan Liwe, SP, menyampaikan bahwa panen tomat kali ini berbeda dengan panen terdahulu. Petani dan pendamping harus menggunakan APD dan menjaga jarak aman (social distancing) yang tentu saja belum terbiasa dengan hal tersebut pada saat melakukan panen. Namun hal tersebut tidak membuat petani berhenti melakukan aktivitas.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mampu bertahan dalam kondisi apapun, termasuk dalam situasi wabah Pandemi Covid-19. Pertanian harus tetap produktif ditengah pandemi covid-19, Sektor pertanian tidak boleh berhenti daalm kondisi apapun. Kita harus pastikan tersedianya pangan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menganjurkan kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada (komoditas) pangan yang tertahan,” jelas Dedi. (HRI/AL -Az) BBPP-BK.

Berhasil Manfaatkan Bantuan Benih dan Subsidi Pupuk, Bolmong Utara Panen Jagung


Sigapnews.com, Bolaang Mongondow Utara (Sulut) - Kementerian Pertanian dan Pemerintah Daerah berupaya menjamin stok pangan beras dan jagung aman, walaupun dampak pandemi Covid-19 yang semakin meluas menyebabkan masyarakat menjadi was-was.

Namun hal tersebut tidak berlaku di kelompok tani Totokia yang berlokasi di Desa Saleo, Kecamatan Bolangitang Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Provinsi Sulawesi Utara, petani tetap melakukan kegiatan panen jagung varietas Bisi 228 dengan produktivitas mencapai 5.2 ton.

Deni D. Lauma, SP, Penyuluh Pertanian setempat menjelaskan bahwa di beberapa wilayah di Bolaang Mondondow Utara sudah mulai panen jagung sejak pertengahan bulan lalu dan sampai bulan ini masih terus panen, ujarnya. (24/4/2020).

Adanya bantuan benih dan subsidi pupuk menjadi bukti bahwa kinerja Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi patut diapresiasi. Dengan adanya panen yang terus berlangsung akan menjamin ketersediaan jagung.

Hal ini sejalan dengan yang diserukan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) tanggung jawab penyediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian dan semua pelaku pembangunan pertanian.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi juga menegaskan, “Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa. Meskipun saat ini negara kita diserang wabah COVID-19 tetapi petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen.Ini membuktikan Pertanian tidak berhenti," ujar Dedi.  (HRI/AL-  Az) BBPP-BK.

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved