Jumat, 01 Mei 2020
Diduga Korban Penculikan Seorang Bocah 5 Tahun Ditemukan Tanpa Kepala
Sigapnews.com, Sidrap (Sulsel) - Kasus penculikan bocah 5 tahun yang ditemukan sudah menjadi jasad tanpa kepala dan mengambang disaluran irigasi di Kelurahan Lakessi, Kecamatan Maritenggae, Sidrap, terungkap.
Pelakunya tak lain adalah ibu tiri korban bernama Ani binti Lasinring (50) warga Uluale, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap.
Hal itu disampaikan Kapolres Sidrap AKBP Leonardo Panji Wahyudi melalui Kasat Reskrim Polres Sidrap, AKP Benny Pornika, Jumat, 1 Mei 2020.
Terduga pelaku ditangkap saat berpura-pura datang untuk membesuk korban di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nene Mallomo Sidrap.
Pelaku diamankan oleh tim gabungan Polres Sidrap dan Pinrang.
"Pelaku kita amankan tadi malam pada pukul 21.00 wita di RSUD Nemal saat datang melihat korban Muh Haikal," kata AKP Benny Pornika.
Dari haril introgasi pelaku mengakui perbuatannya telah melakukan penculikan disertai pembunuhan bocah 5 tahun yang tak lain adalah anak tirinya sendiri.
Adapun barang yang dicuri berupa satu buah handpone, SIM dan STNK mobil Suzuki Futura dihilangkan dengan cara membakarnya.
Kini pelaku dibawa ke Mapolres Sidrap guna penyelidikan lebih lanjut. (H.Ady).
Yanto Penyuluh Pertanian Sidrap, Semangat Turun Ke Lapangan Dampingi Kegiatan Petani
Jumat, 24 April 2020
Jaga Stok Beras Tetap Ada, Kelompok Tani Kab. Sidrap Lakukan Panen Padi
Sigapnews.com, Sidrap (Sulsel) - Pandemi covid-19 tidak menghalangi aktivitas pertanian di Kabupaten ini, ini Terbukti pada minggu ketiga April ini petani semangat dan giat melakukan panen padi.
Kostratani sebagai program strategis pertanian turut berperan tinggi dalam penyediaan stok pangan di tengah pandemi Covid-19.
Dengan Kostratani pertanian lebih maju mandiri bahkan dengan pengolahan yang lebih modern. Tetap produltif ditengah pandemi covid-19, Sektor pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun Kita harus pastikan tersedianya pangan untuk seluruh rakyat Indonesia, Hal ini ditegaskan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) beberpa waktu lalu.
Senada dengan Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Kostratani ini ibarat menu lengkap , dari hulu hingga hilir pertanian akan menjadi maju, mandiri dan modern.
"Apalagi di saat wabah corona atau Covid-19 yang sedang menyerang, Peran Kostratani ini menjadi meningkat dalam menyadiakan stok pangan dan ini membuktikan pertanian tidak berhenti," Jelasnya.
Petani bersama Penyuluh Pertanian Bapak Riswan Cewang dari BPP/Kostratani Tellu Limpoe membuktikan kerja nyatanya dalam mendampingi panen padi varietas Inpari 32 di luas lahan 30,85 Ha dengan produktivitas 7,2 Ton/Ha yang dilakukan Kelompok Tani Rijang Panua, desa Pajalele Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap.
Riswan Cewang juga menjelaskan bahwa penyuluh bertugas menjaga proses panen tetap berlangsung aman. Selain itu mereka memberikan bimbingan kepada petani tentang tata cara panen saat situasi darurat ini, sesuai dengan protokol pengamanan covid-19, Jumat (25/4/2020)
Tetap menggunakan masker/penutup wajah, menjaga jarak aman (physical distancing), saat melakukan aktifitas panen dan senantiasa mencuci tangan dengan sabun setiap selesai melaksanakan aktifitas. Ditengah mewabahnya pandemi covid-19 tidak menghalangi kami untuk tetap produktif. ungkap Riswan Cewang.
Penulis : Heppy
Editor : AL AzIz
Sumber Data : Riswan Cewang Penyuluh Pertanian BPP Tellu Limpoe
Kamis, 23 April 2020
Penyuluh dan Petani Seirama Support Kostratani
Minggu, 19 April 2020
Kementan Jamin Stok Pangan Aman, Penyuluh dan Petani di Sidrap Semagat Panen Padi Ditengah Covid 19
Sigapnews.com, Sidrap - Kementerian Pertanian mendapat tugas dan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pangan 267 juta penduduk indonesia.
Oleh karenanya, peran penyuluh dalam mendampingi petani di lapangan harus terus digalakkan untuk memastikan pertanian terus berjalan.
Ketersediaan stok pangan akan mewujudkan ketahanan pangan, sehingga seluruh masyarakat Indonesia dapat memiliki akses terhadap pangan sekalipun mereka berada di rumah akibat wabah Covid-19 yang mengharuskan mereka menjaga jarak (social distancing).
Menteri Petanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan kepada seluruh insan pertanian bahwa di tengah Pandemi Covid 19 ini, petani dan penyuluh harus tetap melakukan pekerjaan sehari-harinya dalam menyediakan kebutuhan pangan sehingga tidak terjadi krisis pangan.
“Walaupun dalam kondisi pandemi covid-19, pejabat daerah beserta jajarannya secara langsung harus memastikan ketersediaan pangan di daerahnya masing-masing.
Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan pangan nasional aman dan terkendali dengan baik” tegas SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi menyampaikan kepada seluruh pelaku pertanian agar roda pembangunan senantiasa tetap bergerak untuk dapat mempertahankan ketersediaan pangan di Negara tercinta ini.
“Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa.
Meskipun saat ini negara kita diserang wabah Covid-19 tetapi petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen, Ini membuktikan pertanian tidak berhenti.
Para penyuluh tetap harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen dan pemprosesannya berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan” tegas Dedi.
Semangat inilah yang ditunjukkan olen salah satu penyuluh pertanian Wahidah, SP, M.Si yang tetap mendampingi pelaksanaan panen yang dilakukan oleh kelompok tani Mamminasae II di Desa Lise, Kecamatan Panca lautan, Kabupaten Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan sekalipun di tengah wabah pandemi Covid-19.
Menurut Wahidah, salah satu anggota Poktan Mamminasae II melakukan panen padi menggunakan combine harvester di lahan seluas 0,74 ha, Varietas padi Inpari 32 dengan provitas 6,5 Ton/ha.
“Penggunaan combine harvester dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya serta mengurangi potensi kehilangan hasil padi.
Penggunaan alat dan mesin pertanian (combine harvester) saat panen juga untuk memperkecil kemungkinan penyebaran virus covid-19 dikarenakan interaksi orang di lahan dapat dibatasi," jelas Wahidah, Minggu (19/4/2020).
Hal ini sesuai dengan anjuran dari Menteri Pertanian agar petani menggunakan alsintan untuk meminimalkan interaksi petani dengan banyak orang ketika bekerja di lahan di tengah mewabahnya pandemi Covid-19. (AZR/JML) BBPP-BK.
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram