-->

Rabu, 22 April 2020

Kartini Pangan Ditengah Pandemi Covid 19, Berjuang Demi Kebutuhan Pangan



Sigapnews.com, Pinrang (Sulsel) - Pada Tanggal 21 April 2020 senantiasa kita, Bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Raden Ajeng Kartini yang dikenal dengan Hari Kartini. 

Lahir di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah pada 21 April 1879, RA.Kartini merupakan sosok pahlawan wanita yang begitu aktif memperjuangkan kesetaraan hak perempuan 
yang semangat perjuangannya sampai saat ini masih kita rasakan. 

Beliau juga aktif memperjuangkan emansipasi wanita, penyetaraan wanita dengan kaum laki-laki. Wanita yang juga memiliki  peran besar dalam sendi kehidupan, dan sampai saat ini dibuktikan dengan lahirnya wanita-wanita yang hebat disektor Pertanian. 

Sektor pertanian memiliki pelaku utama salah satunya adalah penyuluh pertanian. Banyak dari penyuluh pertanian wanita yang merupakan Kartini-Kartini masa kini dengan sosok-sosok tangguh dilapangan yang setiap saat mendampingi petani dalam memenuhi kebutuhan pangan bagi 267 juta jiwa rakyat Indonesia hingga dimasa wabah covid-19 ini. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta kepada para insan pertanian untuk terus aktif bergerak dan tidak berhenti dalam mengawal ketersediaan pangan rakyat Indonesia. “Tetap produktif ditengah pandemi covid-19, Sektor pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun. Kita harus pastikan tersedianya pangan untuk seluruh rakyat Indonesia,”ujar Mentan. 

Senada dengan anjuran Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani. 

“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada (komoditas) pangan yang tertahan,” Jelas Dedi.

Banyak penyuluh Kartini masa kini yang tersebar di Indonesia yang walaupun ditengah penyebaran wabah covid 19, mereka senantiasa berada dilapangan mendampingi petani.

Salah satunya adalah Penyuluh Pertanian Ibu Melati Azharida,S.Pt dari BPP  Tiroang Kecamatan Tiroang  Kabupaten Pinrang,Provinsi Sulawesi Selatan.


Beliau adalah salah satu dari sekian banyak penyuluh Kartini di Kabupaten Pinrang. 
Ditengah wabah covid 19 ini, beliau tetap melaksanakan tugas pendampingan dan penyuluhan ke petani binaannya dengan melaksanakan himbauan Menteri Pertanian untuk tetap bekerja dan produktif ditengah pandemi covid 19 tapi tetap mengikuti anjuran Pemerintah untuk mencegah penyebaran covid 19. 

“Saya dan teman-teman penyuluh dilapangan sampai hari ini, menjalankan kewajiban kami sebagai penyuluh pertanian bagian dari Kementerian Pertanian untuk tetap produktif, tetap mendampingi petani dilahan dalam rangka kegiatan bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, “ujar Melati, (21/4/2020). 

“Habis Gelap Terbitlah Terang, Biarkan kami penyuluh dan petani sebagai penerang pangan ditengah kegelapan wabah covid 19 ini. Biarkan kami tetap turun ke sawah penuhi kebutuhan pangan, kalian tetap dirumah,” Pungkasnya.(QQ/Al Az) BBPP-BK.

Kamis, 16 April 2020

Penganiayaan Warga Wiring Tasi, PMII Pinrang Minta Aparat Tangani Kasus Secara Profesional


Korban A dengan luka di wajah (Foto Isrimewa)

Sigapnews.com, Pinrang (Sulsel) -Ketua Cabang PMII Kabupaten Pinrang (Trigosal ariadi)
meminta kepada pihak aparat untuk menangani secara serius dan profesionalis aparat dalam menangani kasus tindak penganiayaan salah satu warga di desa wiring tasi yang berinisial (A) pada hari Sabtu 29 Maret 2020 pukul 16.00 lalu.

Ketua Cabang PMII Pinrang (Trigosal Ariadi)
"Secara tidak langsung aparat tidak serius dan profesional dalam menangani kasus ini, dikarenakan sudah 1 bulan kasus ini tidak memiliki kejelasan", ucapnya, Kamis (16/4/2020).


Korban A dengan luka di lengan (Foto Istimewa)

Kasus ini dimana korban yang awalnya menjadi korban dan kembali dituntut sebagian tersangka oleh penganiaya korban (A)

"Kinerja aparat menurut korban (A), tidak profesional, tidak terjadi keseimbangan, dan menurutnya tidak memiliki keadilan dalam penanganan kasus penganiayaan ini”, ungkapnya.(Sf).

Rabu, 15 April 2020

Menjadikan Pertanian Maju, Mandiri dan Modern, Kostratani Gencar Sediakan Stok Pangan, Ditengah Pandemi Covid 19

Sigapnews.com, Pinrang (Sulsel) - Kementerian Pertanian melalui Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) ditingkat kecamatan bertujuan untuk menghidupkan kembali serta memperkuat peran serta kapasitas petugas Balai Penyuluhan Pertanian Tingkat Kecamatan.

Ditengah covid 19 ini, program Kostratani gencar untuk menyediakan stok kebutuhan pangan bagi 267 juta jiwa masyarakat Indonesia.

Tak henti-hentinya Menteri Pertanian Bapak Syahrul Yasin Limpo, menghimbau agar ketersediaan pangan harus tetap terjaga ditengah situasi penyebaran wabah Covid -19.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Bapak Dedi Nursyamsi. Beliau menyampaikan kepada seluruh pelaku pertanian agar roda pembangunan senantiasa tetap bergerak untuk dapat mempertahankan ketersediaan pangan di Negara tercinta ini.

“Kostratani ini ibarat menu lengkap, dari hulu hingga hilir pertanian akan menjadi maju, mandiri dan modern.

Apalagi disaat ini, corona atau Covid-19 yang sedang menyerang, peran Kostratani menjadi sangat meningkat dalam menyediakan stok pangan,” tegas Kepala BPPSDMP.

BPP memiliki peran penting dalam mendukung program Kostratani yaitu sebagai pusat data dan informasi pertanian ditingkat Kecamatan, dan ditengah kondisi wabah covid 19 ini, pendataan dan monitoring oleh penyuluh terhadap luas tanam, produktivitas dan luas panen tetap berjalan sebagaimana biasanya.

Salah satunya adalah BPP Mattiro Sompe yang terletak di Kecamatan Langnga Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan.

BPP Mattiro Sompe sebagai BPP Kostratani dengan Koordinator BPP, Sofyan, SP sekaligus penyuluh pertanian yang tetap melaksanakan pendataan luas tanam, jadwal panen dan produktivitas diwilayah binaannya walaupun dengan kondisi pandemi covid 19.

Dari hasil monitoring dilapangan oleh Sofyan, data luas tanam dari bulan Januari  sampai Maret 2020 sekitar 5.150.00 Ha di 8 (delapan) Kelurahan/Desa dan mulai panen pada akhir April – Mei 2020 dengan produktivitas hasil panen diperkirakan mencapai 6-7 ton/Ha dan jadwal panen yang berkesinambungan khususnya di Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan sehingga ketersediaan pangan tetap terjaga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan pertanian tetap melakukan tugasnya turun kelapangan.

"Pendataan terhadap kegiatan dilapangan tetap harus kami lakukan, karena sudah menjadi kewajiban kami untuk terus bergerak memenuhi ketersediaan pangan bagi masyarakat dan mendampingi petani dilapangan” ujar Sofyan.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa “Jika kami semangat, petani juga ikut semangat sehingga walaupun dengan adanya wabah covid 19 ini, kegiatan penanaman dilahan tidak terganggu. Protokoler pencegahan wabah covid  19 tetap dilaksanakan, dengan selalu menggunakan masker, jaga jarak, sering cuci tangan dan tetap menjaga kesehatan sehingga terhindar dari penularan covid 19 tutur Sofyan.(SUM/QQ) BBPP-BK.

Selasa, 07 April 2020

Berawal Dari Magang, Pemuda Tani Asal Pinrang Sukses Dalam Mengelola Usaha Tani


Usaha Ayam petelur milik Bahtiar (Foto Al-Az).

Sigapnews.com, Pinrang - Pertanian harus terus berjalan, demikianlah ungkapkan Menteri Pertanian yang sering digaungkan dalam memotivasi seluruh insan pertanian di negeri ini. 

Salah satu tumpuan besar dalam memajukan pertanian di negeri ini adalah generasi muda yang biasa disebut petani milenial. 

Salah satu generasi milenial yang sukses dalam menjalankan bisnis di Bidang Pertanian adalah Bahtiar yang Lahir di Kabupaten Pinrang, provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 08-06-1989.

Bahtiar pemuda tani asal kabupaten Pinrang yang sukses kelolala usaha tani (foto Al-Az).

Bahtiar memulai bisnis di Bidang Pertanian setelah mengikuti Program Magang Jepang yang difasilitasi oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2014.

Menurut Bahtiar, pada mulanya dia mengikuti pelatihan kewirausahaan bagi pemuda tani pada tahun 2011 di BBPP Batangkaluku.

"Alhamdulillah setelah mengikuti pelatihan kewirausahaan bagi pemuda tani akhirnya saya bisa lolos seleksi untuk diberangkatkan ke Jepang tahun 2012-2014, ujarnya ke awak media kabartujuhsatu.com, Selasa (7/4/2020).

Setelah kembali dari Jepang, Bahtiar memulai usaha di bidang pertanian dengan menanam padi, jagung dan beternak sapi sekaligus mendirikan Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S)  Alam Indah di Desa Rajang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang Prov. Sulawesi Selatan.

Awal kesuksesan Bahtiar dimulai ketika kelompok Tani tempat dia bernaung mendapat bantuan alat panen padi (Combine Harvester). 

"Alhamdulillah, setelah mendapat bantuan alat panen padi (Combine Harvester), alat ini saya kelola secara profesional bersama anggota kelompok tani lainnya, karena saya melihat prospeknya yang bagus, maka saya memberanikan diri untuk membeli 1 unit Combine Harvester yang besar, ungkap Bahtiar.

"Dari hasil keuntungan combine inilah saya gunakan kembali untuk menambah armada 1 unit combine harvester, sehingga saat ini sudah ada tiga armada, 1 unit milik kelompok dan 2 unit milik pribadi, terang Bahtiar.

Dikatakannya bahwa, Dari tiga unit Combine yang beroperasi saat ini, Bahtiar mempekerjakan 21 karyawan. 

"Alhamdulillah, satu unit combine harvester rata-rata menghasilkan 45 juta per bulan dengan keuntungan bersih 30 Juta/unit, ungkap Bahtiar. 

Menurutnya, Rata-rata combine harvester miliknya beroperasi normal selama 7 bulan dalam 1 tahun. Hal ini karena 2 armada miliknya beroperasi di tempat lain yang sedang panen. 

Satu kesyukuran bagi kita di Sulsel, lanjut Bahtiar, karena hampir sepanjang tahun ada panen, sehingga alat bisa beroperasi secara maksimal, katanya dengan rasa bersyukur.

Dijelaskan Bahtiar bahwa, meskipun sedang musim Covid 19, tetapi karena permintaan petani cukup tinggi untuk panen sehingga armadanya tetap beroperasi, tukasnya. 

"Kita tetap maksimalkan, agar padi petani aman, dan tentu keamanan pangan juga terjaga karena panen tepat waktu, tambah Bahtiar.

Saat ini Bahtiar memperlebar sayap bisnisnya dengan membangun peternakan ayam petelur. 

"Alhamdulillah setelah menambah jenis usaha ayam petelur dan kini  sudah mulai berproduksi, walaupun pada awalnya kami membeli bibit muda sebanyak 2.000 ekor dengan harga 57.000 per ekor, dan saat ini Kandang tersebut dikelolah oleh 2 orang karyawan, jelas Bahtiar. 

Bahtiar berharap, semoga semakin banyak  generasi muda yang terjun ke bidang pertanian. 

"Semoga di era 4.0 ini lebih banyak lagi kaum muda millenial yang cinta pertanian dan dapat bekecimpun di dunia pertanian, harapnya.

"Pertanian itu sangat menjanjikan, dan ke depan, siapa yang menguasai pertanian, maka dialah yang akan menguasai dunia, tandasnya.

"Maju terus Petani Milenial, bangsa ini membutuhkan karya terbaikmu, pungkasnya.(JML) BBPP-BK.

Minggu, 19 Januari 2020

Sebuah Mobi Pick Up Di SPBU Pinrang Terbakar, Dedi Alami Luka Bakar


Sigapnews.Com – Sebuah mobil pick up Grand Max warna putih bernomor polisi DP-8112-DB terbakar di SPBU Bungi Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sabtu (9/11/2019) sekitar pukul 15.00 Wita.

Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Dharma Praditya Negara mengatakan, mobil tersebut sedang mengisi BBM jenis premium tiba tiba terjadi percikan api disekitar tangki mobil lalu membesar dan membakar mobil tersebut.

“Bahkan api sempat merembet kebagian pompa SPBU, beruntung warga setempat serta para sopir beramai ramai memadamkan api menggunakan pasir dan air hingga petugas pemadam kebakaran tiba dilokasi memadamkan api,” ungkap Dharma.

Satu orang sopir jadi korban pada insiden itu. Korban bernama Dedy (33) warga Kampung Patambia Desa Betteng, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang.

“Dedi mengalami luka bakar pada bagian kaki dan tangan. Dedi dirawat sementara di RS Pratama dan akan dirujuk ke RS Lasinrang” ujar Dharma.

Mantan Kasat Reskrim Polres Bone itu menduga penyebab kejadian akibat kosleting pada pengapian pompa elektrik / pengisapan tangki rakitan.

Beruntung tidak ada korban jiwa pada kejadian itu meski kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Dengan rincian mobil pick up grand max terbakar pada bagian bodi depan dan bagian bawah.

“Uang tunai enam juta rupiah, handpone merk Oppo seharga satu juta lima ratus ribu rupiah, dan dokumen pribadi,” pungkas Dharma

Berikut foto mobil dan bagian SPBU yang ikut terbakar:. 


© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved