-->

Kamis, 31 Maret 2022

Akiko Aikawa Sebut TOT AUTP Ke 3 Mengujicoba 3 Hal Baru, Begini Penjelasannya


Gowa (Sulsel), Sigapnews.com,- Melalui Proyek Peningkatan Kapasitas untuk Implementasi Asuransi Pertanian di Indonesia”, Japan International Cooperation Agency (JICA) bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, Bappenas, Kementerian Keuangan, BMKG dan Jasindo menyelenggarakan Training of Trainers (TOT) Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) bagi widyaiswara, penyuluh, POPT, staf dinas pertanian dan Jasindo dari Provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini berlangsung di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, TOT AUTP yang diselenggarakan 30-31 Maret 2022 ini diikuti oleh 50 peserta.

Menurut Akiko Aikawa, Chief Advisor proyek asuransi pertanian JICA, saat memberikan sambutan pembukaan mengatakan, "proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dalam mengimplementasi asuransi pertanian di Indonesia.

"TOT ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan Proyek untuk meningkatkan implementasi AUTP, ditujukan untuk memperkuat kapasitas pemangku kepentingan di lapangan, yang memiliki peran penting sebagai garda terdepan dari pelaksanaan AUTP dan melibatkan petani.

Dalam kesempatan itu, Akiko juga mengatakan bahwa TOT AUTP ke-3 mengujicoba 3 hal baru dibandingkan dengan pelatihan sebelumnya.

Pertama, widyaiswara BBPP Batangkaluku diundang untuk pertama kalinya sebagai kandidat master trainers ke depannya, terutama setelah proyek berakhir.


Hal ini diharapkan mereka akan secara penuh mengambil alih kegiatan TOT ini dan mereplikasinya ke wilayah BBPP Batangkaluku setelah proyek berakhir.

Kedua, TOT AUTP ke-3 ini mengundang kepala kelompok tani sebagai tambahan dari target peserta sebelumnya yang termasuk dari dinas pertanian, PPL, dan POPT.

“Ketiga, kami mengundang ketua kelompok tani dari Kabupaten Pasuruan dan Kediri ke dalam pelatihan ini, juga untuk pertama kalinya.

"Ini memungkinkan kita untuk secara langsung mendengar masukan/suara petani melalui program pelatihan 2 hari ini, yang akan memberikan masukan untuk peningkatan modul pelatihan.


Keempat, TOT ke-3 ini diselenggarakan dalam bentuk hybrid, tidak hanya bergantung pada sistem online dengan kehadiran jarak jauh dari Jakarta dan Jepang, Penyelenggaraan TOT offline ini dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat akan dinilai dengan cermat nantinya untuk melihat sejauh mana penyelenggaraan secara offline akan dapat menghasilkan perbedaan efektivitas pelatihan di lapangan, dibandingkan dengan pelaksanaan TOT secara online.

Sugeng Mulyono, Koordinator Penyelenggara Pelatihan, mewakili Kepala BBPP Batangkaluku, dalam sambutannya mengatakan bahwa Meskipun program AUTP ini sudah berjalan di Sulawesi Selatan, TOT AUTP ini memberikan kesempatan belajar untuk dapat lebih baik memahami program tersebut secara mendalam, tandasnya.

Hadir secara online dalam pembukaan TOT AUTP, Noor Avianto, dari Direktorat Pangan dan Pertanian, BAPPENAS, Kota Hirayama (Deputy Team Leader) Sanyu Consultants Inc., Rifky Zulfikar dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, dan Perwakilan dari Jasindo.

TOT ini membahas keseluruhan prosedur AUTP dan penjelasan masing-masing prosesnya, pemahaman mengenai asuransi pertanian dan AUTP, promosi, prosedur pendaftaran asuransi, metode penilaian kerugian, formulirnya, dan pembayaran klaim asuransi ketika terjadi gagal panen.

Selain itu, dilakukan juga pembagian kelompok untuk mempelajari prosedur pendaftaran secara online dan pelaporan kerugian, dan juga membuat rencana aksi untuk dilaksanakan setelah TOT selesai.

Dibandingkan dengan TOT secara online sebelumnya, para peserta sangat aktif mengemukakan tanggapannya, tanya jawab dengan pemateri juga berjalan secara aktif.

Widayiswara, yang nantinya menjadi pemateri di masa mendatang, bertindak sebagai fasilitator dalam pembagian kelompok tersebut, yang membantu dalam pendaftaran online dan pembuatan rencana aksi untuk sosialisasi.

Kementan Melalui Puslatan Beri Penghargaan Kepada Pelaksana TOT dan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh


Bogor (Jabar), Sigapnews.com,-
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian melalui Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) memberikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh pelaksana Training of Trainer (ToT) dan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh di Lido Lake Resort, Bogor, (30/3 /2022).

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku meraih predikat UPT Kementerian Pertanian Terfavorit.

Penghargaan Kementan diserahkan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi kepada Kepala BBPP Batangkaluku, Syaifuddin atas peran aktifnya menggelar Kegiatan Reguler Maksimum seperti Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh dan Training of Trainer [ToT] periode Januari – Maret 2022.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Leli Nuryati mengatakan, penghargaan diberikan atas suksesnya kegiatan pelatihan yang dilakukan seluruh UPT lingkup BPPSDMP Kementan. "Dari target sejuta peserta pelatihan, ternyata terlampaui bahkan sampai 1.600 ribu peserta lebih yang mengikuti", ujarnya.

Dalam sambutannya, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh UPT dan Kapuslatan yang berhasil mengorkestra semua kegiatan ToT dan pelatihan sejuta petani dan penyuluh, pelatihan smart farming termasuk kegiatan yang reguler maksimum sebagai indikasi keberhasilan kinerja semua pelaksana kegiatan.


"Dalam satu kali sudah ada satu juta lebih. Target kita sebenarnya 2,5 juta dalam waktu 5 tahun. Tapi baru dua tahun, sudah terlampaui. Insya Alloh bulan depan akan lebih dari 1.600 ribu lebih peserta", ujar Dedi Nursyamsi.

Dedi Nursyamsi menjelaskan, menurut Menteri Pertanian, Syahrul Limpo, kegiatan reguler maksimum yaitu APBN maksimum atau booster.

Artinya, dengan anggaran yang tetap bahkan dipotong, tetapi outputnya digenjot dengan berbagai terobosan sepertipelatihan sejuta petani yang peserta melebihi target.

"5 tahun lalu, belum pernah dibayangkan ada pelatihan 1 juta orang, biasanya hanya 5 ribu orang. Tapi kita bisa, bahkan melebihi target".

BPPSDMP akan terus mendorong UPT Puslatan yakni Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] maupun Balai Pelatihan Pertanian [BPP] terus menggelar kegiatan reguler seraya mendukung penuh kegiatan reguler maksimum oleh Tiga Pilar dari BPPSDMP Kementan: penyuluhan, pelatihan dan pendidikan bagi SDM pertanian Indonesia, Tutup dedi nursyamsi.

Sabtu, 19 Februari 2022

Mentan SYL : Petani Milenial Diharapkan Mampu Menerapkan Smart Farming


Jakarta, Sigapnews.com,- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, memantau langsung pelatihan Smart Farming yang dilaksanakan di BBPP Batangkaluku sekaligus memberikan motivasi dihadapan para peserta pelatihan dan mahasiswa dari Universitas Tomakaka Mamuju Sulawesi barat, Jumat (19/2/2022).

Diketahui saat ini penerapan smart farming terus digaungkan Kementerian Pertanian sehingga sangat penting untuk diketahui dan kembangkan untuk kemajuan teknologi pertanian.

Smart farming adalah sistem pertanian berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas sehingga menjadi kunci agar sektor pertanian terus eksis di tengah dampak perubahan iklim.

“Penerapan smart farming sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian, karena pertanian saat ini dan ke depannya dihadapkan dengan tantangan besar yakni perubahan iklim dan pandemi Covid-19,” katanya.

Menteri Pertanian SYL, menjelaskan bahwa untuk bersaing di era 4.0 ini ada lima hal yang harus di pegang oleh pemuda tani milenial yaitu rencana, antusias, ilmu, pengetahuan, keterampilan dan aksi nyata.

"Jika itu semua ada di genggaman kalian impian mu pasti akan terwujud, terang Mentan SYL.


“Sudahlah, hilangkan pardigma kalau petani itu miskin, dan mulai untuk mengelola dengan serius dari budidaya, hilirisasi produk, hingga pengembangan pasarnya, pasti akan lebih mengembangkan ekonomi, jangan hanya budidayanya saja,” tegasnya.

Menurutnya, kemajuan pertanian harus didukung petani milenial, karena, milenial memiliki semangat berinovasi yang tinggi untuk melakukan cara-cara yang baru terhadap penanganan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan pertanian modern dicirikan dengan teknologi smart farming.

“Pengembangan smart farming bagi Petani Milenial dilaksanakan secara berkelanjutan untuk mencapainya tujuan utama dalam menghasilkan usaha agribisnis modern berbasis smart farming,” Pungkasnya.

(Red/Humas/Al Aziz/Yuli).

Rabu, 16 Februari 2022

Melalui Pelatihan Smart Farming Kementan Tingkatkan Kompetensi Petani Milenial



Gowa (Sulsel), Sigapnews.com-Perubahan sistem pertanian tradisional ke modern mendesak untuk dilakukan, karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) mulai berbenah untuk memulai melakukan perubahan pertanian di pedesaan.

Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian adalah melakukan penguatan kapasitas SDM pertanian, diantaranya pelatihan Smart Farming.

Sehingga melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan melaksanakan pelatihan Smart Farming bagi petani milenial di BBPP Batangkaluku, 14-21 Januari 2022.

Kegiatan Pelatihan Smart Farming bagi petani milenial bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan wawasan petani milenial sehingga para petani milenial mampu menerapkan teknologi smart farming dan mengakses kredit usaha rakyat (KUR) yang berada di wilayah program READSI.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan penerapan smart farming untuk menghadapi tantangan perubahan iklim tidak bisa dilakukan dengan cara-cara klasik. Tapi harus dengan metode yang lebih modern salah satunya smart farming, karena perkembangan kedepannya yang membuat lahan semakin sempit, jumlah penduduk semakin besar dan lainnya mengharuskan penggunaan teknologi yang smart.

“Kemudian, digitalisasi pertanian menjadi efektif dan penggunaan mekanisasi semakin maju sehingga produksi terus meningkat dengan kualitas yang tinggi dan pendapatan petani semakin naik,” jelas Mentan SYL.


Menurutnya, kemajuan pertanian turut didukung generasi milenial karena memiliki semangat berinovasi yang tinggi untuk melakukan cara-cara yang baru terhadap penanganan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, saat pembukaan Pelatihan smart farming angkatan 1 dan angkatan 2 di BBPP Batangkaluku , Selasa (15/2), secara virtual.

Dalam arahannya, Dedi mengatakan pertanian modern yaitu dengan teknologi smart farming, tujuan pembangunan pertanian akan tercapai.

“Tujuan pembangunan pertanian yaitu mendongkrak produktivitas, kualitas, dan efisiensi pertanian,” ujarnya.

Dia mengatakan bahwa yang mendongkrak produktivitas adalah insan pertanian yaitu penyuluh pertanian dan juga stakeholder pertanian.

“Dalam kondisi perubahan iklim dan kondisi kita yang masih dihantam pandemi COVID-19, produktivitas dan produksi pertanian tidak boleh berkurang. Sebaliknya, harus terus meningkat,” kata Dedi.

Karena itu, implementasi smart farming dan digitalisasi pertanian menggunakan Internet of Things (IoT) harus segera dilaksanakan guna meningkatkan agenda intelektual seluruh stakeholder pertanian.

“Smart farming memungkinkan petani memiliki kontrol yang lebih baik terhadap proses produksi, melalui pengelolaan pertanaman dan ternak yang baik dan efisien,” tambah Dedi.

Dedi menambahkan smart farming adalah pemanfaatan produk bioteknologi, antara lainnya di dalamnya ada pemupukan berimbang, penggunaan varietas yang berproduksi tinggi, mekanisasi pertanian, dan pemanfaatan IoT.

“Dengan pemupukan berimbang, kita bisa mengurai polemik harga pupuk kimia yang harganya naik dan penggunaan pupuk organik meningkat sehingga produksi lebih tinggi. Penerapan teknologi IoT merupakan terobosan yang dapat menjadikan produksi pertanian lebih efektif dan berkelanjutan,” jelasnya.


Pelatihan smart farming bagi Petani Milenial penting sebagai salah satu upaya mencetak pelaku utama dan pelaku usaha sektor pertanian yang unggul dan adaptif, menguasai dan menerapkan teknologi dalam usahatani.

Pengembangan smart farming bagi Petani Milenial dilaksanakan secara berkelanjutan melalui kegiatan pendampingan pasca pelatihan, untuk memastikan implementasi oleh peserta pelatihan dan tercapainya tujuan utama dalam menghasilkan usaha agribisnis modern berbasis smart farming.

Program READSI bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku melaksanakan “Pelatihan Smart Farming bagi Petani Milenial Program READSI Angkatan l dan II dengan jumlah 60 peserta” di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku.

Sementara itu, Plt. Kepala BBPP Batangkaluku, Syaifuddin juga memberikan motivasi kepada peserta agar mereka juga mempersiapkan diri dengan ilmu, pengalaman, mental dan yang utama modal. Karena Kementerian Pertanian mengalokasikan KUR khusus untuk pertanian, semua ini bisa dimanfaatkan oleh poktan, gapoktan, P4S, praktisi, KWT hingga petani milenial. “ingat Jika datang ombak yang besar jangan sekali-kali kita mengubah arah tujuan Haluan kita, tapi harus hadapi dengan kemampuan dan tetap tenang.”tutupnya

Pelatihan ini akan dilaksanakan selama 7 (Tujuh) hari, yaitu pada tanggal 14 sampai dengan 21 Februari Tahun 2022 bertempat di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku.

Jumat, 04 Februari 2022

Pelatihan Teknis Merawat Alsintan, Kementan Harap Optimalisasi Pemanfaatan


Sigi (Sulteng), Sigapnews.com,-Pembangunan pertanian yang maju mandiri dan modern harus dilengkapi dengan peningkatan produksi dan produktivitas, pertanian rendah biaya, mekanisasi dan research dan ekspansi pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebut di tahun 2022 inovasi dan teknologi menjadi kunci pembangunan pertanian di Indonesia.

Sejak tahun 2015 sampai 2021, Kementerian Pertanian telah menyalurkan alat dan mesin pertanian prapanen sebanyak 511,348 unit, yang terdiri atas traktor roda dua, traktor roda empat, cultivator, pompa air, rice transplanter dan hand sprayer.

Sedangkan alat dan mesin pertanian pascapanen tidak kurang dari 41,816 unit berupa combine harvester kecil/ sedang/ besar (padi dan jagung), dryer, power thresher multiguna, corn sheller dan rice milling unit.

Bantuan alat dan mesin pertanian tersebut telah disalurkan kepada Poktan, Gapoktan, UPJA maupun Dinas Pertanian dalam bentuk Brigade Alsintan di wilayah sentra produksi untuk mencapai swasembada pangan berkelanjutan menuju terwujudnya kedaulatan pangan.

Kementerian Pertanian melakukan pengembangan SDM melalui pendidikan dan pelatihan dalam rangka mendukung pencapaian target produksi komoditas strategis pertanian dan mengantisipasi tantangan dan menghadapi kemungkinan adanya ancaman krisis pangan global.

Diharapkan dengan kegiatan pelatihan tersebut maka, dapat dihasilkan sumberdaya manusia pertanian yang siap pakai, profesional, inovatif, kreatif dan berwawasan global sehingga terwujud pertanian yang tangguh, produktif, efisien dan berdaya saing.


Pendidikan dan Pelatihan tersebut selain merupakan salah satu upaya menjawab tantangan tersebut, juga diharapkan dapat menjawab derasnya tuntutan masyarakat untuk memperoleh pelayanan prima dalam pelayanan pendidikan dan pelatihan, khususnya pelatihan bagi non aparatur yang bertujuan untuk pengembangan kompetensi pelaku utama dan pelaku usaha yang salah satunya melalui Pelatihan Teknis Tematik yang bersifat Problem Solving, dalam mewujudkan hal tersebut maka Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian sesuai tugas dan fungsinya melaksanakan pendidikan dan pelatihan, memberikan mandat kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku untuk melaksanakan pelatihan yang berbasis tematik kepada Petani dalam rangka optimalisasi pemanfaatan alsintan yang dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian ( BPP) Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.

Idris, SP, Kabid Penyuluhan Kabupaten Sigi, menyampaikan melalui pelatihan yang direncanakan berlangsung selama 3 hari yaitu pada tanggal 03 s/d 05 februari 2022 para pengurus /anggota kelompok tani sebagai peserta pelatihan dapat, merawat secara berkesinambungan serta dikelola untuk dapat dioperasikan dengan optimal oleh kelompok tani dalam rangka meningkatkan produksi tanaman pangan di Kabupaten Sigi, Donggala dan Kota Palu nantinya.

Sementara itu, di saat bersamaan juga berlangsung Pelatihan Teknis Tematik Pengendalian OPT Tanaman Cabai Bagi Non Aparatur Angkatan I di di Kabupaten Tomohon, Pelatihan Teknis Tematik Inovasi Teknologi Kesuburan Tanah dan Pengolahan Hasil Tanaman Jagung Bagi Non Aparatur I di Kabupaten Konawe dan Pelatihan Teknis Tematik Pembuatan Pupuk Organik Bagi Non Aparatur Angkatan I di Kabupaten Sinjai (tim humas bbpp-bk)

Sumber : Erma Dewi

Rabu, 29 Desember 2021

Bupati Soppeng Sambut Kunjungan Mentan Syahrul Yasin Limpo

Bupati Soppeng saat menyambut menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (Ist).

Soppeng, Sigapnews.com,-Pemerintah Kabupaten Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan menerima kunjungan Menteri Pertanian RI DR.H.Syahrul Yasin Limpo,SH, M.Si, MH, untuk bertemu langsung dengan Petani dan masyarakat Kabupaten Soppeng, Rabu (29/12/2021).

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo disambut oleh Bupati Soppeng HA Kaswadi Razak dengan tarian Paduppa.

Mentan RI Dr Syahrul Yasin Limpo dalam kunjungannya meresmikan Screen House dan Launching Inovasi Sutasoma (Sistem Perlindungan Petani Soppeng Maju dan Sejahtera) yang dilangsungkan di wilayah Desa Pising Kecamatan Donri-Donri, kabupaten Soppeng.

Mentan SYL meninjau dan zoom meeting 6 lokasi screen house dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti peresmian Screen House (6 prasasti).

Dilokasi Screen House, Mentan didampingi Bupati Soppeng H.Andi Kaswadi Razak,SE bersama Wakil Bupati Soppeng Ir Lutfi Halide, MP.

Mentan SYL melihat langsung Screen House NFT Sayur dan Screen House DRIP Irrigation Buah Kelompok wanita tani Galimpuae di Desa Pising, Kecamatan Donri-Donri, sebanyak enam unit Kelompok Wanita Tani (KWT) yang diresmikan oleh Menteri Pertanian.

Mentan SYL menandai peresmian tersebut dengan penanda tanganan prasasti serta pemecahan kendi untuk Launching Inovasi Sutasoma menggunakan mobil truck kanvas.

Sejumlah agenda dalam kegiatan tersebut yakni Penayangan Video Selayang Pandang SUTASOMA (BPJS), Sambutan Direksi BPJS Ketenagakerjaan, Penyerahan simbolis santunan program Jamsostek untuk 3 orang ahli waris dan penyerahan simbolis kartu peserta Jamsostek 3 orang oleh Menteri Pertanian didampingi Bupati, Wakil Bupati Soppeng dan Direksi BPJS Ketenagakerjaan serta dialog singkat Menteri Pertanian dengan ahli waris dipandu Direksi BPJS Ketenagakerjaan.

Juga dilakukan audience dengan BPJS serta Launching Inovasi Sutasoma (sistem perlindungan petani Soppeng Maju dan Sejahtera) dengan memukul lesung padi secara bersama-sama. (Edil Rauf).

Jumat, 10 Desember 2021

Evaluasi Alumni Widyaiswara Pada Pelatihan Manajerial Konstratani, Upaya BBPP-BK Tingkatkan Efektivitas dan Penerapan Hasil Pelatihan


Gowa (Sulsel), Sigapnews.com,-BBPP Batangkaluku melaksanakan evaluasi pasca pelatihan untuk alumni (Purnawidya) pada pelatihan Manajerial Kostratani.

Tujuannya kegiatan evaluasi pasca pelatihan ini adalah untuk melihat sejauhmana tingkat efektivitas pelatihan yang sudah diadakan serta sejauhmana tingkat penerapan hasil pelatihan dan menggali informasi apakah pelatihan yang telah diikuti oleh purnawidya memberikan dampak terhadap kinerja penyuluh yang dilaksanakan oleh purnawidya maupun masyarakat sekitarnya.


Selain itu, juga ingin dilihat bagaimana peningkatan kompetensi manajerial pengelola BPP Kostratani, sebab peran Kostratani yang perlu diterapkan yaitu sebagai pusat pembangunan pertanian, pusat data dan informasi serta pembelajaran.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian. SDM pertanian merupakan komponen penting dalam peningkatan produksi pertanian Nasional.

“Salah satu fokus kita adalah meningkatkan kualitas SDM, karena dengan SDM yang berkualitas tersebut, kita akan meningkatkan pertanian,” ujar Mentan Syahrul.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa BPPSDMP berada di garis terdepan dalam pembangunan SDM pertanian.

“Itu berarti segala sesuatu yang terkait peningkatan kapasitas SDM merupakan tugas BPPSDMP, " ujar Dedi Nursyamsi.

Dedi menjelaskan tentang tiga pilar dalam peningkatan SDM pertanian yakni “Pilar pertama adalah penyuluhan, pilar kedua pelatihan dan pilar yang ketiga adalah Pendidikan dan semua harus berjalan seiring dan seimbang, tiga pilar ini mengemban tugas dalam peningkatan SDM pertanian untuk peningkatan produktifitas”, jelasnya.


Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo menyampaikan bahwa evaluasi pasca pelatihan ini merupakan wujud peningkatan kualitas pelatihan pertanian yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian.

Terlihat hasil pelatihan kemarin telah menjawab tantangan dalam mencapai tujuan pembangunan pertanian yang semakin berat, melalui pelatihan tersebut masalah yang ditemukan dilapangan dapat terselesaikan utamanya dalam sistem pemanfaatan teknologi" Ungkap Rahmat.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku Sabir menjelaskan bahwa Evaluasi Pasca Pelatihan PEN dilaksanakan di 3 kabupaten di yaitu Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Konawe, dan Kabupaten Polewali Mandar.

Evaluasi Pasca Pelatihan pada tahap ini dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2021 dan diikuti oleh 85 orang purnawidya beserta atasan langsung.

Sabir berharap kegiatan pasca pelatihan ini berjalan lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan bersama sehingga nanti sistem penyelenggaraan pelatihan kedepannya lebih baik lagi. (Al-Aziz/Yuli N).

Selasa, 07 Desember 2021

Prospek Agribisnis Pisang Yang Menjanjikan, Petani Gorontalo Diberi Bintek dan Pelatihan


Gowa (Sulsel), Sigapnews.com,-Program The Development of Integreted Farming System In Uploand Areas ( UPLAND) focus pada kegiatan pengembangan Pisang melalui Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku melaksanakan Bimbingan Teknis Agribisnis Pisang bagi Petani yang dilaksanakan selama 3 hari efektif dari tanggal 06 Desember – 08 Desember 2021.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam hal agrisbisnis pisang serta meningkatkan kapasitas dan kelembagaan petani dalam mendorong peningkatan produksi tanaman pisang.

Sabir, Kepala BBPP Batangkaluku menyampaikan terimakasih atas kepercayaan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo kepada Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku untuk pelaksanaan Bimbingan Teknis Agribisnis Pisang bagi petani.


Beliau menyampaikan bahwa prospek / potensi Agribisnis Pisang sangat menjanjikan dikarenakan manfaat buah pisang itu sendiri mulai dari Bonggol Pisang, Daun Pisang, Jantung Pisang sampai dengan buah pisang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Selain itu pisang juga dapat diolah baik untuk skala rumah tangga seperti keripik, getuk, sale, kue kue tradisional, maupun industry berskala besar seperti tepung, puree, jam yang dapat merangsang tumbuhnya agribisnis hilir.

Dengan kegiatan ini diharapkan Peserta Pelatihan betul betul memaksimalkan waktu untuk belajar bagaimana cara agribisnis yang baik sehingga tujuan pemerintah mengalokasikan dana untuk program ini betul-betul tercapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan, imbuh Kepala BBPP-BK.


Diakhir sambutannya, Sabir menyampaikan bahwa BBPP Batangkaluku akan memberikan yang terbaik dan usaha maksimal untuk memberikan kenyamanan dan pelayanan kepada peserta sehingga, ilmu dan Teknologi yang diperoleh bisa diterima dengan baik, ujarnya.

Dikesempatan yang sama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Rahwat AW Pomalingo mengatakan, "Sejarah membuktikan bahwa di Gorontalo merupakan mayoritas petani pisang, namun seiring dengan jalannya waktu serta dengan berjalannya program dari Pemerintah peningkatan Produksi Padi, jagung dan kedelai yang meningkat khsususnya Jagung yang tetap diekspor meskipun bukan waktu tanamnya, dengan peningkatan produksi pada komuditas tanaman pangan , mendorong pemerintah Kabupaten Gorontalo untuk selanjutnya dapat meningkatkan komoditas lain (Hortikultura) untuk mendapatkan perhatian selain komoditas tanaman pangan, melalui program Lima Tahun UPLAND .

Rahmat AW Pomalingo juga menyampaikan bahwa Petani Di Gorontalo sudah sangat paham tentang cara budidaya Pisang.

"Mereka hanya membutuhkan pengetahuan cara teknologi pemanfaatan pisang, pemasaran pisang sehingga bisa mengetahui ruang/ informasi daerah mana yang bisa diajak bekerja sama , sehingga menambah semangat kepada masyarakat bagaimana untuk pemasaran pisang, serta pemberi program juga mengetahui pasaran pisang sehingga termotivasi untuk memberikan Program pengembangan pisang lebih lanjut dan juga bisa mengembalikan sejarah Kejayaan Pisang di Provinsi Gorontalo, terangnya.


"Waktu lalu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, kebijakan nasional dalam RPJMN 2020-2024, khususnya kebijakan pertanian diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi termasuk memperhatikan kesejahteraan keluarga petani dan memperhatikan keberlanjutan sumber daya pertanian.

"Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan khususnya di bidang pertanian maka dana pembangunan dapat bersumber dari beberapa pendanaan yang bersifat multiplier effect, maka harus ditanamkan semangat untuk dapat mencapai target agar kegiatan ini dapat menjadi success story dan teladan sehingga dapat direplikasi pada kegiatan Kementerian Pertanian di masa yang akan datang," jelas Mentan Syahrul.

Selain materi dikelas kunjungan lapangan juga menjadi agenda yang penting bagi peserta Bimtek, karena di sana mereka menjadi paham bagaimana kelayakan produk hasil pertanian untuk bisa masuk pasar modern.

Suhartono menambahkan agar seluruh petani mampu untuk menjaga kualitas pasca panen buah/sayur mereka agar dapat menembus pasar modern hingga ekspor.


Pada pembukaan pelatihan kemarin dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo Rahmat AW, Pomalingo, S.HUT, M.H dan dihadiri oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku Dr. Sabir, S.Pt, M.Si Koordinator Program dan Evaluasi BBPP Batangkaluku, Kepala Bidang PSP Kabupaten Gorontalo , dan Konsultan Program UPLAND Kementerian Pertanian dan Seluruh Peserta Pelatihan yang terdiri dari 18 ( Delapan Belas) Anggota Kelompok Tani Yang menerima Bantuan Dana LOAN melalui Program Development Of Integrated Farming System In Uploand Areas (UPLAND).


(tim humas bbpp-bk)
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved