-->

Selasa, 04 Mei 2021

Cegah Kesalahpahaman Masyarakat Petani dan Pihak PT Benindo, Legislator DPRD Sulsel Andi Nurhidayati Gelar RDP



Makassar, Sigapnews.com, - Anggota DPRD Sulsel, Andi Nurhidayati Zainuddin merespon cepat keluhan petani jagung di Kabupaten Soppeng yang hasil panennya belum dibayarkan oleh pihak PT Benindo Perkasa Utama

Diketahui PT Benindo memiliki kerjasama bantuan bibit jagung gratis kepada petani se Sulawesi Selatan termasuk Soppeng dan Wajo, dengan perjanjian setelah panen dijual kembali ke PT Benindo dan dibayar 15 hari.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Sulsel ini menginisiasi Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Sulsel, Selasa (4/5/2021), dengan mengundang pihak PT Benindo Perkasa Utama, masyarakat perwakilan petani dan pihak pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

"Pekan lalu waktu ada kunjungan kerja di Soppeng Saya menerima aspirasi dari beberapa petani jagung terkait keterlambatan pembayaran dari PT Benindo, padahal petani mendapatkan informasi bahwa pemerintah provinsi sudah mencairkan anggaran PT Benindo, tapi pihak PT Benindo menyampaikan belum ada pembayaran yang dilakukan oleh pemerintah provinsi," ujarnya.

"Saat itu, Saya langsung berkomunikasi dengan  Kepala Dinas (Kadis) Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan terkait pembayaran, dan Pak Kadis sampaikan hal yang sama seperti yang disampaikan oleh pihak PT Benindo, belum dibayarkan. Tapi masyarakat tetap percaya informasi yang beredar bahwa sudah dibayarkan, hingga Saya menginisiasi RDP ini," lanjutnya.

Andi Etti sapaannya, menegaskan, RDP ini dilaksanakan untuk memperjelas informasi terkait keterlambatan pembayaran yang dilakukan oleh pihak PT Benindo kepada petani jagung, dan berharap petani tidak mudah mempercayai informasi yang diterima.

"(RDP) Ini untuk mencegah kesalahapahaman antar masyarakat dengan PT Benindo, terlebih ada informasi yang tidak utuh diterima masyarakat terkait pembayaran, bahkan informasi itu bisa memperkeruh hubungan kerjasama yang selama ini terbangun antar petani dengan PT Benindo," jelasnya.

Dalam pertemuan yang dihadiri Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, Andi Ardin Tjahjo dan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Muhammad Rasyid, kata Andi Ettix Petani mendengarkan langsung kondisi sesungguhnya terkait keterlambatan pembayaran yang dialami petani.

"Ada Rp. 10,3 milyar uang PT Benindo belum dibayarkan pemprov. Terkait pembayaran ke petani, PT Benindo juga menyampaikan ada beberapa yang sudah dibayarkan, menggunakan dana sendiri dan pinjaman. Bahkan PT Benindo mengajukan pinjaman ke Bank Sulsel untuk membayar petani," jelasnya.

"Dan juga tadi Pak Rasyid menyampaikan komitmennya untuk secepatnya memproses dana PT Benindo, dengan beberapa utang yang ada di dinas pertanin sebesar Rp. 34 milyar," ungkap Legislator Sulsel dua periode ini. (Red/Edil Rauf).

Kamis, 22 April 2021

Lahan Pertanaman Bawang Enrekang Berpotensi Jadi Destinasi Wisata Baru


Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan (Foto Istimewa)

Enrekang (Sulsel), Sigapnews.com,-Lahan pertanaman bawang merah milik petani di Kabupaten Enrekang berpotensi besar menjadi destinasi wisata baru.

Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto mengatakan bahwa keindahan Kabupaten Enrekang di malam hari tak kalah indahnya dengan berbagai kota besar di dunia. Anton bahkan membandingkan bahwa kota Las Vegas Amerika Serikat yang menyuguhkan pemandangan lampu gemerlap atau Cape Town yang disebut-sebut sebagai salah satu kota terindah di Benua Afrika, karena kerlap kerlip lampu kota yang menghiasi malam, ternyata masih kalah jika disandingkan dengan indah dan eksotisnya lahan bawang merah di Enrekang di malam hari.

“Kota Las Vegas di Amerika serikat, Kota Cape Town di Afrika, atau kota romantis Paris Perancis itu wajar jika dipenuhi gemerlap lampu di malam hari, namanya juga kota besar. Tapi kalau di Enrekang ini beda, dia unik dan menakjubkan, karena anda akan disuguhkan keindahan light trap, yaitu teknologi pengendali hama sekaligus berfungsi ssbagai penerang di malam hari. Di samping itu, di siang hari anda juga akan menikmati hamparan pertanaman bawang merah yang sangat luas, indah dan romantis” terangnya, Kamis (22/4).

Dirinyapun mengungkapkan bahwa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sudah menginstruksikan langsung agar Kabupaten Enrekang didukung sepenuhnya sebagai sentra produksi bawang nasional. Mentan juga menginginkan agar petani Enrekang yang gigih menjadi role model bagi petani di daerah-daerah lain. Pasalnya, lahan pertanaman bawang di Enrekang itu dipenuhi bebatuan, namun karena kegigihan petaninya, bawang Enrekang bisa diekspor hingga ke lima negera, yakni Vietnam, Taiwan, Malaysia, dan Timor Leste.

“Iya betul, Pak Menteri menginginkan adanya sentra-sentra komoditas hortikultura yang baru, khususnya cabai dan bawang, agar ke depan kita bisa menggenjot ekspor hortikultura. Petani-petani di daerah lain harus studi banding ke Enrekang jika ingin sukses bertani bawang, bayangkan tanah berbatu seperti di kecamatan Cakke ini saja bisa memproduksi bawang merah hingga 10 s.d 15 ton per hektar. Bukan hanya terkenal sebagai pelaut ulung, orang Bugis-Makassar memang terkenal ulet, tangguh dan pantang menyerah dalam segala hal, termasuk bertani. Ini harus kita contoh” tegasnya.

Di lain sisi, Bupati Enrekang Muslimin Bando menyampaikan strateginya menjadikan Kabupaten Enrekang sebagai sentra bawang nasional, yaitu dengan melakukan pompanisasi, sebab Enrekang yang diketahui sebagai daerah pegunungan tidak memiliki sumber air yang cukup untuk mengairi lahan pertanaman bawang, maka diperlukan sentuhan teknologi.

"Hampir rata-rata petani kita itu mengambil air dari sungai di bawah, lalu di pompanisasi naik, nanti di atas itu kita bangun embung-embung. Makanya Kabupaten enrekang itu sangat membutuhkan banyak embung dan pompanisasi, tapi kita tidak ragulah karena ada Kementan untuk membantu”, ungkapnya.

Bupati dua priode itu juga mengakui sinergi yang kuat antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Pemkab Enrekang, sebab perhatian Kementan terhadap kabupaten yang dikenal negeri seribu gua itu diwujudkan dengan adanya dukungan APBN pengembangan Kawasan sayuran dan tanaman obat yang meliputi kawasan bawang putih 15 (Ha), kawasan kentang 10 (Ha), kawasan bawang merah 30 (Ha), kawasan aneka cabai 25 (Ha), pengadaan benih bawang putih 15 (Ha), pengadaan benih kentang 10 (Ha), dan pengadaan benih bawang merah 30 (Ha). Total dukungan APBN pada tahun 2021 di Kabupaten Enrekang mencapai 135 (Ha) atau senilai Rp. 2,4 Miliar.

Pada data produksi Kementan tahun 2020, Kabupaten Enrekang tercatat menempati posisi ke 5 sebagai sentra produksi utama, mengungguli Kabupaten Probolinggo-Jatim yang berada di urutan ke 6, Demak-Jateng di urutan ke 7, Bandung-Jabar di urutan ke 8 dan Bantaeng-Sulsel yang masih bertengger di urutan ke 24 secara nasional. Dalam tabel data produksi, luas panen dan produktivitas Kementan, Kabupaten Enrekang mencatatkan luasan panennya mencapai 9.565 (Ha) dengan provitas 10,76 ha/ton sehingga total produktifitasnya secara keseluruhan di tahun 2020 mencapai 102.873 ton.

Petani Milenial Fahrul, menyampaikan bahwa kehadiran Kementan yang bersinergi dengan Pemda menjadi jalan sukses bagi petani di daerahnya (Enrekang.red). “kita itu banyak belajar dari pak Bupati, dia adalah guru bagi petani. Kita juga dapat bantuan dari Kementan kan atas usul Pak Bupati, nah itulah pentingnya kalau pemimpin itu berada di tengah-tengah petani, jadi kita bisa sewaktu-waktu menyampaikan apapun, dan pastinya pemerintah itu akan memberikan yang terbaik untuk rakyatnya. Alhamdulillah, petani disini itu banyak sekali menikmati bantuan yang diberikan Kementan, jadi kita semua ini sangat berterima kasih kepada Pemerintah” tuturnya.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Tommy Nugraha juga menyampaikan apresiasinya terhadap Pemkab Enrekang dan petani bawang merah. “Kita ini kagum dengan Sulawesi Selatan, karena produksinya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di Enrekang, tapi bisa menyuplai Kalimantan dan Pulau Jawa, bahkan saya mengalami sendiri, kalau beberapa tahun yang lalu Enrekang sudah mengespor bawang merah” tandasnya.

Di hadapan Bupati dan para petani, Tommy mengajak masyarakat Enrekang untuk bangga bertani, dan bersiap-siap dikunjungi banyak wisatawan, karena wisata malam yang menyuguhkan pemandangan lampu perangkap dan pengusir hama (light trap) pada pertanaman bawang merah yang menyala di malam hari itu sedang viral. “Ayo datang ke sini, habiskan malam anda bersama dengan keluarga atau orang-orang tercinta, karena kami percaya, menikmati Enrekang di malam hari itu membawa cerita tersendiri, karena ini unik, desa di siang hari, namun malamnya seperti berada di kota besar dengan gemerlapnya lampu di sepanjang mata memandang ”, tutupnya.

Light Trap, Teknologi Pengendali Hama Jadikan Enrekang semakin Eksotis dan Hasilkan Bawang Merah Kualitas Ekspor


Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan (Foto Istimewa)

Enrekang (Sulsel), Sigapnews.com,-Lahan pertanaman bawang merah milik petani di Kabupaten Enrekang berpotensi besar menjadi destinasi wisata baru.

Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto mengatakan bahwa keindahan Kabupaten Enrekang di malam hari tak kalah indahnya dengan berbagai kota besar di dunia. Anton bahkan membandingkan bahwa kota Las Vegas Amerika Serikat yang menyuguhkan pemandangan lampu gemerlap atau Cape Town yang disebut-sebut sebagai salah satu kota terindah di Benua Afrika, karena kerlap kerlip lampu kota yang menghiasi malam,  ternyata masih kalah jika disandingkan dengan indah dan eksotisnya lahan bawang merah di Enrekang di malam hari.

 “Kota Las Vegas di Amerika serikat, Kota Cape Town di Afrika, atau kota romantis Paris Perancis itu wajar jika dipenuhi gemerlap lampu di malam hari, namanya juga kota besar. Tapi kalau di Enrekang ini beda, dia unik dan menakjubkan, karena anda akan disuguhkan keindahan light trap, yaitu teknologi pengendali hama sekaligus berfungsi ssbagai penerang di malam hari.  Di samping itu, di siang hari anda juga akan menikmati hamparan pertanaman bawang merah yang sangat luas, indah dan romantis” terangnya, Kamis (22/4).

Dirinyapun mengungkapkan bahwa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sudah menginstruksikan langsung agar Kabupaten Enrekang didukung sepenuhnya sebagai sentra produksi bawang nasional. Mentan juga menginginkan agar petani Enrekang yang gigih menjadi role model bagi petani di daerah-daerah lain. Pasalnya, lahan pertanaman bawang di Enrekang itu dipenuhi bebatuan, namun karena kegigihan petaninya, bawang Enrekang bisa diekspor hingga ke lima negera, yakni Vietnam, Taiwan, Malaysia, dan Timor Leste.

“Iya betul, Pak Menteri menginginkan adanya sentra-sentra komoditas hortikultura yang baru, khususnya cabai dan bawang, agar ke depan kita bisa menggenjot ekspor hortikultura. Petani-petani di daerah lain harus studi banding ke Enrekang jika ingin sukses bertani bawang, bayangkan tanah berbatu seperti di kecamatan Cakke ini saja bisa memproduksi bawang merah hingga 10 s.d 15 ton per hektar. Bukan hanya terkenal sebagai pelaut ulung, orang Bugis-Makassar memang terkenal ulet, tangguh dan pantang menyerah dalam segala hal, termasuk bertani. Ini harus kita contoh” tegasnya.

Di lain sisi, Bupati Enrekang Muslimin Bando menyampaikan strateginya menjadikan Kabupaten Enrekang sebagai sentra bawang nasional, yaitu dengan melakukan pompanisasi, sebab Enrekang yang diketahui sebagai daerah pegunungan tidak memiliki sumber air yang cukup untuk mengairi lahan pertanaman bawang, maka diperlukan sentuhan teknologi. 

"Hampir rata-rata petani kita itu mengambil air dari sungai di bawah, lalu di pompanisasi naik, nanti di atas itu kita bangun embung-embung. Makanya Kabupaten enrekang itu sangat membutuhkan banyak embung dan pompanisasi, tapi kita tidak ragulah karena ada Kementan untuk membantu”, ungkapnya.

Bupati dua priode itu juga mengakui sinergi yang kuat antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Pemkab Enrekang, sebab perhatian Kementan terhadap kabupaten yang dikenal negeri seribu gua itu diwujudkan dengan adanya dukungan APBN pengembangan Kawasan sayuran dan tanaman obat yang meliputi kawasan bawang putih 15 (Ha), kawasan kentang 10 (Ha), kawasan bawang merah 30 (Ha), kawasan aneka cabai 25 (Ha), pengadaan benih bawang putih 15 (Ha), pengadaan benih kentang 10 (Ha), dan pengadaan benih bawang merah 30 (Ha). Total dukungan APBN pada tahun 2021 di Kabupaten Enrekang mencapai 135 (Ha) atau senilai Rp. 2,4 Miliar.

Pada data produksi Kementan tahun 2020, Kabupaten Enrekang tercatat menempati posisi ke 5 sebagai sentra produksi utama, mengungguli Kabupaten Probolinggo-Jatim yang berada di urutan ke 6, Demak-Jateng di urutan ke 7, Bandung-Jabar di urutan ke 8 dan Bantaeng-Sulsel yang masih bertengger di urutan ke 24 secara nasional. Dalam tabel data produksi, luas panen dan produktivitas Kementan, Kabupaten Enrekang mencatatkan luasan panennya mencapai 9.565 (Ha) dengan provitas 10,76 ha/ton sehingga total produktifitasnya secara keseluruhan di tahun 2020 mencapai 102.873 ton. 

Petani Milenial Fahrul, menyampaikan bahwa kehadiran Kementan yang bersinergi dengan Pemda menjadi jalan sukses bagi petani di daerahnya (Enrekang.red). “kita itu banyak belajar dari pak Bupati, dia adalah guru bagi petani. Kita juga dapat bantuan dari Kementan kan atas usul Pak Bupati, nah itulah pentingnya kalau pemimpin itu berada di tengah-tengah petani, jadi kita bisa sewaktu-waktu menyampaikan apapun, dan pastinya pemerintah itu akan memberikan yang terbaik untuk rakyatnya. Alhamdulillah, petani disini itu banyak sekali menikmati bantuan yang diberikan Kementan, jadi kita semua ini sangat berterima kasih kepada Pemerintah” tuturnya.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Tommy Nugraha juga menyampaikan apresiasinya terhadap Pemkab Enrekang dan petani bawang merah. “Kita ini kagum dengan Sulawesi Selatan, karena produksinya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di Enrekang, tapi bisa menyuplai Kalimantan dan Pulau Jawa, bahkan saya mengalami sendiri, kalau beberapa tahun yang lalu Enrekang sudah mengespor bawang merah” tandasnya.

Di hadapan Bupati dan para petani, Tommy mengajak masyarakat Enrekang untuk bangga bertani, dan bersiap-siap dikunjungi banyak wisatawan, karena wisata malam yang menyuguhkan pemandangan lampu perangkap dan pengusir hama (light trap) pada pertanaman bawang merah yang menyala di malam hari itu sedang viral. “Ayo datang ke sini, habiskan malam anda bersama dengan keluarga atau orang-orang tercinta, karena kami percaya, menikmati Enrekang di malam hari itu membawa cerita tersendiri, karena ini unik, desa di siang hari, namun malamnya seperti berada di kota besar dengan gemerlapnya lampu di sepanjang mata memandang ”, tutupnya.

Kementan Terima 'Penghargaan Kinerja Anggaran 2020' Dari Kemenkeu


Mentan Syahrul Yasin Limpo (Foto Istimewa)

Jakarta, Sigapnews.com,- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan penghargaan atas kinerja anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2020. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 118/KMK.02/2021 Kementan mendapatkan nilai 93,14  dalam pengelolaan anggaran tahun 2020 kategori pagu besar.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan sangat bersyukur atas apresiasi penghargaan yang diterima oleh Kementan ini. Menurutnya hal ini akan menjadi motivasi tersendiri dalam pengelolaan anggaran negara di masa mendatang.

"Saya selalu mengingatkan seluruh staf kami di Kementan agar menggunakan anggaran secara tepat dan efisien. Sesuai dengan program dan terencana dengan baik,” jelasnya.

Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, Kementan harus tetap terjun ke lapangan mendampingi petani, memastikan pangan aman, namun tetap menjaga akuntabilitas keuangan negara, ujar Mentan saat diwawancarai di Jakarta,Kamis(22/4/21).

Sebagai informasi, ada tiga kategori penilaian dalam penghargaan ini, yaitu kementerian negara/lembaga (K/L) dengan pagu besar yang terdiri dari 14 K/L, kategori sedang terdiri dari 16 K/L, dan kecil (42).

Nilai kinerja anggaran merupakan gabungan dari nilai dari aplikasi SMART dengan bobot 60 persen dan nilai IKPA dengan bobot 40 persen. K/L yang diberikan penghargaan berupa piagam penghargaan adalah K/L yang memperoleh nilai kinerja anggaran dalam kategori sangat baik atau lebih dari 90,00.

Penerapan kebijakan anggaran harus dimulai dengan perencanaan kinerja, baik pada level nasional (pemerintah) maupun level instansi (kementerian/lembaga), yang berisi komitmen tentang kinerja yang akan dihasilkan, yang dijabarkan dalam program-program dan disusun dengan orientasi output.

"Penghargaan ini harus menjadi movitasi positif, semangat berkinerja lebih baik lagi, dan tetap menjaga integritas. Anggaran kita harus maksimalkan bagi pembangunan pertanian yang lebih maju, mandiri dan modern. Rakyat harus terus diamankan pangannya,"tukas Mentan Syahrul.

Rabu, 21 April 2021

Hadiri Panen Padi Diladang Desa Soga, Ini Instruksi Wabup Soppeng


Panen padi ladang di Desa Soga Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng (Foto Istimewa).


Soppeng (Sulsel), Sigapnews.com,- Wakil Bupati Soppeng Ir. H. Lutfi Halide, MP, melakukan kunjungan kerja di Desa Soga Kecamatan Marioriwawo yang didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, staf ahli bidang Sosail dan SDM , dan Kadis Pertanian, Rabu 21 April 2021.


Wakil Bupati soppeng melakukan panen padi ladang bersama Camat Marioriwawo, Drs. Amin Saing, M.Si, Kepala Desa Soga H. Budirman Asis, S.IP dan masyarakat Desa Soga.


Dalam kunjungannya wakil bupati memberikan saran dan masukan kepada kepala desa dan BPP Marioriwawo bahwa "Padi Ladang" ini harus dijaga kualitasnya karena bulirnya dan aroma dari padi ini yang dinilai cukup baik.


Menurut wakil bupati, daerah-daerah yang tidak memiliki sawah, dapat mengambil langkah alternatif padi ladang ini, karena di anggap mampu menjaga ketahanan pangan. Katanya.


Wabup Soppeng menyarankan kepada BPP Marioriwawo untuk mencoba melakukan penanaman padi ladang ini di lingkungan BPP Marioriwawo sebagai bahan percontohan untuk masyarakat lainnya. Imbuh mantan Kadis Pertanian Sulsel ini.


Selain itu, Wakil Bupati Soppeng juga mengharapkan kepada kadis pertanian untuk mendorong penanaman padi ladang ini untuk di sosialisasikan dan diterapkan di daerah yang tidak memiliki sawah, karena hasilnya sudah dapat dilihat di desa soga ini bahwa varietasnya ada, dan hasilnya pun bisa dilihat. Jelasnya.


Selanjutnya, wakil bupati soppeng melanjutkan kunjungan nya ke tempat budidaya lobster dan burung tekukur yang sekaligus menutup kunjungan kerja di desa soga Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng. (Red/Humas).

Senin, 19 April 2021

Dibawah Kepemimpinan Bupati HA.Kaswadi Razak, Program Inovasi Pertanian Asbatik Dicanangkan


Bupati Soppeng HA.Kaswadi Razak bersama Wabup Lutfi Halide saat melepas ikan dan itik di persawahan BPP Kecamatan Liliriaja (Foto Istimewa)

Soppeng (Sulsel), Sigapnews.com,-Bupati Soppeng, H. A. Kaswadi Razak, SE bersama Wakil Bupati Soppeng Ir. H. Lutfi Halide, MP menghadiri acara pencanangan program Asbatik (ASE BALE ITIK) yang dilangsungkan di BPP Kecamatan Liliriaja, Senin (19 April 2021)

Sebelum memulai acara, Bupati dan Wakil Bupati Soppeng melakukan pelepasan ikan dan itik dilingkungan persawahan BPP (Balai Penyuluh Pertanian) Liliriaja dan dilanjutkan dengan penanaman tanaman hidroponik yang turut didampingi oleh staff ahli, para kepala SKPD, perwakilan perbankan, penyuluh pertanian serta pegawai lingkup pemerintah kabupaten soppeng.

Dikesempatan itu Kadis pertanian, Ir fajar menyampaikan, "Ada 4 program yang digagas oleh teman-teman di BPP, yang pertama, adalah program Asbatik ini, yang intinya adalah kegiatan menanam padi dengan memelihara ikan dan itik, dan jika semuanya berjalan dengan baik maka akan menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat.

Yang kedua memanfaatkan pekarangan dengan tanaman hidroponik, sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan petani dengan memanfaatkan lahan kosong yang ada dan yang terakhir adalah desa yang tidak punya sawah, agar melakukan peningkatan pendapatan petani dengan teknologi tanam runtuh atau dengan berinovasi dengan ide-ide yang lain.


Tanaman hidroponik (Foto Istimewa)

Wakil Bupati soppeng dalam arahannya menyampaikan bahwa masalah yang sering dihadapi teman-teman terutama kalau kita menanam varietas umum yang dari luar selalu ikut tumbuh rumput-rumput liarnya, sehingga dengan adanya pelepasan ikan dan itik ini, begitu baru mau tumbuh ikan dan itik akan memakannya dan aerasi tanah akan muncul. Ujar magister pertanian ini.

"Sementara itu untuk sayuran, berdasarkan pengamatan dipasar masih banyak sayuran yang dijual dari luar, namun sekarang telah terlihat bahwa masyarakat juga mulai menanam sayuran sendiri di pekarangan rumah masing-masing, beber Wabup Soppeng.

"Saya berharap agar perbankan bekerjasama dengan penyuluh melalui program-program KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang ada untuk membantu petani-petani kita. Imbuh Lutfi Halide.

"Selain itu, Saya berharap agar penyuluh benar-benar melakukan pendampingan yang maksimal kepada masyarakat, agar yang dihasilkan juga maksimal. Tegas Wabup Soppeng yang juga mantan kadis pertanian provinsi Sulawesi Selatan ini.


Bupati Soppeng bersama Wabup dan kadis pertanian kabupaten Soppeng (Foto Istimewa)

Sementara itu Bupati Soppeng dalam arahannya menekankan bahwa ini adalah niat dan tujuan yang akan kita capai bersama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. tutur orang nomor 1 di kabupaten Soppeng ini yang diketahui adalah pecinta pertanian.

"Analisa ekonomi juga perlu dilakukan, karena ini akan menjadi modal besar untuk pertumbuhan ekonomi di soppeng ini dan termasuk dengan pasca panennya agar menjadi program yang membanggakan, jelas Bupati Andi Kaswadi Razak.

"Selain itu, perencanaannya agar dilakukan dengan maksimal, schedule yang jelas untuk meminimalisir biaya dan nilai tambahnya jelas, papar penyandang gelar sarjana ekonomi ini.

"Persoalan dengan biaya, kami akan bicarakan dengan perbankan selama analisis usahanya jelas. Ungkap Bupati Soppeng.

Bupati Soppeng lebih lanjut mengatakan, "Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian serius, yang harus dipromotori seperti budaya kolam sawah yang saat ini mulai ditinggalkan. Persoalan bibit dan anggaran, biarlah pemerintah yang memikirkan, terang Bupati yang peduli ekonomi masyarakatnya ini.

"Kita juga harus berpikir kedepan untuk memberikan nilai tambah pada ekonomi kita. Dan berharap agar niat baik pemerintah ini jangan disalahgunakan serta program Asbatik ini dapat menjadi kebanggaan di masyarakat, pungkas Bupati Soppeng. (Red/Edil Rauf)
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved