-->

Senin, 05 Oktober 2020

Kepala Dinas Pecat Honorer Dimuna Iksan Selaku Anggota DPRD Muna Angkat Suara



Sekretaris Komisi 1 Moh. Iksanuddin Makmun, SE, SH, MH Anggota DPRD Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara (Foto Don). 

Muna (Sultra), Singapnew.com, -Maraknya tenaga Honorer yang di pecat atau di berhentikan beberapa minggu terakhir ini mengundang reaksi keras anggota DPRD Kabupaten Muna, salah satunya dari Sekretaris Komisi 1 Moh Iksanuddin Makmun, SE,SH,MH.

Dia mengetahui perihal ini dari beberapa media daring yang beredar dan viral beberapa hari lalu.

Iksan selaku ketua Fraksi Gerindara mengungkapkan, Sungguh picik jalan pikiran pimpinan yang telah mengeluarkan SK Pemecatan bagi beberapa tenaga honorer yang ada di beberapa Dinas, Bagaimana tidak orang yang sudah mengabdikan dirinya beberapa tahun, bahkan saya dengar ada yang sudah sampai lebih 10 Tahun dengan penghasilan seadanya alias di bawah UMR tiba tiba di berhentikan dengan Alasan yangg tidak jelas. Ujarnya. 

Anggota DPRD Ketua fraksi Gerindra ini mengungkap bahwa, Sebagian kabar yang beredar di berhentikan karena berbeda arah politik dengan pimpinan mereka dalam menghadapi kontestasi pilkada yang Alan dihelat pads 9 desember yang akan datang, bebernya. 

" Ini Pimpinan mereka, Memecat kerjanya, urus politik atau menjalankan tugas Pemerintahan?, katanya. 

Kalau betul isu itu maka ini bentuk pemimpin yang hilang Rasa kemanusiaannya dalam kata lain hasrat politiknya mengalalkan rasa kemanusiaanya, ungkap Iksan saat di temui di kantor DPRD Kabupaten Muna. Selasa (6/10/2020) 

Beberapa minggu lalu saya mendengar ada Sat Pol PP Honor yang di pecat, kemudia dari Pemadam Kebakaran, dan hari ini saya membaca pasutri dari Dinas Lingkungan Hidup juga Ikut di berhentikan, Ada apa ini menjelang Pilkada terjadi fenomena pemecatan Honorer Seperti sekarang ini.

Iksan Mengatakan, Kalau alasannya karena netralitas hari ini juga ada salah satu Kabid yang lagi Viral juga karna mengkampanyekan salah satu paslon dan menggunakan fasilitas umum tenang tenang saja dan jauh dari kata sanksi. 

Kalau mereka yang di pecat tersebut mendukung salah satu Calon, ya itu wajar saja dan mereka itu punya hak Politik dari hati nuraninya mereka, Kenapa harus kebakaran jenggot, ungkap Politisi Gerindra yang selalu memperjuangkan keadilan masyarakat ini. 

Maka dari  itu bagi honerer  yang di berhentikan dengan alasan yang tidak jelas itu silahkan datang untuk membuat pengaduan secara lisan atau tulisan di Kantor DPRD Kab Muna.

Dan kita akan panggil  dinas terkait untuk kita lakukan Hearing agar Dinas dinas yang terkait yang melakukan pemecatan tersebut menjelaskan kepada kita ada apa sebenarnya.

Masalah seperti ini agar tidak menjadi Bola liar dan pembicaraan di tengah masyarakat, Dan Kita ini menghadapi perhelatan pilkada mari kita hadapi dengan riang gembira jangan membuat hal-hal yang bikin gaduh di masyarakat yang akan menggangu konduktifitas masyarakat Kabupaten Muna, Ungkap Ketua fraksi Gerindra itu.

(Don Sultra)

Fasilitas Pemerintah Gedung Barugano Wuna Dijadikan Posko Kemenangan L.M Rusaman Emba dan Bahrun Labuta


Rumah adat Barughano Wuna Kabupaten Muna Provunsi Sulawesi Tenggara. (Foto dokumen) 

Muna (Sultra), Sigapnews.com, - 
Rumah adat Barughano Wuna yang Merupakan Fasilitas Pemerintah yang terletak di Jalan By Pass Kota Raha, Kelurahan Wamponiki, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna diduga kuat dijadikan posko rapat konsolidasi tim pemenangan salah satu pasangan calon Bupati Muna. 

Dugaan itu terkuak melalui video singkat yang terekam oleh kamera handphone salah satu oknum yang hadir pada konsolidasi tersebut.

Dalam Video tersebut adalah di duga oknum salah satu Kabid di DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) yang ada di kabupaten Muna mengajak para simpatisan untuk memenangkan petahana LM Rusman Emba di Pilkada Muna yang akan dihelat pada 9 Desember 2020 mendatang.

Adanya video berdurasi yang beberapa menit itu membuktikan bahwa bangunan Barughano Wuna sudah disalah gunakan.

“Dengan kerja teman-teman, dab Rahmat Allah Yang Maha Kuasa sehingga 9 Desember Pak Rusman Emba bisa kembali menjadi Bupati Muna,” ujar Ikhsan pada video itu yang diamini oleh rekan-rekannya.

Hingga berita ditayangkan, Ikhsan belum dapat dikonfirmasi.

(Don)

Kamis, 01 Oktober 2020

Penetapan Nomor Urut di Pilkada Muna, Paslon RAPI Dapat Angka Hoki Nomor Urut 2


Rajiun Tumada dan H. Lapili berpose usai di tetapkan sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Muna Periode 2021-2025 dengan No Urut 2 (foto Don) 

Muna (Sultra), Sigapnew.com, - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Muna menetapkan pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati, La Ode M Rajiun Tumada dan H La Pili mendapat nomor urut 2 pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Muna tahun 2020.

Penetapan nomor urut 2 ini kepada pasangan  Rajiun La Pili  ini, berdasarkan berita acara Nomor 82/PL.02.03-BA/7403/KPU-KAB/X/2020 tentang rapat pleno terbuka penetapan nomor urut dan daftar pasangan calon pada pemilihan bupati dan wakil bupati Muna tahun 2020. Dan dilaksanakan di Aula KPU Muna. 

Calon Bupati Muna, La Ode M Rajiun Tumada dan Wakilnya H La Pili menyampaikan ucapan terima kasih banyak  kepada pimpinan dan komisioner KPU serta Bawaslu Kabupaten Muna, yang selalu melanjutkan proses dan tahapan penyelenggaraan dan pengawasan di Pilkada Muna ini.

Mantan Atlet Karate Dunia ini menyampaikan, bahwa nomor urut 2 ini merupakan angka Kemenangan dan sangat   dinantikan semua para pendukung dan tim pasangan RAPI ini, dan akan menjadi angka kemenagan untuk pasangan calon (paslon) RAPI pada 9 Desember 2020 mendatang.

"Angka  2 ini adalah angka kemenangan kami (RAPI). Angka 2 ini jauh hari sebelumnya, saya  sudah nantikan  mendapatkan angka ini.ujarnya.

"Ini adalah angka hoki dan keberuntungan buat saya, pada saat Pilkada di Mubar saya mendapat angka nomor  2 sehingga Iksan Ridwan Bae saya kalahkan  dan sekarang di Muna saya dapat lagi angka nomor 2 insya Allah saya menang ," kata La Ode M Rajiun Tumada saat ditemui di Kantor KPU Muna, Kamis (1/10/2020).

Lebih lanjut Rajiun mengatakan bahwa dengan nomor urut 2 yang merupakan angka hokinya, dirinya meyakini akan menang dan menumbangkan petahana di Pilkada Muna 2020. Sebab, berdasarkan tiga lembaga survei yang ada, presentase secara keseluruhan paslon RAPI unggul mencapai 71,2 persen.

"Insyaallah kami menang telak.Dan saya Yakin di Kecamatan Katobu pasangan RAPI menang Telak.

Rajiun berpesan kepada seluruh simpatisan dan pendukungnya, dalam pelaksanaan tahapan pilkada ini, masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19. 

Tak lupa juga, dirinya mengajak seluruh masyarakat Muna untuk memilih dan memenangkan nomor urut 2 Rajiun-La Pili pada Pilkada yang akan dihelat pada 9 Desember nanti kalau Muna ingin maju. Ungkapnya.


Penulis : Kardono.

Senin, 03 Agustus 2020

Rajiun Didukung Tokoh Penggerak PKS di Pilkada Muna



Muna (Sultra), Sigapnews.com, -Setelah banyak pertimbangan yang dilakukan Tokoh Penggerak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Muna, Mereka kini nyatakan sikap mendukung H. La Pili-Rajiun Tumada untuk unjuk panggung di perhelatan Pilkada Muna 2020 mendatang.

Hal itu di ungkapkan kader PKS La Pili, menurutnya, Mayoritas mulai dari tokoh penggerak PKS yang ada di Kecamatan se Kabupaten Muna siap mendukung Rajiun dan dirinya jika kedepannya dikehendaki untuk tampil di pesta demokrasi.

"Saya sudah lakukan sosialisasi di semua kecamatan, dan mereka (pemilih PKS) siap mendukung saya dengan Rajiun maju di Pilkada Muna. diluar itu mereka tidak inginkan dengan alasan banyak pertimbangan." Katanya

Ditanya soal istimewanya Rajiun di matanya mereka, La Pili membeberkan, Bahwa sosok Rajiun adalah pemimpin yang memiliki kharismatik tegas dan berprestasi sehingga Mantan Kasat Pol PP Provinsi itu sangat di butuhkan oleh masyarakat Muna.

Kata La Pili, Kita butuh pemimpin yang kuat dan berperesatsi, Jadi harus penataan pembangun yang luar biasa dimana ketegasannya dalam menyelesaikan masalah masalah yang ada di Bumi Sowite.

"Contohnya pasar, Apalagi para pedagang yang sampai hari ini belum menerima solusi sehingga banyak menimbulkan polemik. Berarti dalam hal ini ada ketidaktegasan pada pemimpin." Ucapnya

La Pili juga menyindir soal pemilihan Kepala Desa yang sampai hari ini tidak terlaksana. Sebab ia menganggap bahwa yang menjabat pelaksana Kades bisa jadi tidak fokus pada pembangunan Desa beda halnya dengan Kades Definitif.

"Daerah lain sudah laksanakan kades, kenapa di Muna belum, padahal kalau semua ditempati dengan kades difinitif kemungkinan besar persoalan yang ada di desa semua bisa terlaksana dan fokus pada pembangunan desa." Pungkasnya.

Don.
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved