Minggu, 10 Mei 2020
Senin, 04 Mei 2020
Bersama Penyuluh, Petani Dipastikan Mendapatkan Harga Yang Pantas Untuk Hasil Pertaniannya
Sigapnews.com, Maros (Sulsel) - Bulan Ramadhan tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, disebankan adanya wabah covid-19 yang mengharuskan pemerintah mengeluarkan kebijakan agar bekerja dari rumah kecuali pekerjaan tertentu yang dibolehkan dilakukan diluar, namun dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Salah satu yang harus tetap bekerja diluar adalah para petani dan penyuluh pertanian.
Dalam satu kesempatan Mentan Syahrul Yasil Limpo (SYL) menegaskan, ”Kita takut pada wabah corona, tapi don’t stop, maju terus. Pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah dengan pangan. Setelah panen, segera menanam kembali. Jangan ada lahan yang menganggur.”
Jajaran pemerintah dan petani Kabupaten Maros merespon kebijakan Mentan dengan tetap melaksanakan panen, tepatnya di Desa Bonto Somba Kecamatan Tompobulu, kelompok tani Usaha Baru yang didampingi penyuluhnya Muhlis, A.Md.P sampai saat ini tetap panen padi. Mereka setiap hari memanen sawah rata-rata seluas 1,25 Ha dan potensi panen mencapai 28 Ha. Varietas yang dipanen yaitu Ciliwung dan Cigeulis. Produktivitasnya sekitar 5,4 ton/Ha setelah dihitung dengan metode ubinan dan harga jualnya Rp 4.000/GKP.
Muhlis menghimbau para petani agar menerapkan physical distancing saat panen untuk menjaga kesehatan. Ia juga menyatakan bahwa saat ini harga jual gabah/beras relatif bagus, ungkapnya, Selasa (5/5/2020).
Di lain kesempatan Kepala Badan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa “Akan memaksimalkan peran dari Kostratani dalam menstabilkan harga. Setiap penyuluh di BPP harus mampu memfasilitasi petani binaannya mendapatkan harga yang pantas untuk semua komoditas yang dibudidayakan".(IQB) BBPP-BK.
Sabtu, 02 Mei 2020
Armiati Abbas Penyuluh Pertanian BPP Maros Baru, Dampingi Petani Lakukan Persemaian Padi Varietas CL 220
Minggu, 26 April 2020
Alumni Sertifikasi Fasilitator Organik Maros Sulap Lahan Tidur Jadi Lahan Cabai Organik
Kamis, 16 April 2020
Penyuluh Pertanian Dampingi Petani Panen Ditengah Covid 19
Sigapnews.com, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyerukan kepada para Penyuluh Pertanian terus bekerja menjaga aktivitas pembangunan pertanian agar tetap bergerak. Syahrul menyerukan hal tersebut untuk memastikan ketersediaan pasokan pangan nasional aman dan terkendali.
Himbauan ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk memprioritaskan kebutuhan bahan pokok masyarakat.
Seruan dari Syahrul ini diteruskan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Dedi Nursyamsi yang mengeluarkan himbauan agar para Penyuluh Pertanian tetap beraktivitas mendampingi petani.
“Sektor yang lain mungkin terhenti dengan adanya Covid 19, namun sektor pangan harus tetap berjalan, karena seluruh rakyat Indonesia membutuhkan pangan,“ tutur Dedi pada hari Jumat (3/4) melalui telekonferensi Agricultural War Room (AWR).
AWR merupakan cara komunikasi yang efektif di tengah pendemi virus covid-19 antara Kementerian Pertanian dengan para insan pertanian Indonesia, yaitu petani, Penyuluh Pertanian dan pekerja sektor pertanian lainnya.
Himbauan inilah yang memotivasi para Penyuluh Pertanian se-Indonesia, termasuk Penyuluh Pertanian yang bertugas di BPP Maros Baru.
Menurut penjelasan dari Armiati Abbas, SP, salah satu Penyuluh Pertanian BPP Maros Baru, "penggunaan teknologi budidaya padi yang diterapkan oleh Poktan Paranuang’ta adalah dengan menanam varietas unggul, melakukan pemupukan secara tepat, melakukan pengairan sesuai kebutuhan tanaman.
“Di Poktan Paranuang’ta menerapkan jarak tanam 30 x 30cm”, kata Armiati.
Berdasarkan data hasil ubinan yang dilakukan oleh Armiati beserta rekan-rekan Penyuluh Pertanian BPP Maros Baru, estimasi produktivitas Poktan Paranuang’ta adalah 8,7 ton/Ha. Pemanenan padi menggunakan combine harvester.
Menurut Dg Kamaruddin, penggunaan combine harvester dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya serta mengurangi potensi kehilangan hasil padi.
Menurut Armiati dan Dg. Kamaruddin, penggunaan combine harvester pada panen tahun ini juga untuk memperkecil kemungkinan penyebaran virus covid-19 dikarenakan interaksi orang di lahan dapat dibatasi.
Hal ini sesuai dengan ajuran dari Pak Mentan yang menganjurkan petani menggunakan alsintan untuk meminimalkan interaksi petani dengan banyak orang ketika bekerja di lahan pada saat pandemi covid-19.
“Saya cuma pesan kita tetap waspada dengan adanya wabah covid1-9, dengan cara selalu menjaga kebersihan. Dan kita lawan dengan lebih giat lagi bercocok tanam. Karena bekerja di lahan, badan akan terkena sinar matahari langsung, sehingga imun tubuh meningkat dan bisa terhindar dari wabah yang mematikan ini.
Tetap aja ke sawah pak, nanti saya dampingiki”, ujar Armiati.
“Yang paling utama lebih mendekatkan diri kepada Tuhan”, tambahnya.
(Fe/ArA/RSN) BBPP-BK.
Rabu, 15 April 2020
Penyuluh dan Petani Kompak Produksi Hasil Panen Ditengah Covid 19
Para penyuluh tetap turun ke sawah untuk mendampingi para petani yang tergabung di Kelompok Tani Pakkamaseang untuk melakukan panen raya.
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram