-->

Minggu, 19 Juli 2020

Giat Musda I PTRTU DPD Sulsel



Gowa,  Sigapnews.com, - Kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) I  Persatuan Tekhnisi Refrigrasi dan Tata Udara (PTRTU) DPD Sulsel, di sekertariat di jalan Minasaupa blok f20/12

Ketua PTRTU DPD Sulsel, Muhammad Rusdi Hamid mengatakan asosiasi ini telah kurang lebih 2 tahun hadir dan berkiprah di Sulsel. Adapun tujuan dari eksistensinya, salah satunya adalah menciptakan lapangan kerja untuk meminimalisir pengangguran di daerah ini.

Menurutnya, umumnya diantara semua anggota yang masuk dalam asosiasi ini telah mempunyai sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) di bidang Air Conditioner (AC). Sekiranya, katanya, ada yang masuk menjadi anggota dan belum mempunyai keahlian tentang teknisi AC, maka akan dilakukan bimbingan terhadap anggota tersebut.

Dalam Musda ini, dirinya pun memaparkan akan melakukan rutinitas Bakti Sosial (Baksos) cleaning AC di tempat-tempat ibadah.

"Selain Baksos, maka kami juga akan melakukan program kerja pelatihan, training sekaligus pembinaan untuk perkenalan dunia Heating Ventilation Air Conditioner ( HVAC) bagi remaja putus sekolah. Juga, bagi mereka yang belum punya pekerjaan, agar bisa dilatih menjadi teknisi AC," urai Muhammad Rusdi Hamid, Sekretariat PTRTU, Perumahan Minada Upa Blok F 20 / 12, Minggu (19/7).

Diuraikannya, pelaksanaan pelatihan tersebut dilakukan secara gratis. Dirinya juga berharap agar ke depannya pemerintah setempat dapat menyupport kegiatan yang positif ini.

"Tiap pelatihan yang kami lakukan itu secara gratis," jelasnya.

Sekadar diketahui, turut hadir dalam giat ini, yakni: DPD Makassar, DPC Gowa, DPC Maros, DPC Bone, DPC Je'neponto dan DPC Barru.

Pengurus PTRTU DPD SULSEL
ketua : Muhammad Rusdi Hamid
Wakil ketua : Hamka
Penasehat 1: Herry Rotikan
Penasehat 2: Radjab
HUMAS : 1. Anwar Kamran
                  2. Indra syarif

(SR)

Jumat, 17 Juli 2020

Ini Cara Membuat SIM Baru dan Perpanjangan di Satuan Lantas Polres Gowa di Masa Kebiasaan Baru



Gowa (Sulsel), Sigapnews.com, -Dalam masa kebiasaan baru dan anjuran pemerintah untuk mematuhi protokol kesehatan Sat Lantas Polres Gowa Tetap membuka unit pelayanan SIM baru dan Perpanjangan Jum'at 17/07/2020.

Ipda Ardiansyah mengungkapkan kami tetap beroperasi melayani masyarakat yang hendak membuat SIM baru dan SIM perpanjangan dengan Aturan Sebagai berikut :

1. Untuk pelayanan SIM,
setiap peralatan sarana dan prasarana akan di lakukan proses penyemprotan secara rutin dan berkala sebagai upaya pencegahan penularan Covid 19.

2. Mengatur posisi antrian Pemohon SIM.
3.Operasional pelayanan SIM Senin s/d Jum'at Pukul 08.00 wita - 13.00 wita
4. untuk Hari Sabtu pukul 08.00 wita s/d 12.00 wita.

Aturan untuk pemohon SIM

1. Pemohon wajib menggunakan masker
2. Mencuci tangan sebelum masuk loket pelayanan SIM
3. Pemeriksaan suhu tubuh
4. Phisical distancing

Selain itu si pemohon SIM wajib menggunakan Handsanitizer yang telah di siapkan oleh petugas setelah menggunakan benda seperti kertas, pulpen, tempat duduk antrian dll.

Di ruang yang berbeda Kasat Lantas Polres Gowa AKP Mustari SH hal tersebut kami lakukan sebagai upaya pencegahan penularan Covid 19 di kabupaten Gowa serta sebagai pelayanan prima terhadap pemohon SIM, dengan menghadirkan ruang pelayanan yang bersih, sehat dan steril kita dapat menekan angka penularan Covid 19, tutup Kasat Lantas Polres Gowa.

Kamis, 16 Juli 2020

BBPP Batangkaluku Gelar Diskusi Bertajuk Teknologi Penggorengan Hampa Udara



Gowa (Sulsel), Sigapnews.com, - Kegiatan pertanian tidak boleh berhenti, tetap produktif di tengan pandemi Covid-19. Kegiatan DIDESAKU (Diskusi Dengan Widyaiswara Batangkaluku) merupakan salah satu wujud nyata bahwa sektor pertanian tidak pernah berhenti, terutama dalam memberikan pelayanan pelatihan kepada insan pertanian walaupun secara virtual.

Kegiatan DIDESAKU (Diskusi Dengan Widyaiswara Batangkaluku) pada hari Rabu tanggal 15 Juli 2020 bertema Teknologi Penggorengan Hampa Udara (Vacuum Frying) dibuka oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku, Dr. Sabir, S.Pt., M.Si, yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan, A. Amal Hayat M, SP., M.Si.

Materi DIDESAKU pada kesempatan ini dibawakan oleh Widyaiswara Ahli Muda Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku, Hari Ismanto, STP.

Hari Ismanto memberikan Materi tentang Teknologi Penggorengan Hampa Udara (Vacuum Frying) merupakan salah satu solusi pada saat terjadi panen raya buah, sayur atau produk perikanan. Pada saat panen raya, biasa terjadi harga jual di tingkat petani menurun drastis.

Dijelaskan bahwa, "Teknologi Penggorengan Hampa Udara (Vacuum Frying) merupakan salah satu cara untuk memproduksi makanan yang sehat dan bermutu tinggi.

"Pada mesin Penggorengan Hampa Udara (Vacuum Frying) ini bekerja pada suhu dan tekanan rendah, yang artinya produk yang diproses atau digoreng menggunakan alat tersebut utamanya produk pertanian yang peka terhadap panas, akan menjadi renyah dengan rasa, begitupun aroma dan warna tidak jauh berbeda dengan bahan aslinya.

Dikatakannya bahwa "Penggorengan vakum memiliki beberapa keuntungan, diantaranya : mengurangi kadar minyak dalam produk gorengan, mempertahankan warna alami dan rasa (lebih baik daripada penggorengan konvensional), dan  mengurangi efek negatif dari kualitas minyak. Terang Hari Irwanto.

"Beberapa komoditi pertanian yang cocok diproses dengan teknologi penggorengan hampa antara lain (1) buah : nangka, nanas, salak, apel, durian, melon, dll (2) sayur : wortel, jamur, kacang panjang, bawang dll, (3) seafood : ikan tuna, teri, udang".

"Teknologi Penggorengan Hampa Udara (Vacuum Frying) diharapkan dapat diterapkan pada wilayah dengan komoditas-komoditas lokalitas yang melimpah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi produk pertanian tersebut.

"Dengan demikian diharapkan pula dapat memunculkan UMKM baru pada sentra-sentra produk pertanian. (Al-Az). 

Rabu, 15 Juli 2020

Personil Polres Gowa Kirim 2 Truk Bantuan Ke Lokasi Bencana Masamba



Gowa (Sulsel), Sigapnews.com, - Bantuan kemanusiaan Polres Gowa dan warga Kabupaten Gowa yang telah dikumpulin di posko kemanusiaan Polres Gowa diberangkatkan menuju lokasi bencana alam di Masamba malam kemarin.

Usai seluruh bantuan di-packing di Aula Endra Dharma Laksana  selanjutnya Kasubag Sarpras Polres Gowa IPTU Aslamuddin bersama dua personil mengawal bantuan menuju lokasi. 

Adapun jenis bantuan yang telah dikumpulkan berupa, Beras 470 Kg, Supermie 370 dos, air minum gelas 560 dos, Susu kotak 5 dos, susu beruang 2 Pak, pempers anak 5 pak, sabun cuci /rinso 10 dos, Pakaian layak pakai 45 karung.

Seluruh bantuan tersebut dinaikkan ke dalam dua buah truk kemudian diberangkatkan pada Rabu malam (15/07/2020) pukul 24.00 WITA dan rencana bantuan akan tiba di lokasi bencana pada pukul 09.00 WITA hari ini Kamis (16/07/2020), ungkap Kapolres Gowa AKBP. Boy Samola.

Kapolres Gowa saat dikonfirmasi terkait bantuan yang diberikan mengatakan,"kami membuka posko kemanusiaan ini  dalam sehari dan alhamdulillah ada 2 buah truk yang mengangkut seluruh bantuan, " ungkap AKBP Boy Samola yang jua merupakan mantan Kapolres Di Luwu Utara tersebut.

Semua bantuan berasal  dari para personil Polres Gowa dan jajaran serta warga Gowa kemudian kami satukan dan dikirim malam kemarin dan saya berharap bantuan ini dapat meringankan beban para korban dan pada kesempatan ini saya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi buat seluruh anggota dan masyarakat yang peduli terhadap sesama ditengah bencana yang melanda saudara saudara kita di Masamba, pungkasnya. (Red). 

Bertani On Cloud, Puslatan Edukasi Cara Mudah Membuat Pupuk Organik Padat



Gowa (Sulsel), Sigapnews.com, -Kementerian Pertanian melalui Pusat Pelatihan Pertanian melaksanakan kegiatan training online dengan tema Membuat Pupuk Organik Padat. Rabu (15/7/2020). 

Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslatan), Ir.Bustanul Arifin Caya M.DM. 

Dalam sambutannya, Kapuslatan menyampaikan bahwa saat ini kondisi tanah secara umum memiliki kandungan bahan organik yang sangat terbatas, padahal di sisi lain bahan organik sangat melimpah di sekitar petani. 

Padahal dengan mengolah bahan organik menjadi pupuk organik dan kemudian hasilnya diaplikasikan ke lahan pertanian, maka akan banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh pateni. 

"Ada banyak manfaat penggunaan pupuk organik, diantaranya adalah memperbaiki sifat fisik, sifat kimia, dan sifat biologi tanah. Manfaat lainnya adalah akan memperbaiki kualitas tanaman yang dihasilkan sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi," lanjut Bustanul.

Lebih lanjut Bustanul menjelaskan Trend kebutuhan dunia saat ini terhadap hasil pertanian sudah mengarah kepada produk pertanian yang sehat. Salah satu cara untuk mendapatkan produk pertanian yang sehat adalah dengan melakukan budidaya secara organik. Kebutuhan dasar dalam budidaya tanaman organik adalah pukul organik padat. 

Oleh karenanya, melalui training online yang dilaksanakan oleh Puslatan dapat membantu Penyuluh dan Petani untuk mampu memproduksi pukul organik secara mandiri.

Narasumber dalam kegiatan ini adalah Jamaluddin Al Afgani, S.Pd., MP. Widyaiswara BBPP Batangkaluku dengan bidang spesialisasi Pertanian Organik. Dalam pemaparannya, Jamal menjelaskan bahwa membuat pupuk organik padat sangatlah mudah, memiliki manfaat yang besar terhadap tanah dan tanaman, serta hasil produksi tanamannya menyehatkan.

"Saat ini sudah banyak masyarakat yang membuat pupuk organik padat, tetapi bahan baku utamanya masih lebih dominan kotoran ternak. Padahal bahan baku yang melimpah di sekitar petani adalah bahan organik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Oleh karenanya kami memperkenalkan metode membuat pupuk organik yang mudah dilakukan dengan bahan baku utama dari limbah pertanian dan kotoran ternak," jelas Jamal.


Kita berharap bahwa setelah mengikuti kegiatan ini, semakin banyak masyarakat yang memahami cara membuat pupuk organik padat sehingga selain menjaga lingkungan dari sampah organik, juga tanah menjadi lebih sehat. Sebagaimana hasil penelitian Badan Litbang yang menjelaskan bahwa akibat penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus tanpa diimbangi penggunaan pupuk organik, maka kadar C organik tanah khususnya lahan sawah rata-rata kurang dari 2%. Hal ini menunjukkan bahwa tanah sangat miskin unsur hara yang dibutuhkan oleh Tanaman. Akibatnya adalah terjadinya penurunan produksi dan kebutuhan pupuk anorganik semakin meningkat. Untuk memperbaiki kondisi tanah, maka minimal ada dua strategi yang harus dilakukan; (1) berikan bahan organik sebanyak mungkin; dan (2) jangan berikan bahan yang bisa merusak tanah," tutup Jamal.

Dalam beberapa kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo senantiasa menghimbau agar masyarakat memproduksi pangan yang sehat. 

Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Prof. Dr. Dedi Nursyamsi juga senantiasa mengajak kepada Penyuluh agar terus mengembangkan kemampuan di bidang Pertanian, termasuk dalam pembuatan pupuk organik.

"Saya menghimbau kepada para penyuluh, teruslah belajar untuk meningkatkan keterampilan. Bantu petani kita agar dapat membuat pupuk organik secara mandiri. Kalau semua petani mampu membuat  pupuk organik, maka lambat laun produksi akan meningkat dan ketergantungan akan pupuk anorganik akan semakin kecil," jelas Dedy.

Kepala BBPP Batangkaluku, DR. Sabir, S.Pt., M.Si saat menutup kegiatan training menjelaskan bahwa ada banyak manfaat yang bisa diperoleh jika mampu membuat pupuk organik secara mandiri, diantaranya adalah kesuburan tanah akan terjadi, produksi pertanian meningkat dan hasil pertanian semakin sehat untuk dikonsumsi.

Penulis : Jamaluddin Al Afgani

Bupati Gowa : "Kabupaten GOWA Harus Menjadi Percontohan Pengembangan Family Farming"



Gowa (Sulsel), Sigapnews.com, - Kementerian Pertanian melalui BBPP Batangkaluku dan BPTP Sulsel melakukan audience dengan Bupati Gowa Adnan Purichta Iksan Yasin Limpo, terkait kegiatan pendampingan Program Utama Kementan di Kab. Gowa.  Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Gowa, Kadis TPH Kab. Gowa (Sugeng Priyanto), Kepala BBPP Batangkaluku ( Dr. Sabir, S.Pt., M.Si), dan Kepala BPTP Sulsel (Dr. Ir. Abdul Wahid, M.Si).Rabu (15/7/2020).

Dalam arahannya, Bupati Gowa meminta agar BBPP Batangkaluku dan BPTP Sulsel membantu masyarakat Gowa dalam pengembangan family farming.

"Kami berharap agar BBPP Batangkaluku dan BPTP Sulsel membantu masyarakat Gowa dalam pengembangan family farming. Kami mengharapkan ada percontohan family farming di setiap Kecamatan sehingga Kabupaten Gowa bisa menjadi rujukan dalam pengembangan Family Farming," ujar Adnan.

Family farming merupakan salah satu program Kementerian Pertanian yang diinisiasi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) guna mewujudkan ketahanan pangan sekaligus sebagai peluang usaha kreatif untuk masyarakat .

Kepala BPTP Sulsel, Abdul Wahid yang hadir dalam audience  mengatakan bahwa program family farming yang dikembangkan berdasarkan konsep pertanian perkotaan atau urban farming itu dirancang untuk memenuhi kecukupan pangan keluarga dan dioptimalkan sebagai produksi pangan rumah tangga.

"Program ini bentuk implementasi pembangunan pertanian masa kini dan masa depan dengan berbagai permasalahan yang semakin kompleks," ujarnya.

Menurut Wahid, Program family farming yang meliputi tanaman pangan, hortikultura, ternak, pengomposan sampah, dan tanaman hias itu saat ini sudah mulai diterapkan di kawasan Taman Agro Esukasi di BPTP Sulsel. Selain itu, Badan Litbang melalui  BB Padi telah merekomendasikan model pertanaman padi secara hidroponik. Model pertanaman ini dinilai sangat cocok untuk lahan terbatas, sekaligus untuk kebutuhan estetika. selain itu agar dapat menyediakan kecukupan pangan masyarakat pada kondisi lahan terbatas seiring peningkatan konsumsi," lanjutnya.

Kepala BBPP Batangkaluku, Dr. Sabir menjelaskan bahwa selama ini BBPP Batangkaluku sudah rutin berkolaborasi dengan Dinas TPH Kab. Gowa dalam khususnya dalam pengawalan program utama Kementerian pemanfaatan lahan pekarangan, salah satu melalui kerjasama dengan Kostratani BPP Bonto-Bonto.

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa dalam kondisi Covid-19 seperti saat ini, semua negara mengalami dampak secara ekonomi, termasuk Indonesia, semua bisnis berhenti dan mengalami kerugian, dan satu-satunya bisnis yang harus terus berjalan adalah pertanian. Oleh karenanya semua masyarakat agar tetap produktif di tengah Pandemi dengan memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga.

"Dampak Corona membuat banyak orang kehilangan pekerjaan, yang miskin menjadi semakin miskin. Maka salah satu solusinya adalah dengan cara bertani. Jika kita mau tidak miskin, tidak sengsara, rahmat Tuhan ada di sekitar kita. Maka tanamlah yang bisa ditanam, sehingga bertani bisa membuat orang terhindar dari kemiskinan, minimal bisa menyiapkan pangan secara mandiri," ungkap SYL.

"Pekarangan rumah dapat dimanfaatkan sesuai dengan selera dan keinginan kita. Misalnya dengan menanam tanaman produktif seperti tanaman hias, buah, sayuran, rempah-rempah dan obat-obatan. Dengan menanam tanaman produktif di pekarangan akan memberi keuntungan ganda, selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, juga bisa memberikan tambahan penghasilan," ungkap SYL.

Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani dalam memanfaatkan lahan pekarangan.

“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Termasuk dalam memanfaatkan lahan pekarangan, edukasi petani agar memanfaatkan lahan pekarangan, bahkan petani diedukasi agar bisa memproduksi sendiri sarana produksinya, seperti pupuk organi dari limbah rumah tangga," ungkap Dedi.

Penulis : Jamaluddin Al Afgani

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved