Rabu, 28 Juli 2021
Rabu, 23 Juni 2021
BLT Desa Ondoke Cair Lagi, Abdul Latif Berpesan : Gunakan Dengan Baik
Sabtu, 01 Mei 2021
BPKPD Pemkab Soppeng Kucurkan Dana 47 Milliar Pembayaran THR dan Gaji ASN Bulan Mei
Soppeng (Sulsel), Sigapnews.com,-Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2O2I Tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya dan Gaji Ketiga Belas Kepada aparatur negara , Pensiunan, Penerima pensiun, tanggal 28 April 2021, maka pemerintah daerah kabupaten soppeng akan membayarkan THR ASN pada hari senin bersamaan dengan pembayaran gaji bulan Mei.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPKPD Drs.H. Dipa,M.Si melalui rilis tertulisnya, Sabtu 1 Mei 2021.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Pemkab Soppeng mengungkapkan, "Bapak bupati berharap bahwa dengan dibayarkannya THR yang bersamaan dengan gaji bulan mei akan memberikan dampak pada perputaran ekonomi di kabupaten soppeng, beber H.Dipa.
Dikatakannya, "Ini juga sangat membantu maayarakat ditengah pandemic covid 19. Tambahnya.
Dipa menjelaskan," BPKPD Kabupaten Soppeng telah menyiapkan dana untuk membayar THR dan gaji bulan Mei sebesar 47 milyar lebih.
*Disamping ASN, pembayaran THR juga diperuntukkan untuk Anggota DPRD dan pejabat negara, pungkasnya. (Red).
Kamis, 08 April 2021
Audiensi KPPU Dengan Pejabat Pemda Soppeng Cermati Persaingan Usaha dan Pelaku Usaha
Kepala Kantor KPPU RI Sulsel Hilamn Pujiana (kiri) saat audiens bersama asisten perekonomian dan pembangunan Firman, SP,MM (Foto Istimewa)
Senin, 05 Oktober 2020
Ormas SMP Sebut UU Omnibus Law Cipta Kerja Bisa Majukan Ekonomi dengan Regulasi Efektif
Jumat, 22 Mei 2020
Belum Jelas Kapan Berakhir, Dolfie Rompas: Berdamai Dengan Virus Corona Patut Direspon Positif
Senin, 11 Mei 2020
Panen Jagung Kelompok Tani Imanuel Sulut Dimasa Covid-19, Tetap Optimalkan Hasil Panen
Selasa, 24 Maret 2020
Dollar Naik 17.000 Rupiah, Orang Indonesia Santai Aja Guys.
Sigapnews.com, Jakarta - Indonesia lagi moneter melemah. Tapi kenapa tak ada yang panik dan ekonomi berjalan lancar. Yang panik pengusaha kaya raya, sahamnya anjlok, stop impor dan penyesuaian harga, tapi belum tentu. Bagi rakyat kecil kenapa tak panik, ngak ngefek guys!!! Sebab ekonomi kita berbasis rakyat dan orang tau Indonesia sebenarnya maju, tapi agak kesendat gara2 virus covid 19/corona.
Bagi rakyat kecil Indonesia sudah biasa krisis, sudah biasa kenaikan harga. Rakyat kecil bisa survive walau hanya makan indomie, tahu petis, sayuran pepaya dan makan kerupuk.
Yang penting beras tidak mahal dan minyak goreng murah. Kalau telor mahal bisa bagi dua, tahu mahal bisa bagi empat, daging mahal bisa bikin sate lalat, ayam mahal bisa makan jeroannya aja atau ususnya. Pokoknya rakyat kecil Indonesia survive deh.
Kita lihat orang kaya di Indonesia apa kena dampak, dia tau krisis ini hanya krisis semua, walau barusan bos PT Djarum kelihangan 71 T gara-gara saham korporasinya anjlok. Kenapa para konglemerat tetap survive? Sebab mereka ngak makan saham tetap makan nasi dan jagung, kadang-kadang indomie juga.. he he.
Para orang kaya di Indonesia biasa juga survive dan menganggap turunnya saham dan naiknya dolar, hanyalah sementara di tengah ketidakpastian corona yg masih diurus pemerintah. Mereka para konglomerat bersikap wait aja tanpa and see.
Selain itu para pemodal yang kaya raya di Indonesia ngak ada yang panik. Punya Mall sepi santai aja. Punya bisnis transportasi bis, travel, kapal laut dan pesawat lesu santai aja. Punya Hotel-hotel dan restoran sepi omset santai aja guys. Sebab mereka juga udah bisa survive.
Ingat selama 10 tahun ekonomi Indonesia meningkat walau sedikit stabil di angka 5 persen. Kenapa Indonesia bisa bertahan sebab ekonomi? Karena kita bukan berbasis utang kosumtif tapi di tangan Jokowi utang menjadi kosumsi produktif.
Walau 4-5 bulan kedepan ekonomi menjadi agak lesu dan dollar 20.000 sekalipun, Indonesia tetap tumbuh dalam kolektifisme, solidaritas, gotong royong dan persatuan. Sebab, dengan cobaan kasus virus covid 19, orang kaya dan miskin tak ada artinya.
Sesuai syair lagu populer, "orang kaya mati, orang miskin mati, raja-raja mati". Itulah sepenggal syair yang populer di rakyat Indonesia. Buat apa kaya tapi sakit, buat apa sakit walau harta berlimpah. Tetap yang mahal adalah sehat wal afiat.
Jokowi dan menteri-menterinya sudah bergerak menangani virus corona covid 19. Tiap hari Jokowi siang malang bekerja untuk membasmi corona dan menyadarkan masyarakat berperilaku sehat.
Kenapa Jokowi tak panik walau dolar sudah mau masuk 17.000 Rupiah? Kenapa tak menyuruh Gubernur Bank Indonesia (BI) tak melakukan intervensi? Pemerintah sadar kenaikan dollar adalah kenaikan semu dan hari ini kita tak bergantung dollar, sebab naik ngak masalah, wong memang kondisinya force mayor dan darurat.
Darurat artinya genting, namanya genting artinya situasi tak menentu dan pemerintah lagi fokus selesaikan masalah corona. Prioritas utama adalah menjaga dan melindungi nyawa rakyat Indonesia, tak peduli orang kecil atau orang kaya.
Nah guys, rakyat kecil ngak panik karena biasa survive dan bertahan. Orang kaya terutama pemodal juga ngak panik karena memahami keadaan. Presiden dan menterinya juga ngak panik karena mereka tau apa yang harus diselesaikan.
Terus yang panik siapa guys....yang panik adalah orang-orang yang tak punya kemampuan bertahan dan manja. Bisa tergantung pada keadaan dan tidak terbiasa merubah keadaan.
Salam santai #dirumahaja #lawancorona #dollarnaikgakpanik.
Syafrudin Budiman SIP biasa disapa Gus Din.
Jakarta 24/3/2020
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram