-->

Minggu, 11 September 2022

Ketua MPR RI Bamsoet Bersama Gerak BS Bali dan RS Mata Ramata Bali Gelar Baksos Pengobatan Katarak Gratis




SIGAPNEWS.COM,BALI - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo bersama Gerak BS Bali dan Rumah Sakit Mata Ramata Bali mengadakan bakti sosial pengobatan katarak gratis bagi masyarakat tidak mampu. Bakti sosial pengobatan katarak gratis digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-60 Bamsoet. 

"Katarak sampai saat ini masih menjadi salah satu penyebab utama kebutaan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan World Report on Vision tahun 2019 diperkirakan secara global terdapat kurang lebih 2,2 miliar penduduk yang mengalami gangguan kebutaan," ujar Bamsoet usai meninjau pelaksanaan bakti sosial pengobatan katarak Gerak BS Bali di RS Mata Ramata Bali, Minggu (11/9/22).

Turut hadir antara lain Dokter Bagus Darmayasa, Dokter Jayanegara, Dokter Bayu dan Dokter Iswahyudi. Dari Gerak BS Bali Hamid Hadun dan Goerge Alexander.

Ketua DPR RI ke-20 sekaligus mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, berdasarkan data Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) di Indonesia pada tahun 2017 saja, terdapat 8 juta orang dengan gangguan penglihatan. Sebanyak 1,6 juta orang buta ditambah dengan 6,4 juta orang dengan gangguan penglihatan sedang dan berat. Sementara, Hasil survei kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB), tahun 2014 hingga 2016 dari Badan Litbangkes Kemenkes pada usia 50 tahun ke atas, angka kebutaan Indonesia mencapai tiga persen dan 81 persen karena katarak.

"Penyembuhan katarak tidak terlalu rumit. Bisa dilakukan dengan operasi kecil di rumah sakit. Sebaiknya, masyarakat mau meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap pentingnya menjaga kesehatan mata, dan mencegah gangguan penglihatan. Termasuk melakukan deteksi dini gangguan penglihatan pada keluarga secara sederhana di rumah," kata Bamsoet. 

Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini juga mengapreasiasi RS Mata Ramata yang mau peduli dengan masyarakat tidak mampu. RS Mata Ramata merupakan rumah sakit khusus mata swasta pertama di Bali yang berdiri sejak tahun 2019. RS Mata Ramata memiliki layanan unggulan berupa Retina Centre, Cattaract Centre, Glaucoma Centre, Children Eye Clinic, serta Sunday Clinic. 

"Saat ini RS Mata Ramata didukung lebih dari 20 dokter spesialis, dokter internist dan dokter anestesi. RS Mata Ramata juga memiliki layanan pendukung seperti layanan IGD dan ambulance 24 jam, layanan farmasi, layanan optik, layanan diagnostik mata, layanan laboratorium dan layanan kamar operasi. Pasien BPJS Kesehatan juga dilayani di rumah sakit ini," pungkas Bamsoet. (*)

Selasa, 11 Agustus 2020

Dampingi Menkumham dan Menlu RI Sambangi Pasar Seni dan Puri Ubud, Ini Kata Wagub Cok Ace



Gianyar (Bali), Sigapnews.com, - Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Ardhana Sukawati mendampingi Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Laoly dan Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi serta Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Angela Tanoesudibjo untuk meninjau langsung kondisi Kawasan Wisata Ubud pada Senin (10/8) siang.

Kunjungan tersebut merupakan kunjungan perdana pasca merebaknya pandemi Covid-19 yang juga memberikan dampak besar bagi sektor pariwisata di Bali.

Selepas makan siang bersama, Menkumham dan Menlu didampingi Wagub Bali langsung berkunjung ke Pasar Seni Ubud serta dilanjutkan dengan menyambangi Puri Ubud.

Wagub Bali yang ditemui di sela kunjungan tersebut menyebutkan bahwa kedua menteri tersebut sangat ingin melihat langsung kondisi riil di lapangan, bagaimana dampak Covid-19 memberikan pengaruh besar terhadap sektor pariwisata yang selama ini jadi primadona Bali.

"Bapak dan Ibu menteri juga ingin melihat bagaimana kesiapan protokol kesehatan di kawasan wisata, di desa-desa di Bali.

Astungkara, beliau memberikan apresiasi karena terlihat penerapan protokol kesehatan kita sangat baik,” tutur Wagub Cok Ace. Protokol kesehatan ini disebutkan sebagai syarat mutlak untuk pembukaan wisata.

Wagub Cok Ace ini juga menyebut bahwa pemerintah pusat sangat mendukung dan mengapresiasi usaha yang dilaksanakan pemerintah provinsi Bali dalam menjalankan pariwisata berbasis budaya, yang telah diwariskan para pendahulu.

"Saya meminta agar pemikiran-pemikiran pendahulu kita, aspek pariwisata budaya di Bali bisa dijaga bersama terlebih sekarang ada Perda yang melindungi hal tersebut, yang dikeluarkan bapak Gubernur.

(Pariwisata budaya, red) ini adalah warisan kita yang sangat berharga,” tutup Wagub Cok Ace sembari menyinggung Perda No. 5 tahun 2020 yang baru saja dirilis Sabtu (8/8) lalu, yang mengatur tentang penyelenggaraan kepariwisataan budaya Bali.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, pintu pariwisata Bali untuk wisatawan domestik telah dibuka secara terbatas dan bertahap pada 31 Juli 2020 lalu, setelah sebelumnya kawasan wisata dibuka untuk warga lokal Bali.

Rencananya pada 11 September 2020 mendatang gerbang wisata tahap 3 atau pintu wisata internasional akan menyusul dibuka kembali.

Namun pembukaan pintu pariwisata internasional tersebut masih melihat kondisi dan dinamika yang terjadi di lapangan, khususnya perkembangan kasus Covid-19 serta disiplin penerapan protokol kesehatan khususnya di kawasan wisata dan pendukungnya.

Kamis, 16 Juli 2020

Bamsoet Bersama Gus Nuril dan Gerak BS Bali Ajak Pemuka Agama Jaga Kebhinekaan dan Persatuan Bangsa



Bali, Sigapnews.com, - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan peran para pemuka agama sangat besar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Selain sebagai sistem pendingin hati masyarakat dan pengayom, para pemuka agama mempunyai posisi penting dalam menjaga kebhinekaan dan persatuan bangsa.

"Para pemuka agama kini mempunyai tantangan yang tidak ringan. Selain merekatkan ikatan kebangsaan, pemuka agama juga harus menjadi bagian dari penyejuk masyarakat, bangsa dan negara," ujar Bamsoet dalam Bincang Santai Sosialisasi Empat Pilar Antar Umat Beragama di Depansar Bali, Rabu malam (15/6/20)

Acara yang digelar oleh Gerakan Membangun Solidaritas (Gerak BS) Bali itu, menghadirkan pembicara utama Gus Nuril Arifin Husein dan para tokoh lintas agama di Bali.

Mantan Ketua DPR RI ini menandaskan kerukunan antar umat beragama menjadi pondasi utama bagi kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jangan sampai Indonesia mengikuti negara-negara seperti di Timur Tengah yang selalu berkonflik antar satu dengan yang lainnya. Apalagi, konflik yang mengatasnamakan agama.

"Kedamaian dan kelangsungan negara harus kita jaga dengan baik. Jangan sampai kita terjebak dalam konflik horizontal berkepanjangan yang tidak akan ada habisnya. Konflik di berbagai negara Timur Tengah telah menjadi pelajaran penting bagi kita. Agama seharusnya digunakan untuk mendamaikan dan mencerahkan umat manusia, bukan sebagai alat adu domba," terang Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menuturkan pada dasarnya tidak ada satu agama apapun yang mengajarkan radikalisme ataupun terorisme. Tindakan teror yang melanda berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, sama sekali bukan karena adanya pengaruh ajaran agama tertentu. Tetapi, karena ulah manusia, baik individu maupun golongan, yang bersifat radikal dan tak menginginkan adanya kedamaian.

"Tidak ada ajaran agama manapun yang mengajarkan radikalisme, kebencian serta permusuhan. Namun yang ada adalah orang radikal yang memeluk agama tertentu. Jadi bukan salah agamanya, melainkan salah orangnya," kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini mengingatkan, masih ada orang-orang radikal yang ingin mengacaukan NKRI. Karena itu, semua pihak harus waspada. Jangan ragu melaporkan kepada aparat hukum maupun pemimpin lingkungan setempat, jika melihat orang atau kelompok yang mencurigakan dan mengganggu ketenangan masyarakat.

"Kita perkuat solidaritas sampai ke lingkup terkecil di RT dan RW. Masyarakat jangan ragu melaporkan kepada aparat hukum maupun pemimpin lingkungan setempat jika ditemukan adanya orang atau kelompok yang meresahkan. Dengan demikian kita akan tutup pergerakan orang-orang berhaluan radikal sampai ke lingkup yang terkecil," pungkas Bamsoet. (*)
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved